Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Hegemoni Regulatif dan Diskursus Akuntantabilitas Keuangan Pemerintah Daerah

Upaya Mendapatkan Legitimasi Publik

1 Pembaca
Rp 142.500 15%
Rp 121.125

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 363.375 13%
Rp 104.975 /orang
Rp 314.925

5 Pembaca
Rp 605.625 20%
Rp 96.900 /orang
Rp 484.500

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini menggambarkan dengan baik bagaimana terjadinya konstruksi terhadap hegemoni pemikiran dari Gramsci secara teoritis pada ranah akuntansi dan akuntabilitas sektor publik. Peran besar Antonio Gramsci dalam membangun kritik terhadap konsep deterministis, fatalistis dan mekanistis menuju Marxis yang lebih modern digambarkan oleh Banu Witowo secara lugas. Filsafat praksis yang dikemukakan Gramsci mengungkapkan adanya antimoni-antinomi atas filsafat klasik, seperti mengenai voluntarisme – determinisme, idealisme – materialisme dan subyektif – obyektif dikupas dalam bab II buku ini.

Pada bab III, Banu mulai mengungkap bagaimana peta konsep pemikiran Gramsci yang dikategorikan sebagai bagian dari bangunan paradigma humanisme radikal yang kemudian menciptakan kerangka teori kritis melalui konstruksi metodologinya, dan membentuk sebuah rerangka pemikiran. Pada bab ini, Banu mencoba memanifestasikan potret metodologi yang merupakan gambaran dari berbagai pemikiran Gramsci dalam suatu metode penelitian yang sesuai dengan konsep metodologis yang akan dikembangkan agar lebih bermanfaat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Banu Witono
Editor: Amelia Indah Kusdewanti

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786236366271
Terbit: Mei 2022 , 342 Halaman










Ikhtisar

Buku ini menggambarkan dengan baik bagaimana terjadinya konstruksi terhadap hegemoni pemikiran dari Gramsci secara teoritis pada ranah akuntansi dan akuntabilitas sektor publik. Peran besar Antonio Gramsci dalam membangun kritik terhadap konsep deterministis, fatalistis dan mekanistis menuju Marxis yang lebih modern digambarkan oleh Banu Witowo secara lugas. Filsafat praksis yang dikemukakan Gramsci mengungkapkan adanya antimoni-antinomi atas filsafat klasik, seperti mengenai voluntarisme – determinisme, idealisme – materialisme dan subyektif – obyektif dikupas dalam bab II buku ini.

Pada bab III, Banu mulai mengungkap bagaimana peta konsep pemikiran Gramsci yang dikategorikan sebagai bagian dari bangunan paradigma humanisme radikal yang kemudian menciptakan kerangka teori kritis melalui konstruksi metodologinya, dan membentuk sebuah rerangka pemikiran. Pada bab ini, Banu mencoba memanifestasikan potret metodologi yang merupakan gambaran dari berbagai pemikiran Gramsci dalam suatu metode penelitian yang sesuai dengan konsep metodologis yang akan dikembangkan agar lebih bermanfaat.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Bab ini, diawali dengan pemaparan dan pembahasan mengenai kondisi yang melatarbelakangi terjadinya reformasi sektor publik di Indonesia sebagai imbas dari reformasi yang juga terjadi di berbagai negara di dunia.

Reformasi dibidang manajemen dan administrasi publik telah memunculkan konsep New Public Management (NPM).

NPM identik dengan ideologi kapitalis neolibe-ralisme yang mengusung gerakan globalisasi dan desen-tralisasi di dunia (Djamhuri, 2009; Ellwood & Newberry, 2007; Wihantoro, Lowe, Cooper, & Manochin, 2015).

Indonesia turut ambil bagian dalam penerapan NPM sebagai bagian dari reformasi sektor publik pasca krisis moneter yang meluas menjadi krisis multidimensional pada tahun 1997. Reformasi yang terjadi tersebut, telah menyebabkan pemerintah meminta bantuan kepada IMF guna menanggulangi krisis yang terjadi.

Editor

Amelia Indah Kusdewanti - Amelia Indah Kusdewanti lahir di Malang pada tanggal 15 Agustus 1989. Ia adalah seorang alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang pada tahun 2007. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) jurusan akuntansi di Universitas Negeri Malang pada tahun 2011 dan menyelesaikan pendidikan Magister Sains Akuntansi (S2) pada tahun 2016 di Universitas Brawijaya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Sejak tahun 2012 hingga sekarang ia aktif sebagai tim manajemen dalam pengelolaan Jurnal Akuntansi Multiparadigma yang diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia serta terlibat dalam pengelolaan Jurnal IMANENSI (Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen Islam) yang diterbitkan oleh Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam. Ia tergabung pula sebagai Dewan Pengurus Wilayah Jawa Timur Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)serta Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia.

