Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Memanusiakan Manusia

Sebuah Pendekatan Kemandirian menuju Kemakmuran dan Kesejahteraan

1 Pembaca
Rp 139.200 15%
Rp 118.320

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 354.960 13%
Rp 102.544 /orang
Rp 307.632

5 Pembaca
Rp 591.600 20%
Rp 94.656 /orang
Rp 473.280

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini mengajak pembaca untuk memiliki sikap dan perilaku “memanusiakan manusia” di dalam berinteraksi dengan sesama. Memanusiakan manusia adalah menghar-gai hak-hak dan martabat mereka sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna yang memiliki akal dan budi. Sikap memanusiakan manusia harus tercermin dalam perilaku sehari dalam menjalankan peran sosialnya. Apa-kah dia seorang pejabat, tokoh masyarakat atau sebagai warga masyarakat biasa. Memanusiakan manusia adalah pintu untuk keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Buku “Memanusiakan Manusia” terinspirasi dari pe-ngalaman hidup, pengalaman kerja berinteraksi dengan masyarakat pedesaan, para tokoh masyarakat, para aka-demisi, dan para pejabat negara. Tidak ada sesuatu yang luar biasa yang saya bahas, ka-rena saya menggaungkan filosofi “gotong royong” yang terkandung di beberapa kearifan bangsa Indonesia yang sudah lama dipraktikkan di dalam kehidupan bertetangga dan bernegara.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Arijanto

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239461805
Terbit: April 2020 , 235 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini mengajak pembaca untuk memiliki sikap dan perilaku “memanusiakan manusia” di dalam berinteraksi dengan sesama. Memanusiakan manusia adalah menghar-gai hak-hak dan martabat mereka sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna yang memiliki akal dan budi. Sikap memanusiakan manusia harus tercermin dalam perilaku sehari dalam menjalankan peran sosialnya. Apa-kah dia seorang pejabat, tokoh masyarakat atau sebagai warga masyarakat biasa. Memanusiakan manusia adalah pintu untuk keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Buku “Memanusiakan Manusia” terinspirasi dari pe-ngalaman hidup, pengalaman kerja berinteraksi dengan masyarakat pedesaan, para tokoh masyarakat, para aka-demisi, dan para pejabat negara. Tidak ada sesuatu yang luar biasa yang saya bahas, ka-rena saya menggaungkan filosofi “gotong royong” yang terkandung di beberapa kearifan bangsa Indonesia yang sudah lama dipraktikkan di dalam kehidupan bertetangga dan bernegara.

Ulasan Editorial

Saya cukup bersyukur bisa mendapatkan kesempatan membaca buku Pak Arijanto. Ditulis berbasis pengala-man empirik ditambah teori pendukung ini, meyakinkan saya bahwa buku ini bisa diterapkan oleh siapapun yang ingin membangun desa. Sebagai orang yang tinggal dan bekerja di desa, kiranya buku ini menjadi pegangan saya untuk melihat desa di mana saya tinggal. Saya kira buku ini layak dibaca oleh para perangkat desa dan orang-orang yang punya kemauan membangun desanya

M. Iqbal Dawami / owner Maghza Pustaka dan Pegiat Literasi.

Memaniusiakan Manusia: Sebuah Pendekatan Kemandirian Menuju Kemakmuran dan Kesejahteraan” was written based on personal as well as professional experiences of the writer. I worked with the writer in Aceh during the time of rehabilitation and reconstruction of Aceh after being hit by Tsunami. He was deeply involved in strengthening the planning monitoring and evaluation capacity of the provincial and district government Institutions in Aceh. Parts of the content were written based on his experience in facilitating the Institutional capacity buidling. The other parts seem to be written based on his experiences prior to joining UNICEF.

I understood that the principle of “memanusiakan manusia” should be an integral part or the basic of the approaches for community development. In other word the core message of the book is that human dignity (memanusiakan manusia) should be streamlined in the practice of every theory used in community as well as organization development. This means that the devolopment needs a "human face" and not only calculations and regulations. Only by integrating the principle of human dignity (memanusiakan manusia), efforts to achieve community welfare can be realized.

