Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Menjadi Speechwriter Profesional

Teori dan Panduan Praktis Menulis Sambutan

1 Pembaca
Rp 42.000 15%
Rp 35.700

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 107.100 13%
Rp 30.940 /orang
Rp 92.820

5 Pembaca
Rp 178.500 20%
Rp 28.560 /orang
Rp 142.800

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Belum banyak orang melakukan kajian terhadap pekerjaan speechwriting. Belum ada buku yang secara khusus mengkaji masalah speechwriting. Literatur yang ada lebih banyak terkait dengan ilmu komunikasi massa secara umum, atau teknik pidato dan membuat naskah pidato. Buku-buku tersebut (khususnya yang terkait dengan pembuatan naskah pidato), lebih menekankan pada pembuatan naskah pidato untuk diri sendiri.

Pembuatan naskah sambutan (speechwriting) dalam buku ini adalah pembuatan naskah sambutan untuk kepentingan orang lain (misalnya saja pejabat bupati/wali kota, gubernur, atau presiden). Dengan keunikan konteks seperti inilah, maka buku ini diharapkan dapat mem­berikan kejelasan kritis dan praktis dalam menjalani pe­kerjaan sebagai pembuat naskah sambutan seorang pejabat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Momon Sudarma
Editor: Muhammad Ali Hadhirin / Agus Salim

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023503148
Terbit: Oktober 2006 , 249 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Belum banyak orang melakukan kajian terhadap pekerjaan speechwriting. Belum ada buku yang secara khusus mengkaji masalah speechwriting. Literatur yang ada lebih banyak terkait dengan ilmu komunikasi massa secara umum, atau teknik pidato dan membuat naskah pidato. Buku-buku tersebut (khususnya yang terkait dengan pembuatan naskah pidato), lebih menekankan pada pembuatan naskah pidato untuk diri sendiri.

Pembuatan naskah sambutan (speechwriting) dalam buku ini adalah pembuatan naskah sambutan untuk kepentingan orang lain (misalnya saja pejabat bupati/wali kota, gubernur, atau presiden). Dengan keunikan konteks seperti inilah, maka buku ini diharapkan dapat mem­berikan kejelasan kritis dan praktis dalam menjalani pe­kerjaan sebagai pembuat naskah sambutan seorang pejabat.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar Penulis
Segala puji dan syukur, penulis haturkan ke hadirat Ilahi Rabbi Allah Swt, yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, dan kemampuan menuliskan pemikiran penulis kepada wahana teks ini. Secara pribadi semula penulis merasa ada sebuah keraguan untuk menuangkan pemikiran ini.

Karena pada satu sisi, pengalaman praksis menjadi penulis sambutan masih terbilang muda. Pada saat naskah ini ditulis, penulis baru menjalani pekerjaan ini selama kurang lebih 16 bulan. Sementara pada sisi yang lainnya, backround akademik pun tidak mendukung. Penulis lahir bukan dari jurusan komunikasi, terlebih lagi mendapat pembelajaran mengenai gaya dan teknik menulis sambutan.

Namun demikian, justru karena latar belakang pemikiran seperti itu jugalah, munculnya semangat dalam diri untuk merumuskan buku kecil. Pada satu sisi, merupakan sebuah ekspresi, apresiasi dan aspirasi pribadi dalam menjalani pekerjaan sebagai penulis sambutan. Dan pada bagian yang lainnya, naskah ini merupakan bagian dari upaya pembelajaran dan pendokumentasian teoritik menjadi seorang speechwriter.

Oleh karena itu, dalam konteks pertanggung jawabannya, naskah ini merupakan upaya akademik yang penulis lakukan untuk mengumpulkan pengalaman praktis menjadi sebuah dokumen tertulis, dalam profesi sebagai penulis sambutan. Sehingga, bagi teman-teman yang lain, dapat menjadikannya sebagai pembanding, perbendaharaan atau informasi awal sebelum menjalani atau mempelajari tugas sebagai speechwriter.

