Ikhtisar
Kajian terhadap teori hukum Islam sudah banyak dilakukan, tetapi baru berbentuk bahasa Arab Yang Sulit Dipahami Kecuali oleh pihak-pihak tertentu. Buku Ini Membahas 65 teori hukum Islam yang terfokus pada 3 hal. Pertama, 5 teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan berskala luas, universal, dan komprehensif. Kedua, 40 teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan berskala umum. Ketiga, 20 teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan terbatas.
Buku ini dapat dijadikan sebagai buku teks Hukum Islam karena pembahasannya yang komprehensif disertai dengan teori dan aplikasi sehingga memudahkan pembaca dalam mempelajarinya. Hadirnya buku ini diharapkan agar dapat memahami prosedur hukum yang tepat dalam menentukan kepastian hukum setiap perilaku perbuatan praktis para mukallaf dari sumber hukum Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Buku ini sangat cocok untuk kalangan para santri, mahasiswa hukum, dan praktisi hukum yang ikut bertanggung jawab atas perkembangan pemikiran Islam, termasuk di dalamnya politikus Muslim dan konseptornya.
Pendahuluan / Prolog
Pengantar
Dari empat disiplin ilmu keislaman tradisional yang mapan; ilmu fiqih, ilmu kalam, ilmu tasawuf, dan falsafah, fiqih adalah yang paling kuat mendominasi pemahaman orang-orang Muslim mengenai agama mereka. Sehingga, ilmu fiqih merupakan cabang disiplin keilmuan Islam yang paling banyak memengaruhi cara pandang orang-orang Islam dan pemahaman mereka kepada agama. Oleh sebabnya, literatur dalam ilmu fiqih adalah yang paling kaya dan paling canggih. Banyaknya perubahan sosial saat ini mendatangkan banyak persoalan, khususnya umat Islam dalam menghadapi ketetapan hukum terhadap perubahan tersebut. Penetapan hukum Islam merupakan keniscayaan sesuai dengan asas syariat Islam yang selalu relevan dengan perubahan dan perkembangan zaman.
Hal ini mendorong munculnya perhatian besar untuk menggali dan mengembangkan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam persoalan sosial kemasyarakatan yang sangat terbatas jumlahnya dibanding dengan jumlah peristiwa hukum yang terus bergerak dinamis sepanjang waktu. Oleh karena itu, perlu metode guna memecahkan persoalan tersebut agar mendapatkan kepastian hukum dan aturan di kalangan Muslim. Disebutkan bahwa salah satu yang menarik pada agama Islam sehingga kalangan Muslim dalam pergaulan sehari-hari (muamalah) sangat mementingkan kepastian hukum, sehingga terdapat keteraturan dan predictability.
Buku APLIKASI TEORI HUKUM ISLAM ini fokus pada tiga hal pembahasan. Pertama, lima teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan yang berskala luas, menyeluruh, universal, dan komprehensif. Kedua, empat puluh teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan secara umum (aghlabiyyah) dinilai cukup banyak dan luas, tetapi tidak sebanyak dan seluas objek pembahasan lima teori komprehensif. Ketiga, dua puluh teori dasar yang memiliki cakupan pembahasan yang sangat terbatas, karena rumusan teori sebagai konsep dasarnya masih diperdebatkan dalam satu aliran (mazhab).
Penulis
Muhammad Ma’shum Zein - Muhammad Ma'shum Zein lahir di Tuban pada tanggal 21 Desember 1957. Sejak masa kecil, dia telah menunjukkan minat yang besar dalam memperdalam ilmu agama Islam. Pendidikan formalnya dimulai di Madrasah Ibtidaiyah al-Ghazaliyyah Pondok Pesantren Sarang Rembang pada tahun 1971, dan kemudian melanjutkan pendidikan menengah di Madrasah Tsanawiyah al-Ghazaliyyah Pondok Pesantren yang sama.
Dalam perjalanan pendidikannya, Muhammad Ma'shum Zein menimba ilmu di berbagai pondok pesantren ternama seperti Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, di mana dia menyelesaikan pendidikan menengah atasnya pada tahun 1977. Semangatnya dalam mengejar ilmu tidak berhenti di situ, dia melanjutkan pendidikan formalnya di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel dan meraih gelar Sarjana Muda pada tahun 1980.
Tidak puas dengan pencapaian tersebut, Muhammad Ma'shum Zein melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Dia meraih gelar Sarjana Lengkap dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah-Filsafat IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1984. Namun, kehausan akan ilmu tidak berhenti di situ, dia kemudian memperdalam pengetahuannya dengan menyelesaikan program magister di Universitas Darul Ulum Jombang dengan konsentrasi Hukum Islam pada tahun 2002.
