Ikhtisar
Puncak dari dunia pendidikan pada hakikatnya adalah mencapai target menghasilkan karakter anak didik. Karena alasan itulah setiap metodologi, kurikulum beserta aplikasinya harus mengawal arah tujuan tersebut. Kurikulum 2013 telah dinyatakan memiliki potensi untuk tujuan itu. Mengingat dunia pendidikan tidak cukup dengan kurikulum, maka diperlukan buku pendamping yang berguna selain memperkaya wawasan, juga memberikan dorongan agar dalam praktik pelaksanaannya berjalan baik, terutama hubungan antara siswa dan guru. Buku ini merupakan salahsatu ikhtiar untuk penerapan kurikulum berbasis karakter tersebut. Dengan mengapresiasi 18 materi karakter yang dirumuskan Pusat Kurikulum Kemendikbud, buku ini memiliki semangat untuk benar-benar memahami dunia remaja, khususnya siswa-siswi Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP). Selain itu, penulis juga menambahkan 3 karakter, dan menggenapkannya menjadi dua puluh satu, sebagai penanda paradigma Abad ke-21. Karena alasan paradigma ini pula, penulis menambah muatan digitalisasi dan globalisasi.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 hadir dengan beberapa perubahan signifikan dalam penyelenggaraan pembelajaran di level sekolah, di kelas, hingga ke materi masing-masing mata pelajaran.
Perubahan tersebut bermula dari kian lajunya pergeseran paradigma dunia pendidikan menuju abad ke-21 yang digital dan global. Ungkapan “siap tidak siap kita mesti menghadapinya” tak lagi berlaku di ranah pendidikan yang berwawasan kekinian.
Sebaliknya, dunia pendidikan diharapkan selalu menjadi aspek paling penting dalam setiap gerak perubahan yang terjadi di negeri ini.
Namun demikian, sebaik apa pun suatu pengetahuan, tak akan jadi kebaikan ketika pikiran kita tidak siap menerimanya sebagai kebaikan. Konsep yang baik hanya akan jadi hiasan ketika manusianya tak bersedia membuatnya mengejawantah.
Kurikulum 2013 yang dirancang dengan tujuan baik mesti diterapkan dengan prosedur dan cara yang baik. Tekad untuk menjadikan pendidikan sebagai wadah tumbuhnya insan yang kreatif, inovatif, produktif, dan afektif adalah pijakan yang baik. Empat pilar karakter itulah yang harus menjadi inti dari setiap proses pendidikan, dan diterapkan dalam keseharian pembelajaran. Rasanya niat mulia itu akan jadi slogan semata jika para pengajar tidak menjiwai hakikatnya.
Sebagai penulis, saya memiliki sedikit pengalaman mengajar dan aktif berjejaring di berbagai komunitas pendidikan (nasional dan internasional). Di saat yang sama, saya juga orangtua dari anak-anak yang beranjak remaja. Dalam kurikulum pendidikan formal, dari tahun ke tahun, dengan perubahan demi perubahan, peran orangtua belum menjadi bagian integratif. Padahal, pendidikan yang utuh akan terwujud melalui sinergi orangtua dan lembaga pendidikan.
Karena itu, buku ini hadir di hadapan para pembaca sebagai sebuah sumbangsih kecil. Pertimbangan saya sederhana: apa pun kurikulum formalnya, puncak tujuan pendidikan adalah membangun karakter anak didik yang paripurna.
Delapan belas karakter yang dirumuskan oleh Pusat Kurikulum Kemendikbud ini tak akan lekang walau kurikulum berganti rupa. Saya menambahkan tiga karakter, dan menggenapkannya menjadi dua puluh satu, sebagai penanda paradigma Abad ke-21. Karena paradigma ini pula, di sanasini, saya menyelipkan muatan digital dan global. Dan bagi insan pendidikan, menerapkan setiap butirnya di setiap proses pembelajaran adalah kemestian.
Ini bukan tugas ringan. Tak dimungkiri, perubahan kadang membuat kita seperti kehabisan bahan bakar. Namun demikian, karena hakikat kehidupan adalah gerak perubahan, adalah tugas kita untuk menukik langsung ke inti tujuan pendidikan, yaitu membangun karakter mulia. Sejumput harapan muncul, bahwa kurikulum yang baru ini bisa menjadi sarana percepatan kemajuan pendidikan Indonesia di setiap sisinya. Buku ini dirancang untuk mendampingi para guru dalam upaya memasukkan unsur pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran.
Riak yang menemani setiap proses adalah hiasan. Namun ketika kita menggenggam tujuan intinya, rasanya selalu ada harapan di ujung perjalanan. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan, penerbitan, pencetakan hingga distribusi buku ini. Semoga bermanfaat bagi masyarakat.
Bandung, 2013
Anna Farida
Daftar Isi
Sampul
Kata pengantar
Daftar isi
Roller Coaster
Remaja. Siapa Mereka?
Remaja Menurut Ahlinya
Perubahan Fisik
Remaja Laki-laki
Remaja Perempuan
Perubahan Psikologis
Membangun Karakter Remaja
Menjadi Diri Sendiri
Religius
Rasa Hormat
Keberanian
Integritas
Toleran, Cinta Damai
Disiplin
Kreatif
Mandiri
Senang Membaca
Rasa Ingin Tahu
Komunikatif
Demokratis
Bertanggungjawab
Sehat Jasmani
Empati, Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Cinta Tanah Air
Wawasan Seks dan Reproduksi
Tolak Rokok, Alkohol, dan Narkoba
Bijak Menggunakan Internet
Mengapa Karakter?
Daftar Pustaka
Tentang Penulis