Sebagaimana diketahui bersama, sampai saat ini, posisi dan jabatan speechwriter ini belum menjadi sebuah pekerjaan yang diidamkan oleh rakyat Indonesia. Kendatipun ada yang menjalankan fungsi sebagai penulis sambutan pejabat, namun jabatan atau pekerjaan ini tidak memiliki prestise yang membanggakan.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan posisi jabatan speechwriter ini tidak menarik perhatian banyak kalangan. Pertama, faktor status jabatan. Jabatan ini bukan merupakan jabatan publik yang popular, bukan jabatan pintu depan. Jabatan speechwriter adalah jabatan di balik layar seorang pejabat publik.

Oleh karena itu, memang benar-benar sangat tidak popular. Kedua, sampai naskah ini dituliskan, jabatan speechwriter bukan sebuah jabatan struktural, tetapi lebih bersifat jabatan ad hoc yang muncul dengan ditetapkan melalui ketetapan pejabat politik.

Sebagai contoh, di Propinsi Jawa Barat, jabatan speechwriter hanya dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur. Ketiga, bisa pula disebabkan karena dilihat dari sisi ekonomi. Jabatan sebagai speechwriter, secara ekonomi belum (untuk tidak menyebutkan kata ‘tidak’) menjanjikan. Komplikasi dari persoalan-persoalan tersebut, dapat menyebabkan jabatan speechwriter menjadi kurang menarik.

Namun demikian, jika dilihat dari perkembangan kehidupan modern saat ini, pekerjaan sebagai speechwriter dapat dianggap sebagai sebuah industri jasa, khususnya industri jasa intelektual. Dengan kata lain, pada posisi inilah, penghargaan terhadap jabatan speechwriter akan semakin diperhitungkan.

Oleh karena itu, jika masyarakat kita menganggap bahwa yang namanya pekerjaan itu adalah menjadi pegawai negeri, duduk di kantor, popular atau dikenal oleh masyarakat dan pakai dasi, maka pekerjaan dalam industri jasa intelektual ini tidak akan sampai pada pemikiran orang tersebut.

Sampai pada pemikiran ini penulis merasa berutang pemikiran dan kesempatan kepada berbagai pihak. Secara spesifik penulis menganggap ada beberapa pihak yang terkait dengan perjalanan hidup penulis selama ini.

Penulis mendapat banyak masukan dan bantuan dari Bapak Dudi A. Abdurachim dari Bapeda Jabar. Atas rekomendasi beliau, penulis memiliki kesempatan untuk bergaul dengan lingkaran Komite Perencana Sekretariat Daerah Jabar. Tanpa peran beliau, penulis tidak yakin dan tidak mungkin berkesempatan dan berkemampuan untuk menulis buku dengan tema ini.

Kesempatan ini pun, tidak lepas dari peran Kang Asep Sukmana dari Bapeda, yang memberikan kesempatan awal untuk bergelut dalam kajian-kajian perencanaan di Bapeda. Khusus untuk di lingkungan Komite Perencana, penulis merasa dibantu secara operasional dan pemikiran dari Kang Dani Ramdani, Kang Idham Rahmat, dan Kang Jimmy Damanik.

Tidak lupa, teman ngobrol sehari-hari, yang juga memberikan informasi teknis dan wawasan global dari berbagai sumber media massa, yaitu Komandan Ruangan (Danru) Kang Utep Supriatna Penulis pun merasa senang dan betah bergaul di Komite Perencana ini, juga karena ada ‘bendahara’ ruangan yang sangat cerdas, baik cerdas dalam pemikiran maupun cerdas dalam masalah konsumsi, yaitu Ibu Ika Mardiah.

Peran mereka itulah yang menumbuhkan, mengembangkan, membesarkan, mematangkan, merawat serta membuka ruang kesempatan kepada penulis untuk mengapresiasi pekerjaan sebagai penulis sambutan.

