Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Semesta Sejahtera

1 Pembaca
Rp 54.000 15%
Rp 45.900

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 137.700 13%
Rp 39.780 /orang
Rp 119.340

5 Pembaca
Rp 229.500 20%
Rp 36.720 /orang
Rp 183.600

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sebagai bagian dari pertanggungjawaban intelektual, maka selayaknya dan menjadi kewajiban dari kami yang tergabung di FORDEBI untuk mengedepankan janji kemerdekaan sesuai Pembukaan UUD 1945, dalam formula keilmuan yang dapat dirasakan secara konkret dalam bentuk gagasan turunan kebijakan strategis, kesejahteraan berkeadilan sosial berketuhanan yang kami namakan Semesta Sejahtera yang telah kami tuliskan ini merupakan konsep dan gagasan bergerak. Artinya, konsep dan gagasan tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi akan terus mengalami revisi dan perubahan sesuai dengan praksis yang akan dilakukan dalam waktu dekat maupun perkembangan gagasan yang berkembang kemudian. Perjuangan memang masih panjang, tetapi dengan keyakinan yang ditunjang dengan sumber daya keilmuan dan keimanan, kami berdoa dan berharap semoga apa yang kami ikhtiarkan selalu dalam kerangka ketundukan sekaligus aksi untuk membangun peradaban yang lebih baik. Insya Allah.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Aji Dedi Mulawarman
Editor: Ahmad Fauzi

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239582395
Terbit: Agustus 2021 , 122 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Sebagai bagian dari pertanggungjawaban intelektual, maka selayaknya dan menjadi kewajiban dari kami yang tergabung di FORDEBI untuk mengedepankan janji kemerdekaan sesuai Pembukaan UUD 1945, dalam formula keilmuan yang dapat dirasakan secara konkret dalam bentuk gagasan turunan kebijakan strategis, kesejahteraan berkeadilan sosial berketuhanan yang kami namakan Semesta Sejahtera yang telah kami tuliskan ini merupakan konsep dan gagasan bergerak. Artinya, konsep dan gagasan tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi akan terus mengalami revisi dan perubahan sesuai dengan praksis yang akan dilakukan dalam waktu dekat maupun perkembangan gagasan yang berkembang kemudian. Perjuangan memang masih panjang, tetapi dengan keyakinan yang ditunjang dengan sumber daya keilmuan dan keimanan, kami berdoa dan berharap semoga apa yang kami ikhtiarkan selalu dalam kerangka ketundukan sekaligus aksi untuk membangun peradaban yang lebih baik. Insya Allah.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Diskursus intelektual tentang ekonomi dan bisnis dalam kerangka Islam telah menjadi perbincangan sejak lama, terutama sejak pembaratan “kultural-edukatif” besar- besaran. Pembaratan terjadi di negeri-negeri yang dulunya merupakan wilayah masyarakat di mana Islam bersinar menjadi cahaya peradaban dunia. Proses ini terjadi setelah peradaban Islam hancur akibat makin melemahnya kekuasaan politik internal Islam dengan makin menguatnya institusi politik ekstraktif (kelompok kekuasaan yang dominan dan korup) dan terjebaknya masyarakat Islam dalam kesejahteraan material berlebihan. Semangat khas Islam sebagaimana Qur’an menyebutnya Ulil Albab, mujtahid-mujtahid cerdas dan tangguh pembawa perubahan dan kemajuan jaman dalam koridor Islam, kian menghilang. Di sisi lain, tatanan moral religius tersekulerkan menjadi argumentasi yang mendorong mereka untuk makin terjebak pada pengejaran kesejahteraan duniawi.