Daftar Isi
Sampul
Pengantar Penerbit
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab Satu: Qawa'id Fiqh (Teori-Teori Hukum Islam) dan Perkembangannya
A. Fiqh dan Qawâ’id Fiqh
B. Qawâ’id Fiqh dan Ushûl Fiqh
B. Periodesasi Qawâ’id Fiqh
C. Jumlah Qawâ’id Fiqh Dan Standardisasi Kitab-Kitabnya
Bab Dua: Lima Teori Komprehensif
Teori Komprehensif Pertama
A. Teori Motivasi dan Landasan Hukumnya
B. Objek Pembahasan Teori Motivasi dan Fungsi Niat
C. Penentuan Objek Niat (Ta’yîn Niyyah)
D. Waktu Pelaksanaan Niat
E. Tempat Pelaksanaan Niat
F. Kriteria Niat dan Pengecualiannya
G. Status Niat (Rukun atau Syarat)
Teori Komprehensif Kedua
A. Teori Komprehensif Mayor Kedua - Teori Keyakinan
B. Dasar Hukum Teori Dominasi Keyakinan
C. Beberapa Teori Minor dalam Teori Dominasi Keyakinan
D. Kontradiksi dalam Teori Hukum Islam
E. Yakin dan Syakk
Teori Komprehensif Ketiga
A. Teori Mayor Komprehensif Ketiga - Teori Dispensasi
B. Latar Belakang Terjadinya Keringanan (Dispensasi)
C. Masyakah (Kesukaran) dan Klasifikaksinya
D. Beberapa Teori Minor dalam Teori Dispensasi
Teori Komprehensif Keempat
A. Teori Mayor Komprehensif Keempat - Teori Darurat
B. Beberapa Teori Minor dalam Teori Darurat
Teori Komprehensif Kelima
A. Teori Mayor Komprehensif Kelima - Teori Konvensi
B. Dasar Hukum Teori Konvensi
C. Objek Pembahasan Teori Konvensi
D. Kriteria Adat (Budaya)
E. Kontradiksi Dalam Teori Konvensi (Adat)
F. Beberapa Teori Minor dalam Teori Konvensi
G. Kedudukan ‘Âdah dan ‘Urf Menurut Perspektif Fukaha
Bab Tiga: Empat Puluh Teori Representatif (Aghlabiyyah)
Teori Representatif Pertama
A. Teori Status Ijtihad
B. Dasar Hukum Teori Representatif Pertama
C. Definisi Ijtihad
D. Pengecualian Teori Representatif Pertama
E. Faktor Terjadinya Perubahan Putusan Ijtihad
F. Status Syarat dan Nas dalam Menganulir Ijtihad
Teori Representatif Kedua
A. Teori Dominasi Haram dan Dasar Hukumnya
B. Pengecualian Teori Dominasi Haram
C. Definisi Mahshûr (Terbatas) dan Ghairu Mahshûr (Tidak Terbatas)
D. Kasus Tafrîqatush Shufqah dan Solusinya
E. Kriteria Tafrîqatush Shufqah
F. Beberapa Teori Minor dari Teori Representatif Kedua
Teori Representatif Ketiga
A. Teori Al-Îtsâr
B. Dasar Hukum Teori Al-Îtsâr
C. Teori Al-Îtsâr Menurut Perspektif Ulama
D. Stratifikasi Hukum Al-Îtsâr dalam Peribadahan
E. Kasus Dilematis Teori Al-Îtsâr dan Fenomena Al-Musâ’adah
F. Aplikasi Teori Al-Îtsâr dalam Sosial Kemasyarakatan
Teori Representatif Keempat
A. Teori Tâbi’
B. Teori Minor dalam Teori Representatif Keempat
Teori Representatif Kelima
A. Teori Kebijakan Publik
B. Dasar Hukum Teori Kebijakan Publik
C. Hak dan Wewenang Pemimpin (Kepala) Negara
Teori Representatif Keenam
A. Teori Hukuman (Hudûd) dan Dasar Hukumnya
B. Definisi Hukuman dan Klasifikasinya
C. Klasifikasi Ketidakjelasan (Syubhat)
Teori Representatif Ketujuh
A. Teori Kemerdekaan
B. Contoh Aplikasi Teori Kemerdekaan
Teori Representatif Kedelapan
A. Teori Perbatasan (Al-Harîm)
B. Dasar Hukum Teori Al-Harîm
C. Objek Pembahasan Teori Al-Harîm
D. Contoh Aplikasi Teori Al-Harîm
Teori Representatif Kesembilan
A. Teori Merger (Tadâkhul)
B. Contoh Aplikasi Teori Merger
C. Klasifikasi Teori Merger
Teori Representatif Kesepuluh
A. Teori Instruksional (I’mâl-Ihmâl)
B. Faktor Terbentuknya Teori I’mâl dan Ihmâl
C. Tipologi Instruksi dan Pengabaian
D. Teori Tendensial (Ta’yîs) dan Kriterianya
Teori Representatif Kesebelas