Pada sisi lain, dengan diterbitkannya buku ini, penulis posisikan sebagai sebuah pertanggungjawaban pribadi kepada Dr. Berliana Kartakusumah, dan Mas Rismanto. Buku ini, merupakan bentuk pertanggungjawaban dari kesungguhan dan kepatuhan penulis untuk menjalani dan menuntaskan janji dalam menekuni profesi tetulisan sebagaimana yang pernah dihaturkan kepadanya.

Kemudian, penulis mengucapkan terimakasih atas kesempatan dan kesediaan Kang Cecep Darmawan, dalam membantu penulis baik secara material, mental maupun pemikiran. Inilah, dokumen akademik yang penulis dapat sampaikan, setelah hampir satu tahun, penulis pamit dan minta restu kepadanya.

Terakhir, ucapan terimakasih dengan penuh suka cita dan ketulusan cinta yang mendalam, bagi De Winda, yang menjadi pendorong untuk senantiasa terus menjalani tugas dengan penuh kesungguhan. Kepada rengrengan dari STIKOM, dan juga Penerbit Nuansa, saya mengucapkan terimakasih atas kesediaannya untuk menerbitkan buku ini. Semoga Allah Swt mencatat amal kebaikan mereka dengan imbalan yang berlipat ganda. Amien.

Penulis

Momon Sudarma - Momon Sudarma, lahir di Majalengka, 23 November 1971. Lahir dari lingkungan keluarga pendidikan. Setelah tamat dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG Majalengka) kemudian melanjutkan ke IKIP Bandung. Lulusan dari Jurusan Pendidikan Geografi IKIP Bandung (sekarang UPI) tahun 1997, sekarang menjadi guru Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bandung.

Daftar Isi

Sampul
Tentang Penulis
Sambutan Gubernur Jawa Barat
Kata Pengantar Penulis
Daftar Isi
Bab I Speechwriting
Bab II Apakah Speechwriting Sebuah Pekerjaan?
Bab III Prosedur Pembuatan Naskah
     3.1. Perbedaan Speechwriting dengan PembuatanPidato Untuk Sendiri
     3.2. Prosedur Penyusunan Naskah
     3.2.1. Memahami isi acara kegiatan
Bab IV Kompetensi Dasar Speechwriter
     4.1. Pengertian
     4.2. Kompetensi Intelektual
     4.3. Kemampuan Bahasa
     4.4. Kompetensi Komunikasi
     4.5. Kompetensi Teknis
Bab V Teknik Pembuatan Sambutan
     5.1. Tahap Pertama: Menentukan Tujuan
     5.2. Tahap Kedua: Menentukan Topik
     5.3. Tahap Ketiga: Menentukan Pola Pengorganisasian dan Outline Sambutan
     5.4. Langkah Empat: Memilih Kata
     5.5. Langkah Lima: Merumuskan Pembukaan
     5.6. Langkah Enam: Konklusi
Bab VI Kategori Sambutan
     6.1. Pengantar
     6.2. Aneka Sudut Pandang Ka tegorisasi
Bab VII Telusuran Psikologi Naskah
     7.1. Pengertian Dasar
     7.2. Karakteristik Naskah
     7.3. Unsur-Unsur Psikologi Naskah
Bab VIII Jika Naskah tidak Dibaca
Lampiran
     Lahirnya Pancasila*Pidato Soekarno
     Sambutan Gubernur Jawa Barat pada Acara Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati KuninganPeriode 2003-2008
     Pidato Pertanggung jawaban Gubernur Jambi dalam Rapat Paripurna Dprd Propinsi Jambi*18 Maret 2003
     Amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Acara Pembukaan Jambore Nasional 2006 di BumiPerkemahan Kiara PayungJatinangor, Sumedang, JawaBarat
Daftar Pustaka
Indeks Nama