Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Netnografi in Action

1 Pembaca
Rp 62.500 15%
Rp 53.125

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 159.375 13%
Rp 46.042 /orang
Rp 138.125

5 Pembaca
Rp 265.625 20%
Rp 42.500 /orang
Rp 212.500

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini berisi 4 bab hasil dari para kontributor dalam melanglang jagad dunia maya. Bab pertama buku ini menyajikan bagaimana nilai-nilai religiositas masyarakat mulai mehilang karena tayangan konten youtuber yang bukan lagi sekedar tontonan, melainkan sudah menjadi tuntunan, bahkan kehadirannya dinantikan oleh para penggemar mereka. Youtuber yang menjadi publik figur tak ragu menyampaikan pandangan-pandangan pribadi yang justru menyesatkan penggemar fanatiknya.

Bab kedua menyajikan bagaimana media sosial marak digunakan oleh sebagian oknum penguasa dan calon penguasa untuk menggiring opini publik dan mendapatkan keuntungan. Mereka, dalam mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya menggunakan media sosial untuk memperoleh kekuasaan dari isu yang dilontarkannya sekaligus menyerang lawan politik. Berbagai domain yang mereka gunakan, meliputi pencitraan, positioning, politik identitas dan penggiringan opini publik, ending-nya bisa dibaca semua orang, yaitu untuk memeroleh kekuasaan.

Bab ketiga buku ini merupakan ruang penyadaran bagi publik, bagaimana religiositas telah ditunggangi oknum untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan berbaju religiotas, oknum calon penguasa mengunggah aktivitas ibadahnya pada laman media sosial agar terlihat sesuai harapan calon pemilih, berharap akan mendulang dukungan. Sementara bab empat membahas polemik seputar kehadiran fintech syariah yang tengah bertumbuh.

Beberapa stigma negatif yang menghadang kehadirannya, atau penerimaan positif dari masyarakat serta berbagai fenomena pro dan kontra yang ikut hadir mewarnai menjadi bahan yang menarik untuk disimak Terakhir kami sampaikan bahwa buku ini perlu dibaca pagi para periset yang ingin mengetahui netnografi secara praktis karena di dalamnya menggambarkan langkahlangkah konkrit yang dibangun oleh para kontributor dalam membangun konstruksi penulisan yang tidak biasa.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Anak Agung Gde Satia Utama / Abdul Mun’im Qindil / Adib Azinudin Nizar / Ahmad Fauzan Fathoni / Ahmad Kudhori, S.E., M.Si., CTT., AWP / A'isyah Maratush Sholihah / Ayudia Sokarina / Binti Shofiatul Jannah / Dani Sugiri / Dika Fani Anjarwati / Dita Mylinda Agustina / Dwi Indriani Fidiastutik Wijaya / Eka Siskawati / Erika Takidah / Firman Sujatmiko / Harkaneri / Hermita Arif / Luky Patricia Widianingsih / Lusiana Kanji / Maria Assumpta / Muhammad Yusran / Mustakim Muchlis / Rahmawati Ramli / Ratna Anggraini / Ria Anisatus Sholihah / Rian Vebrianto / Riesanti Edie Wijaya / Selvia Eka Aristantia / Syahrul Djafar / Virginia Nur Rahmanti / Wa Ode Rayyani
Editor: Aji Dedi Mulawarman / Ari Kamayanti

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239582302
Terbit: Maret 2021 , 105 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini berisi 4 bab hasil dari para kontributor dalam melanglang jagad dunia maya. Bab pertama buku ini menyajikan bagaimana nilai-nilai religiositas masyarakat mulai mehilang karena tayangan konten youtuber yang bukan lagi sekedar tontonan, melainkan sudah menjadi tuntunan, bahkan kehadirannya dinantikan oleh para penggemar mereka. Youtuber yang menjadi publik figur tak ragu menyampaikan pandangan-pandangan pribadi yang justru menyesatkan penggemar fanatiknya.

Bab kedua menyajikan bagaimana media sosial marak digunakan oleh sebagian oknum penguasa dan calon penguasa untuk menggiring opini publik dan mendapatkan keuntungan. Mereka, dalam mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya menggunakan media sosial untuk memperoleh kekuasaan dari isu yang dilontarkannya sekaligus menyerang lawan politik. Berbagai domain yang mereka gunakan, meliputi pencitraan, positioning, politik identitas dan penggiringan opini publik, ending-nya bisa dibaca semua orang, yaitu untuk memeroleh kekuasaan.

Bab ketiga buku ini merupakan ruang penyadaran bagi publik, bagaimana religiositas telah ditunggangi oknum untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan berbaju religiotas, oknum calon penguasa mengunggah aktivitas ibadahnya pada laman media sosial agar terlihat sesuai harapan calon pemilih, berharap akan mendulang dukungan. Sementara bab empat membahas polemik seputar kehadiran fintech syariah yang tengah bertumbuh.