Communism, capitalism, liberalism, imperialism were highlighted in the book to review how people in the world see justice in utilization of the development resources for the betterment of the living standard of the people. In connection with those various idologies, the history of imperialism in Indonesia was briefly reviewed. What I am missing in the book is the discussion on the media influence to the behavior of people, that may affect the success of any programme actions

Ingrid Kolb Hindarmanto

Membaca buku memanusiakan manusia karangan sahabatku sebangku kuliah, hatiku bergetar dengan pesan spiritualnya. Betapapun hebatnya pikiran tanpa menyertakan hati dalam setiap gerak rasa dan tindakan tanpa landasan cinta kasih kepada sesama, menghargai jati diri manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna, semua akan berujung sia-sia. Semoga pesan dalam buku ini menyentuh hati para pembaca dalam upaya bersama memandirikan, memakmurkan dan mensejahterakan manusia. Apabila pesan itu sampai dan dilaksanakan, mimpi apapun niscaya akan menjadi kenyataan

I Putu Wirasa

Pendahuluan / Prolog

Upaya Menggapai Kemakmuran
Bagian Pertama buku ini mengajak pembaca untuk menengok kembali perjalanan sejarah manusia dalam upaya memakmurkan rakyat. Paham kapitalis, marxis, sosialis dan liberalis yang memikirkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat menurut versi mereka Upaya upaya para pendiri bangsa untuk memerdekakan bangsa dari belenggu penjajahan ditelaah untuk dijadikan pelajaran bagaimana mengisi kemerdekaan yang sudah diraih, dengan kerja nyata memakmurkan rakyat.

Revolusi industri yang terjadi di pertengahan abad ke-17 sampai pertengahan abad ke-18 berhasil mengubah wajah dunia. Terjadi alih fungsi tenaga manusia di dalam proses produksi barang mentah menjadi barang jadi yang siap dijual dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini membuat para pemilik industri mengeruk laba dari penjualan keuntungan sebesar-besarnya.

Di zaman revolusi industri, sebagian besar kerja manusia digantikan dengan mesin-mesin manufaktur. Perusahaan tekstil berkembang menggusur perusahaan tekstil produksi tradisional. Dengan introduksi mesin manufaktur, kapasitas produksi meningkat tajam dan menghasilkan keuntungan yang berlimpah ruah. Aset dan modal para pemilik industri penghasilan meningkat, sedangkan para pekerja mendapatkan upah kerja yang pas-pasan untuk menyambung hidup.

Penulis

Arijanto - Arijanto memiliki penalaman penelitian selama 13 tahun di negara Sierra Leone, Kenya, Uganda, Tanzania, Zimbabwe, Ethiopia, Sudan, Mesir, dan beberapa penelitian di Indonesia. Arijanto juga seorang penulis dari beberapa judul buku diantaranya Nandur Ngunduh dari Pemikiran Aksi Perubahan: Tawaran untuk Organisasi Masyarakat dan Sektor Politik, Esok Matahari Bersinar, dan Jangan Lelah Berjuang

Daftar Isi

Sampul
Kesan Pembaca
Prakata Penulis
Daftar Isi
Bagian 1 Upaya Menggapai Kemakmuran
Bagian 2 Kepemimpinan Ketundukan
Bagian 3 Partisipasi Dan Pemberdayaan
     1) Pemberdayaan pada konteks individu dan keluarga
     2) Pemberdayaan pada Konteks yang Lebih Luas
     3) Wewenang, Tanggung Jawab, Pertanggungjawaban
Bagian 4 Kualitas SDM
Bagian 5 Empati dan Kemakmuran
Bagian 6 Teori untuk Pemberdayaan
     1) Kerangka Kerja Logis untuk Pemberdayaan
     2) Pemberdayaan Menggunakan Apreciatif Inquiry
     3) Ulasan Singkat Methodologi AI
     4) Pemberdayaan Menggunakan HRBAP
     5) Pemberdayaan Menggunakan PRA
Bagian 7 Pemberdayaan Keluarga dan Organisasi
     1) Pemberdayaan Lembaga Pemerintahan Desa
     2) Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
     3) Pemberdayaan Koperasi dan KUD
          3.1 Koperasi Bentuk Sistem Ekonomi Kerakyatan
          3.2 Pasang Surut Koperasi Pasca Kemerdekaan
          3.3 Saran Proses Pemberdayaan Koperasi
     4) Koperasi Unit Desa (KUD)
     5) Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa
          5.1 Modal Awal BUM Desa Bersumber dari APBDesa
          5.2 Saran Proses Pemberdayaan BUMDsa
Bagian 8 Gagasan Bum dan Kearifan Lokal
Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran