Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pendidikan Dengan Pendampingan Hewan (Animal Assisted Education) Pada Anak

1 Pembaca
Rp 100.000 31%
Rp 69.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 207.000 13%
Rp 59.800 /orang
Rp 179.400

5 Pembaca
Rp 345.000 20%
Rp 55.200 /orang
Rp 276.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kasus kekerasan pada hewan kerap terjadi di sekitar kita. Berawal dari hal sepele hingga krusial, seperti halnya mengejar ayam, memukul kucing serta mengabaikan hewan. Banyak yang menganggap kekerasan terhadap hewan indentik dengan memukul, menyiksa hingga membunuh. Padahal mengabaikan hewan dengan cara tidak memberi makan dan minum, mengurungnya serta tidak memperhatikan kesejahteraan juga termasuk dalam tindak kekerasan.

Bisa jadi kekerasan yang dilakukan pada hewan merupakan kelalaian namun akan menjadi lebih kejam bila kejahatan itu dilakukan dengan sengaja. Yang sering kita tidak sadari, bahwa kita tengah melakukan kekerasan pada hewan, salah satunya adalah dengan membiarkannya. Ini seperti halnya ketika kita membiarkan tetangga kita menyiksa anjingnya, atau mengurung kucingnya selama berhari-hari dalam kandang hingga mati kelaparan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Risa Juliadilla

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786024622862
Terbit: Desember 2021 , 125 Halaman










Ikhtisar

Kasus kekerasan pada hewan kerap terjadi di sekitar kita. Berawal dari hal sepele hingga krusial, seperti halnya mengejar ayam, memukul kucing serta mengabaikan hewan. Banyak yang menganggap kekerasan terhadap hewan indentik dengan memukul, menyiksa hingga membunuh. Padahal mengabaikan hewan dengan cara tidak memberi makan dan minum, mengurungnya serta tidak memperhatikan kesejahteraan juga termasuk dalam tindak kekerasan.

Bisa jadi kekerasan yang dilakukan pada hewan merupakan kelalaian namun akan menjadi lebih kejam bila kejahatan itu dilakukan dengan sengaja. Yang sering kita tidak sadari, bahwa kita tengah melakukan kekerasan pada hewan, salah satunya adalah dengan membiarkannya. Ini seperti halnya ketika kita membiarkan tetangga kita menyiksa anjingnya, atau mengurung kucingnya selama berhari-hari dalam kandang hingga mati kelaparan.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Anthrozoology belum terlalu populer di Indonesia, mengingat interaksi manusia dengan hewan masih berlangsung secara transaksional. Kehadiran hewan masih dipandang sebatas peliharaan dan ternak. Padahal hewan dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan dan terapi. Sebagian masyarakat masih awam tentang hal ini. Studi tentang interaksi manusia dan hewan saat ini sudah mulai berkembang.

Tim penulis menyusun buku ini untuk memperkenalkan tentang kehadiran hewan dalam seting pendidikan seperti Pendidikan manusiawi, Program READ yang terkait dengan literasi, pencegahan agresi hewan dan kebun binatang ramah anak. Buku ini tidak hanya membahas pengenalan mengenai Anthrozoology namun juga implementasinya pada seting pedagogi di Indonesia salah satunya adalah Animal Assisted Education (AAE).

AAE sudah banyak diterapkan di beberapa negara berkembang dan negara maju. Mereka percaya bahwa suksesnya pendidikan tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif namun juga afektif. Hal ini tercermin pada diwajibkannya Pendidikan Manusiawi (salah satu program AAE) di kurikulum mereka. Secara tegas pendidikan ini bertujuan menumbuhkan sikap prososial pada anak.

Kehadiran dan interaksi dengan hewan di kelas dapat dijadikan momentum bagi anak untuk mengeksplorasi pengetahuan sekaligus ajang belajar untuk menumbuhkan welas asih terhadap hewan. AAE baiknya dipelajari sejak usia dini, dimana anak akan dibiasakan dengan kebaikan sehingga terinternalisasi menjadi suatu karakter yang penyayang.

Buku ini berupaya memberi sudut pandang lain mengenai pembelajaran tentang, untuk dan dengan hewan. Di pendidikan Indonesia, pembahasan tentang hewan masih terbatas pada bahasan mengenai habitat, ekologi, taksonomi serta perkembangbiakan. Pembelajaran empati mampu dikembangkan melalui pengenalan pendidikan hewan. Salah satu SD Negeri di Kota Batu adalah wujud pilot project yang dilakukan oleh tim penulis.

Hal yang dilakukan berkaitan tentang pengenalan pendidikan hewan sebagai upaya pengembangan pendidikan karakter pada anak melalui media animasi. Pendidikan karakter dapat ditumbuhkan dengan pendidikan manusiawi. Gagasan mengenai pentingnya penerapan pendidikan manusiawi juga perlu disebarkan. Dengan kata lain bahwa pendidikan manusiawi memiliki urgensi yang berimbang seperti pendidikan akademik.

Sekolah harus berperan aktif dalam pendalaman pada pembelajaran moral. Jika hal itu tidak dilakukan, maka akan memberikan sumbangsih pada terbentuknya masyarakat dengan budaya kekerasan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan sejawat atas konsistensinya memberikan semangat untuk berkarya. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun agar dapat memperbaiki buku ini secara berkala.

Malang, Juli 2019
Tim Penulis

Daftar Isi

Cover
Prakata
Daftar Isi
Daftar Istilah
Bab 1: Kekerasan Pada Hewan
Bab 2: Animal Assisted Intervention
Bab 3: Animal Assisted Education
Bab 4: Implementasi Animal Assisted Education di Pendidikan Indonesia
Daftar Pustaka
Indeks
Glosarium
Lampiran
Biografi Penulis