Daftar Isi

Cover
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
     1.1. Pengantar
     1.2. Akuntabilitas yang Menyejarah dalam Sektor Publik
     1.3. Rekam Jejak Hegemoni pada Sektor Publik dalam Banyak Penelitian
     1.4. Fokus Diskursus
Bab II Konstruksi Teoritis Hegemoni Gramsci Dalam Ranah Akuntansi Dan Akuntabilitas Sektor Publik: Membangun Legitimasi Publik
     2.1. Pengantar
     2.2. Philosophy of Praxis: Membangun Kesadaran Diri Kritis
     2.3. Kajian Konsepsi Hegemony dan Counter Hegemony: Peta Konsep Pemikiran Gramsci
     2.4. Hegemoni dan Kontra Hegemoni dalam Ranah Akuntansi dan Akuntabilitas Sektor Publik
     2.5. Penutup
Bab III Peta Konsep Metodologis Pemikiran Gramsci
     3.1. Pengantar
     3.2. Konstruksi Metodologi Hegemoni Gramsci
     3.3. Metode Penelitian: Kualitatif Kritis Perspektif Teori Hegemoni Gramsci
     3.4. Kerangka dan Tahapan Penelitian
     3.5. Penutup
Bab IV Supremasi Kelas: Ideologi Neoliberalisme Dan New Public Management Dalam Reformasi Sektor Publik Di Indonesia
     4.1. Pengantar
     4.2. Lintasan Sejarah Reformasi Sektor Publik di Indonesia: Sebuah ‘Mimpi Indah’ Perubahan
     4.3. Hegemoni Neoliberalisme: Supremasi Kelas dibalik Reformasi Sektor Publik
     4.4. Hegemoni dan Kuasa NPM: Ideologi dan Kekuasaan Neoliberalisme Dalam Praktik Sosial
     4.5. Penutup
Bab V Supremasi Kelas: Ideologi Relasi Hegemonik Superstruktur: Paradoksal Otonomi Daerah
     5.1. Pengantar
     5.2. Kilas Balik Perjalanan Otonomi Daerah: Langkah Awal Membangun Kuasa Hegemonik Dalam Tata Pemerintahan di Daerah
     5.3. Otonomi Daerah di Persimpangan Jalan: Tinjauan Masyarakat Politik
     5.4. Otonomi Daerah, Akuntabilitas dan Keberpihakan Pada Masyarakat: Tinjauan Masyarakat Sipil
     5.5. Penutup
Bab VI Peran Intelektual Organik: Belenggu Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah
     6.1. Pengantar
     6.2. Dinamika Pengelolaan Keuangan Daerah pada Era Otonomi Daerah
     6.3. Peran Intelektual Organik dalam Belenggu Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah: Relasi Hegemonik Pemerintah Pusat dan Daerah
     6.4. Diskursus Akuntabilitas dan Peran Intelektual Lembaga Internasional: Jalan Menuju Liberalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
     6.5. Penutup
Bab VII Mengukuhkan Historical Bloc Melalui War Of Position: Peran Akuntansi Berbasis Akrual Dalam Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah
     7.1. Pengantar
     7.2. Reformasi Akuntansi Sektor Publik: Diskursus Akuntabilitas Sebagai Strategi Hegemonik menuju Historical Bloc
     7.3. Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
     7.4. Pelaporan Keuangan, Akuntabilitas dan Legitimasi Pemerintah Daerah: Mengukuhkan Hegemoni Melalui War of Position
     7.5. Penutup
Bab VIII Kontra Hegemoni Dan Rekonstruksi Diskursus Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah: Mewujudkan Legitimasi Masyarakat
     8.1. Pengantar
     8.2. Hegemoni Regulasi Dan Konstruksi Diskursus Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah: Temuan Fakta Sosial Pada Era Reformasi Sektor Publik
     8.3. Dialektika Hegemoni-Kontra Hegemoni dalam Konteks Perubahan Sosial
     8.4. Transformasi Akuntabilitas Sektor Publik: Dari Manajemen Publik ke Pelayanan Publik
     8.5. Rekonstruksi Diskursus Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Legitimasi Publik
     8.6. Ranah Otonomi Daerah
     8.7. Ranah Pengelolaan Keuangan Daerah
     8.8. Ranah Akuntansi Pemerintahan
     8.9. Penutup
Daftar Pustaka
Tentang Penulis