Buku ini merupakan interpretasi dari penelitian yang kami laksanakan dan kemudian tersusun dalam sebuah disertasi sebagai syarat memperoleh gelar doktor. Buku ini membahas tentang permasalahan yang hadir di Laut Natuna Utara, yaitu klaim nine-dash line yang dilakukan secara sepihak oleh China dan belum adanya perjanjian garis batas zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan Vietnam. Kedua permasalahan tersebut telah menimbulkan ancaman dan gangguan yang harus dihadapi oleh TNI Angkatan Laut selaku alat negara di bidang pertahanan yang bertugas untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana kami menghadirkan sebuah novelty tentang kehadiran risk register dalam penyusunan aturan pelibatan (rules of engagement). Diharapkan hal ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kalangan akademisi dan praktisi, terutama bagi siapapun yang tertarik mempelajari tentang situasi di Laut Natuna Utara, risk register dan aturan pelibatan (rules of engagement).

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya kami dapat terus mengisi diri dan belajar. Kami bersyukur, Allah SWT terus memberikan kemudahan dan melapangkan jalan bagi kami sehingga dapat menyelesaikan buku ini sebagai karya pertama kami dalam dunia akademik. Latar belakang pekerjaan sebagai TNI Angkatan Laut telah membuat kami terlahir sebagai seorang praktisi yang lebih banyak mempelajari sesuatu berdasarkan pengalaman dan praktek di lapangan. Keterbatasan waktu dan pemahaman tentang teori-teori yang bersifat akademik tidak membuat semangat kami menurun untuk dapat mempelajari hal-hal yang bersifat teoritis. Karena kami percaya bahwa pengalaman akan semakin lengkap apabila kita memahami dan mengerti tentang dasar-dasar teorinya, sehingga seseorang mampu menganalisis suatu permasalahan dengan sistematis dan semakin dalam, dengan menggabungkan dasar teori yang kuat dan pengalaman yang luas. Keberhasilan kami menyelesaikan program magister dan program doktor merupakan pengalaman unik dan luar biasa karena membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar, baik materi, waktu dan tenaga.

Buku ini merupakan interpretasi dari penelitian yang kami laksanakan dan kemudian tersusun dalam sebuah disertasi sebagai syarat memperoleh gelar doktor. Buku ini membahas tentang permasalahan yang hadir di Laut Natuna Utara, yaitu klaim nine-dash line yang dilakukan secara sepihak oleh China dan belum adanya perjanjian garis batas zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan Vietnam. Kedua permasalahan tersebutxiii telah menimbulkan ancaman dan gangguan yang harus dihadapi oleh TNI Angkatan Laut selaku alat negara di bidang pertahanan yang bertugas untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana kami menghadirkan sebuah novelty tentang kehadiran risk register dalam penyusunan aturan pelibatan (rules of engagement).

Diharapkan hal ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kalangan akademisi dan praktisi, terutama bagi siapapun yang tertarik mempelajari tentang situasi di Laut Natuna Utara, risk register dan aturan pelibatan (rules of engagement).

Keberhasilan dalam menyelesaikan disertasi sampai dengan menyusun buku ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang kami nikmati setiap prosesnya. Adanya permasalahan dan keluh kesah tidak menyurutkan tekad kami untuk terus berusaha menghadirkan hasil terbaik. Buku ini kami persembahkan kepada mama, papa, ibu, bapak, istri, adik dan keluarga yang kami cintai dan banggakan, yang selalu memanjatkan doa terbaik untuk kesuksesan kami, yang senantiasa memberikan dukungan tenaga dan waktu sehingga kami bisa menyelesaikan studi Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) minat Studi Ketahanan di Universitas Brawijaya, Malang.

Selanjutnya dosen promotor dan ko. promotor yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan disertasi. Kemudian tidak lupa kami ucapkan kepada Komandan serta seluruh prajurit KRI Fatahillah-361 dan Komandan serta seluruh prajurit Satgas maritim TNI KONGA XX-K/UNIFIL 2018 yang senantiasa mendukung serta mendoakan kelancaran proses perkuliahan kami.

Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan buku ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, sehingga kami berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun. Hal ini menunjukkan bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan kekurangan datangnya dari diri kami pribadi. Semoga buku menjadi langkah awal bagi kami untuk dapat terus berkarya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi diri kami pribadi, keluarga, TNI Angkatan Laut, bangsa dan negara.

Sampul
Pengantar pakar
Kata pengantar
Daftar isi
Bagian I Kedaulatan Indonesia dalam bingkai negara Kepulauan
1.1 Indonesia sebagai negara kepulauan
1.2 Kedaulatan wilayah Indonesia
1.3 Hak dan kewajiban negara kepulauan
Bagian II Pertahanan dan keamanan maritim
2.1 Keamanan maritim dalam sudut pandang militer dan non militer
2.2 Ancaman maritim
2.3 Pertahanan dan keamanan maritim Indonesia
2.4 TNI Angkatan Laut sebagai alat pertahanan negara matra laut
Bagian III: Ancaman dan gangguan di laut Natuna Utara
3.1 Laut Natuna Utara sebagai bagian Laut China Selatan
3.2 Permasalahan klaim nine-dash line oleh China
3.3 Permasalahan garis batas zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan Vietnam
3.4 Ancaman dan gangguan di Laut Natuna Utara
3.5 Upaya Pemerintah Indonesia menghadapi ancaman dan gangguan di Laut Natuna Utara
Bab IV: Risk register dalam aturan pelibatan (Rules of engagement)
4.1 Risk Register
4.2 Aturan pelibatan (rules of engagement)
4.3 Risk register sebagai komponen penyusun aturan pelibatan (rules of engagement)
Penutup