A. Teori Konsekuensi (Al-Kharâj) dan Dasar Hukumnya
B. Dasar Hukum Teori Konsekuensi
C. Pengecualian Teori Konsekuensi dan Faktor Terjadinya Kompensasi
D. Teori Minor dan Pengecualiannya
Teori Representatif Keduabelas
A. Teori Work Out Penghindaran dan Dasar Hukumnya
B. Kriteria Penghindaran
Teori Representatif Ketigabelas
A. Teori Penolakan (Ad-Daf’u)
B. Contoh Aplikasi Teori Penolakan
Teori Representatif Keempatbelas
A. Teori Rukhsah (Dispensasi) Pertama
Teori Representatif Kelimabelas
A. Teori Rukhsah Kedua
Teori Representatif Keenambelas
A. Teori Rekomendasi
B. Pengecualian Teori Rekomendasi
Teori Representatif Ketujuhbelas
A. Teori Dialogis
B. Klasifikasi Jawaban
Teori Representatif Kedelapanbelas
A. Teori Diam (As-Sukût) dan Dasar Hukumnya
B. Dasar Hukum Teori Diam
C. Klasifikasi Diam
D. Pengecualian Teori Diam dan Contoh Aplikatifnya
Teori Representatif Kesembilanbelas
A. Teori Kuantitatif
B. Dasar Hukum Teori Kuantitatif
C. Pengecualian Teori Kuantitatif dan Contoh Aplikatifnya
Teori Representatif Keduapuluh
A. Teori Kepentingan Publik (Al-Muta’addî)
B. Teori Kepentingan Publik Menurut Perspektif Para ulama
Teori Representatif Keduapuluhsatu
A. Teori Formulasi Fardhu dan Dasar Hukumnya
B. Pengecualian Teori Formulasi Fardhu
Teori Representatif keduapuluhdua
A. Teori Keutamaan (Fadhîlah)
B. Klasifikaksi Keutamaan
C. Pengecualian Teori Keutamaan
Teori Representatif Keduapuluhtiga
A. Teori Keniscayaan (Lâ Budda)
B. Faktor Meninggalkan Kewajiban
C. Prosedur Penentuan Berpindah Kewajiban
D. Beberapa Teori Minor
Teori Representatif Keduapuluhempat
A. Teori Spesifikasi Konsumtif
B. Contoh Aplikasi Teori Spesifikasi Konsumtif
C. Pengecualian Teori Spesifikasi Kosumtif dan Contoh Aplikatifnya
Teori Representatif Keduapuluhlima
A. Teori Dominasi Syarak dan Dasar Hukumnya
B. Definisi Syarat dan Contoh Aplikatifnya
C. Contoh Aplikasi Teori Dominasi Syarak
D. Klasifikasi Syarat
Teori Representatif Keduapuluhenam
A. Teori Hak Perlindungan Konsumen (HPK)
B. Dasar Hukum Teori Hak Perlindungan Konsumen (HPK) danAnalisis Operasionalnya
C. Problem dalam Operasionalisasi Teori Hak Perlindungan Konsumen(HPK)
D. Tipologi Dampak Negatif dalam Operasional Teori Hak PerlindunganKonsumen
Teori Representatif Keduapuluhtujuh
A. Teori Seleksi Hak Kepemilikan dan Dasar Hukumnya
B. Contoh Aplikasi Teori Seleksi Hak Kepemilikan
C. Pengecualian Teori Seleksi Hak Kepemilikan (SHK)
D. Teori Minor dalam Teori Representatif Ke-27
Teori Representatif Keduapuluhdelapan
A. Teori Tenaga Kerja (Pekerja)
B. Contoh Aplikasi Teori Tenaga Kerja (Pekerja)
C. Aplikasi Teori Tenaga Kerja (Pekerja) dalam Bertransaksi
Teori Representatif Keduapuluhsembilan
A. Teori Maksimalis (Mukabbar)
B. Contoh Aplikasi Teori Maksimalis
C. Korelasi Teori Fiqh (Hukum) dan Teori Nahwu (Gramatika)dalam Teori Maksimalis
D. Teori Maksimalis dalam Perspektif Para Ahli Hukum Islam
Teori Representatif Ketigapuluh
A. Teori Isti’jâl
B. Contoh Aplikasi Teori Isti’jâl
C. Pengecualian Kasus-Kasus Teori Isti’jâl
D. Variasi Redaksi Teori Isti’jâl
E. Konsep Bersegera (‘Ajâlah) dalam Beribadah
Teori Representatif Ketigapuluhsatu
A. Teori Fleksibelitas Sunnah
B. Contoh Aplikasi Teori Fleksibelitas Sunnah
C. Pengecualian dari Teori Fleksibelitas Sunnah
Teori Representatif Ketigapuluhdua
A. Teori Otonomi Daerah
B. Definisi Wilayah dan Klasifikasinya
C. Tipologi Wilayah
D. Stratifikasi Wilayah
Teori Representatif Ketigapuluhtiga