Beberapa stigma negatif yang menghadang kehadirannya, atau penerimaan positif dari masyarakat serta berbagai fenomena pro dan kontra yang ikut hadir mewarnai menjadi bahan yang menarik untuk disimak Terakhir kami sampaikan bahwa buku ini perlu dibaca pagi para periset yang ingin mengetahui netnografi secara praktis karena di dalamnya menggambarkan langkahlangkah konkrit yang dibangun oleh para kontributor dalam membangun konstruksi penulisan yang tidak biasa.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penerbit
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Melalui serangkaian aktivitas yang seru yang dilakukan oleh mereka para kontributor, akhirnya terlahir buku karya bersama yang memberikan makna mendalam bagi sebuah kegiatan penelitian berpihak. Kegiatan riset yang biasanya mereka lakukan dengan mendatangi subjek di suatu daerah tertentu, kini mereka lakukan kepada subjek di dunia virtual, atau jamak disebut dengan pendekatan Netnografi.

Netnografi sendiri adalah kependekan dari kata internet dan etnografi. Secara singkat netnografi merupakan metode etnografi yang dipergunakan untuk meneliti kehidupan dunia virtual di internet. Metode ini, secara mendalam berusaha memahami kehidupan komunitas virtual dari sudut pandang pelaku. Metode ini sering digunakan pada penelitian Hubungan Internasional (HI), terutama para peneliti HI pascaperang. Sejauh ini, netnografi juga telah digunakan dalam riset ilmu kesehatan, pendidikan, marketing, sosiologi, geografi manusia, komunikasi, dan politik. Netnografi memungkinkan peneliti mendapatkan jawaban yang dibutuhkan melalui percakapan yang tertangkap dari laman web, kemudian menganalisis perilaku dan opini para penggunanya.

Ditengarai sebagai metode yang paling sahih dan appropriate untuk meneliti berbagai isu kontemporer dalam politik global, seperti masalah etnisitas, kerjasama sub-regional, konektivitas, komunitas regional (baik dalam bidang ekonomi, keamanan maupun sosial budaya), atau konflik, dan berbagai isu lainya yang memiliki kaitan dengan aspek kebudayaan, netnografi kemudian mampu membuktikan pula bahwa dia merupakan metode yang sesuai digunakan pada masa pandemi ini. Jarak dan waktu yang menjadi penghalang seorang periset untuk mengakses subjek menjadi tidak relevan lagi.

Buku ini berisi 4 bab hasil dari para kontributor dalam melanglang jagad dunia maya. Bab pertama buku ini menyajikan bagaimana nilai-nilai religiositas masyarakat mulai mehilang karena tayangan konten youtuber yang bukan lagi sekedar tontonan, melainkan sudah menjadi tuntunan, bahkan kehadirannya dinantikan oleh para penggemar mereka. Youtuber yang menjadi publik figur tak ragu menyampaikan pandangan-pandangan pribadi yang justru menyesatkan penggemar fanatiknya.

Bab kedua menyajikan bagaimana media sosial marak digunakan oleh sebagian oknum penguasa dan calon penguasa untuk menggiring opini publik dan mendapatkan keuntungan. Mereka, dalam mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya menggunakan media sosial untuk memperoleh kekuasaan dari isu yang dilontarkannya sekaligus menyerang lawan politik. Berbagai domain yang mereka gunakan, meliputi pencitraan, positioning, politik identitas dan penggiringan opini publik, ending-nya bisa dibaca semua orang, yaitu untuk memeroleh kekuasaan.

Bab ketiga buku ini merupakan ruang penyadaran bagi publik, bagaimana religiositas telah ditunggangi oknum untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan berbaju religiotas, oknum calon penguasa mengunggah aktivitas ibadahnya pada laman media sosial agar terlihat sesuai harapan calon pemilih, berharap akan mendulang dukungan. Sementara bab empat membahas polemik seputar kehadiran fintech syariah yang tengah bertumbuh.

Beberapa stigma negatif yang menghadang kehadirannya, atau penerimaan positif dari masyarakat serta berbagai fenomena pro dan kontra yang ikut hadir mewarnai menjadi bahan yang menarik untuk disimak Terakhir kami sampaikan bahwa buku ini perlu dibaca pagi para periset yang ingin mengetahui netnografi secara praktis karena di dalamnya menggambarkan langkahlangkah konkrit yang dibangun oleh para kontributor dalam membangun konstruksi penulisan yang tidak biasa.

Wallahu a’lam bisshawwab
Billahi fii sabilil haqq
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis

Anak Agung Gde Satia Utama - Anak Agung Gde Satia Utama, adalah Dosen, Peneliti dan Konsultan pada bidang Akuntansi dan Sistem Informasi. Menjadi dosen tetap di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, sejak tahun 2005. Ia memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Universitas Airlangga pada tahun 2008 dan saat ini sedang menyelesaikan studi Doktor di Universitas Airlangga program studi Ilmu Akuntansi. Fokus penelitian di bidang sistem informasi akuntansi, studi kualitatif, Sustainability, Big Data dan pengembangan masyarakat. Ahli di pengolahan data analisis kualitatif Software NVIVO. Saat ini, masih aktif mengerjakan beberapa proyek penelitian, kolaborasi riset dengan peneliti Luar Negeri, Supervisor beberapa mahasiswa internasional dalam Nusantara Project, menerbitkan buku dan menjadi narasumber.
Ahmad Kudhori, S.E., M.Si., CTT., AWP - Ahmad Kudhori, S.E., M.Si., CTT., AWP., lahir pada tanggal 12 September 1972 di Magetan, Jawa Timur.
Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Akuntansi di STIE Malangkucecwara Malang tahun 1996. Menjadi dosen pertama kali pada tahun 2002 di Akademi Manajemen Koperasi Tantular Madiun, kemudian mengajar juga di Universitas Merdeka Madiun sebagai dosen tidak tetap. Pada tahun 2015 menamatkan pendidikan S2 jurusan Akuntansi dengan konsentrasi Akuntansi Sektor Publik di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Mulai bulan Oktober tahun 2021 diangkat sebagai Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan serta Bidang SDM, Administrasi & Umum di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Madiun
Ayudia Sokarina - Ayudia Sokarina adalah seorang akademisi sekaligus praktisi di bidang akuntansi dan aktif sebagai trainer dalam pelatihan metodologi netnografi dan pelatihan riset kemandirian desa, serta berperan aktif dalam dunia penelitian membawanya sebagai Direktur Peneleh Research Institute. Semangatnya dalam dunia pendidikan ia tuangkan dalam berbagai pengalaman mengajar mulai dari Instruktur Akuntansi di Lembaga Pendidikan Geyco, Mataram hingga menjadi Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
Luky Patricia Widianingsih - Luky Patricia Widianingsih, adalah dosen pada program studi Akuntansi Universitas Ciputra. Ia memperoleh gelar Magister Sains Akuntansi dari Universitas Brawijaya, dan saat ini sedang menyelesaikan tahap akhir pendidikan Doktor Ilmu Akuntansi di Universitas Brawijaya. Minatnya pada topik di bidang penelitian kualitatif, Sustainability, Entre-preneurship dan Social Responsibility. Aktif dalam berbagai seminar baik sebagai pembicara maupun moderator. Ia juga berperan aktif sebagai pengelola jurnal (Editor in Chief) Journal of Accounting, Entrepreneurship and Financial Technology (JAEF) dan jurnal Media Akuntansi dan Perpajakan Indonesia (MAPI)
Muhammad Yusran - Penulis adalah seorang Dosen Tetap pada Program Studi Akuntansi di Universitas Sulawesi Barat. Riwayat pendidikan Sekolah Dasar di SDN 043 Ongkoe Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP 1 Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mamasa, Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 1 Belawa Kabupaten Wajo, sedangkan Riwayat pendidikan S1 di Universitas Negeri Makassar Tahun 2005, Tingkat Pascasarjana (S2) Prodi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Makassar Tahun 2014. Pasca Sarjana (S2) Prodi Ilmu Akuntansi Universitas Muslim Indonesia Tahun 2017. Penulis telah berkarir dalam dunia pendidikan dan Pengajaran sejak 2006. Bidang Ilmu yang penulis tekuni sekarang ini yakni auditing. Tugas Tambahan sebagai Tim Satuan Pengawas Internal (SPI) di Universitas Sulawesi Barat (2018-2022). Penulis juga aktif mengajar sebagai Tutor Tuweb di UPBJJ Majene di Provinsi Sulawesi Barat dan Tutor Online Universitas Terbuka di Jakarta.
Riesanti Edie Wijaya - Riesanti Edie Wijaya, lahir di Surabaya, 28 Januari 1974. Ia lulus dari Program Sarjana Akuntansi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan program Magister Akuntansi diperoleh di kampus yang sama. Kemudian Program Doktor ia selesaikan di Univeisitas Brawijaya Malang. Saat ini, ia menjadi dosen tetap jurusan Akuntansi Universitas Surabaya di Surabaya
Virginia Nur Rahmanti - Virginia Nur Rahmanti, lahir di Blitar pada 02 September 1988. Ia mendapatkan gelar S1 program studi Akuntansi di FEB Universitas Brawijaya pada 2010 dan melanjutkan pendidikan Magister pada tahun 2010 di Universitas Brawijaya. Hingga saat ini, ia sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Airlangga. Sekarang ia bekerja sebagai Dosen tetap nonPNS jurusan Akuntansi di Universitas Brawijaya

Editor

Aji Dedi Mulawarman - Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam atau FORDEBI adalah wadah bagi dosen dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan kurikulum, SDM, dan riset di bidang ekonomi, manajemen, dan akuntansi syariah.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bab 1 Hilangnya Nilai Religiositas Pada Tayangan Konten Youtuber
     Tujuan penelitian
     Penguatan Religius
     Penutup
Bab 2 Agenda Politik Untuk Perolehan Kuasa Di Media Sosial
     Tujuan penelitian
     Temuan
     Kesimpulan:
Bab 3 Aroma Kuasa Di Balik Tudung Religiositas
     Tujuan penelitian
     Situs penelitian
     Metode Penelitian
     Temuan
     Kesimpulan
Bab 4 Syariahkah Fintech Syariah?
     Tujuan penelitian
     Situs penelitian
     Metode Penelitian
     Temuan
     Analisis Religius
Penutup Akhiri Dengan Mengambil Hikmah