Puncak hegemoni peradaban lain tersebut dicapai melalui kolonialisasi, yang tak elak di dalamnya memuat ideologi Liberalisme. Dampaknya menjadi sangat dahsyat, dirasakan tidak dalam waktu dekat, bahkan setelah lebih dari satu generasi melampaui terjadinya kemerdekaan, yaitu suatu bentuk perubahan yang kemudian merembes pada perubahan institusional akut. Perubahan perlahan dan evolutif ini diistilahkan dengan institutional drift. Kondisi ini disebut dalam buku saya, “2024: Kebangkitan atau Kehancuran (?): Indonesia dalam Ayunan Peradaban”: “Pembentukan sejarah masa depan berdasarkan kekuatan Institutional Drift akhirnya melekat menjadi mentalitas pendudukan massif berideologi Liberalisme, merangsek pada turunannya di ranah Politik-Ekonomi, kemudian diadaptasi menjadi apa yang saat ini merupakan mesin besar ideologi paling mutakhir, yaitu Multi Nasional Companies dan Elites Power in all of the World Institutions, dalam satu ideologi evolutif besar “Neo-Liberalism”.

Salah satu Institutional Drift akut yang mendasar adalah merembesnya (neo) liberalisme pada kurikulum, sistem pendidikan dan dunia akademik. Institutional Drift juga menjangkiti diskursus intelektual hingga membentuk “viral alien intelektual baru” yang sekuler, liberal, dan bahkan dominan head to head pada Islam sebagai nilai penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

Hasilnya, terjadi adopsi “viral alien intelektual baru” tak berkesudahan melalui scientific building block ideology, yaitu cartesianism-materialism-positivismpragmatism philosophy. Muncullah kemudian ilmu baru yang tidak di-kenal dalam masyarakat Islam, Ilmu Ekonomi, tak terke-cuali masyarakat Indonesia waktu itu, yang sebenarnya meski telah terkooptasi dalam viral di atas tetapi masih kuat nilai religiositasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ideologisasi keIndonesiaan yang sangat Islami, yaitu Proklamasi Kemerdekaan, serta Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Penulis

Aji Dedi Mulawarman - Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam atau FORDEBI adalah wadah bagi dosen dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan kurikulum, SDM, dan riset di bidang ekonomi, manajemen, dan akuntansi syariah.

Editor

Ahmad Fauzi - Ahmad Fauzi adalah Aktivis Peneleh Nasional Angkatan 1. Selepas lulus dari Universitas Brawijaya sebagai Sarjana Sosial, Fauzi melibatkan diri untuk menggerakkan pemuda di Yayasan Peneleh Jang Oetama.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab 1 Pengantar Semesta Sejahtera
     1.1. Intuisi sebagai Pengalaman Religius
     1.2. Kesadaran Diri
     1.3 Masjid sebagai Roh Hijrah
     1.4 Arsitektur Semesta Sejahtera: Hijrah dari Kesadaran Intuitif
Bab 2 Tauhid: Dasar Bangunan Semesta Sejahtera
Bab 3 Tujuan, Karakter, dan Kaidah Semesta Sejahtera
     3.1. Tujuan Semesta Sejahtera
     3.2. Karakter Semesta Sejahtera
     3.3 Ekonomi Kapitalis
     3.4 Ekonomi Sosialis
     3.5 Ekonomi Capra
     3.6 Kaidah Semesta Sejahtera
Bab 4 Nubuwwah Sirkuler© sebagai Metodologi Pencapaian Semesta Sejahtera
     4.1 Studi kesejarahan Ekonomi Islam
     4.2 Studi tentang Pendidikan untuk Manusia dalam Mencapai Peradaban
     4.3 Studi tentang Politik Ekonomi Islam dalam Pembentukan Kelembagaan dan Regulasi
     4.4 Studi tentang Menurunkan Strategi menjadi Teknik untuk Kesuksesan Implementasi
Bab 5 Haluan Pengembangan Semesta Sejahtera
     5.1 Fungsi dan Tugas Negara dalam PencapaianSemesta Sejahtera
Bab 6 Strategi Pengembangan Semesta Sejahtera
     6.1 Sektor Pendidikan
     6.2 Sektor Kesehatan
     6.3 Sektor Pertanian
     6.4 Sektor Kelautan Dan Perikanan
     6.5 Sektor Pertambangan dan Energi
     6.6 Sektor Keuangan
     6.7 Sektor Produksi Strategis
     6.8 Strategi Spatial Connectography
     6.9 Penjelasan Strategi Spatial Connectography
     6.10 Kronologi Perumusan Semesta Sejahtera
     6.11 Tim Perumus
Daftar Rujukan