A. Teori Asumtif
B. Contoh Aplikasi Teori Asumtif
C. Pengecualian Kasus dari Teori Asumtif
Teori Representatif Ketigapuluhempat
A. Teori I’râdh
Teori Representatif Ketigapuluhlima
A. Teori Silang Pendapat (Ikhtilâf)
B. Pengecualian Teori Silang Pendapat
Teori Representatif Ketigapuluhenam
A. Teori Dominasi Kualitas
B. Contoh Aplikasi Teori Dominasi Kualitas
Teori Representatif Ketigapuluhtujuh
A. Teori Alternatif (Ightifârul Wasâil)
B. Contoh Aplikatif Teori Alternatif
C. Pengecualian dari Teori Alternatif
Teori Representatif Ketigapuluhdelapan
A. Teori Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
B. Dasar Hukum Teori Kualitas SDM dan Contoh Aplikatifnya
C. Pengecualian Teori Kualitas SDM
Teori Representatif Ketigapuluhsembilan
A. Teori Borongan
B. Contoh Aplikasi Teori Borongan
Teori Representatif Keempatpuluh
A. Teori Kontrol/Pengawas
B. Faktor Penyebab Munculnya Suatu Peristiwa
C. Pengecualian Teori Kontrol
Bab Empat: Dua Puluh Teori Kontroversi
Teori Kontroversi Pertama
A. Teori Status shalat Jum’at
B. Teori Status Shalat Jum’at Perspektif Ulama
Teori Kontroversi Kedua
A. Teori Bermakmum
B. Teori Bermakmum Perspektif ulama Fiqh
Teori Kontroversi Ketiga
A. Teori Nafyul Fardhî
B. Teori Nafyul Fardhî Menurut Perspektif Para Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Keempat
A. Teori Nazar
B. Teori Nazar Menurut Perspektif Para Ahli Hukum Islam
C. Pengecualian Teori Nazar
Teori Kontroversi Kelima
A. Teori Transaki Bisnis
B. Tipologi Transaksi
C. Teori Transaki Bisnis Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Keenam
A. Teori Rental
B. Teori Rental Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Representatif Ketigapuluhtujuh
A. Teori Transfer Hak (Perpindahan Hak/Hiwâlah)
B. Teori Transfer Hak Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kedelapan
A. Teori Pembebasan Utang (Ibrâ’)
B. Teori Pembebasan Utang Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kesembilan
A. Teori Pembatalan Transaksi (Iqâlah)
B. Teori Pembatalan Transaksi Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kesepuluh
A. Teori Mahar
B. Teori Mahar Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kesebelas
A. Teori Talak Raj’î
B. Teori Talak Raj’î Menurut Perspektif Para Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Keduabelas
A. Teori Zhihâr
B. Teori Zhihâr Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Ketigabelas
A. Teori Kolektivitas Fardhu (Fardhu Kifayah)
B. Teori Kolektivitas Fardhu Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Keempatbelas
A. Teori Kehilangan (Zâ’il)
B. Teori Kehilangan Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kelimabelas
A. Teori Asumtif (Al-‘Ibrah)
B. Teori Asumtif Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
C. Variasi Redaksi Teori Asumtif
Teori Kontroversi Keenambelas
A. Teori Karakter
B. Teori Karakter Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Ketujuhbelas
A. Teori Genetika
B. Teori Genetika Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kedelapanbelas
A. Teori Langka (Nâdir)
B. Teori Langka Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
Teori Kontroversi Kesembilanbelas
A. Teori Standardisasi Kebenaran
B. Teori Standardisasi Kebenaran Menurut Perspektif Ahli HukumIslam
Teori Kontroversi Keduapuluh
A. Teori Ath-Thâri’
B. Teori Ath-Thâri’ Menurut Perspektif Ahli Hukum Islam
C. Penutup
Daftar Pustaka
Biografi Penulis