Ikhtisar
Netnografi tidak sebatas digunakan sebagai metode riset dimana menggabungkan antara internet dan juga etnografi. Namun, netnografi digunakan sebagai metodologi, sehingga sangat tergantung keyakinan peneliti atas realitas, diri, ilmu, bahkan Tuhan. Implikasinya buku ini tidak hanya mencerminkan kepedulian Peneleh Research Institute dalam kehidupan dunia digital yang mulai bergeser dari kehidupan secara tradisional, sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan era, yakni era revolusi industri 4.0 atau era digitalisasi. Namun juga sebagai wujud aksi peneliti dalam merekonstruksi realitas yang disajikan dalam media sosial di era digitalisasi.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan realitas media sosial yang dipotret oleh tim peneliti dalam bab demi bab dari buku ini. Di bab pertama buku ini menyajikan Influencer Behind The Screen, di dalamnya memuat bagaimana influencer mampu membentuk kesadaran religiusitas yang dapat memengaruhi cara berpikir pengikutnya. Bab kedua membahas hal yang bertolak belakang dari bab pertama yakni membentengi diri dari terkikisnya nilai religiusitas di media sosial. Kedua hal yang bertolak belakang ini dapat memberikan gambaran pada pembaca untuk melakukan telaah yang mendalam ataupun refleksi terhadap realitas media sosial secara bijak. Pada bab berikutnya yakni, bab tiga membahas konstruksi budaya parenting: interaksi content creator dan netizen dalam media sosial, dapat menunjukkan pada pembaca bahwa ilmu kehidupan sehari-hari salah satunya yaitu, parenting dapat diperoleh tanpa melalui kelas khusus tetapi bisa melalui sosial media yang akan dikuak dalam bab tiga ini. Adapun isu terkini yang dibahas bab empat dalam buku ini, yaitu sentimen pengguna media sosial atas vaksin Covid sebagai konstruksi sosial. Berbagai macam respons masyarakat atas adanya vaksin Covid melalui media sosial dipotret oleh peneliti dan ditelaah sebagai konstruksi sosial. Pada bab terakhir, bab lima menyajikan konstruksi konsep mudharabah pertanian dalam platform online menunjukkan bahwa saat ini ekonomi syariah dapat diimplementasikan berdampingan dengan teknologi media sosial. Tentunya akan semakin menarik minat pembaca dalam melihat berbagai konstruksi keilmuan yang dibangun melalui media sosial.
Pendahuluan / Prolog
Influencer Behind The Screen
Seiring berjalannyawaktu,perkembanganteknologitelah menciptakan sebuah revolusi digital, ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi digital seperti layanan internet. Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite, dan agensi pemasaran media sosial We Are Social dalam laporan bertajuk "Digital 2021" dalam harian Kompas 23/02.2021 yang menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu.
Perkembangan digital teknologi memudahkan penggunanya untuk mengakses informasi melalui berbagai layanan yang disediakan tanpa batas ruang dan waktu. Salah satu layanan internet yang paling digemari pemakainya adalah layanan yang berbasis networking yang kemudian kita kenal sebagai media sosial.
Berdasarkan data di atas media sosial merupakan alat yang efektif menciptakan peluang bisnis, alat pemasaran, sebagai ajang aktualisasi diri, dan juga sebagai alat untuk meng-influence orang lain atas ide, gaya hidup, performance, baik yang bernilai positif ataupun negatif dan bernilai religiusitas.
Media sosial menciptakan para influencer yang berkontribusi besar dalam penyebaran informasi dan pesan secara digital. Influencer dinilai mampu memberikan dampak bagi para pengikutnya melalui unggahan foto dan electronic word of mouth (EWom) yang mereka sampaikan di media sosial mereka (Anjani, 2020). Influencer umumnya berlomba menciptakan berbagai konten yang dapat disukai oleh pengikutnya sehingga dapat meraup pundi-pundi meski terkadang konten-konten tersebut jauh dai nilai positif dan religiusitas namun menjadi viral karena dikemas secara menarik seperti konten yang bersifat prank, kekerasan, bullying, pamer, dan konten-konten kontradiktif lainnya.
Penulis
Amelia Indah Kusdewanti - Amelia Indah Kusdewanti lahir di Malang pada tanggal 15 Agustus 1989. Ia adalah seorang alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang pada tahun 2007. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) jurusan akuntansi di Universitas Negeri Malang pada tahun 2011 dan menyelesaikan pendidikan Magister Sains Akuntansi (S2) pada tahun 2016 di Universitas Brawijaya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Sejak tahun 2012 hingga sekarang ia aktif sebagai tim manajemen dalam pengelolaan Jurnal Akuntansi Multiparadigma yang diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia serta terlibat dalam pengelolaan Jurnal IMANENSI (Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen Islam) yang diterbitkan oleh Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam. Ia tergabung pula sebagai Dewan Pengurus Wilayah Jawa Timur Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)serta Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia.
Atik Emilia Sula - Atik Emilia Sula, S.E., M.Ak., CTT., lahir di Bangkalan, 04 Mei 1988. Tercatat saat ini menjadi dosen tetap program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di tanah kelahirannya Universitas Trunojoyo Madura. Mendalami Akuntansi Syariah dan sangat menyukai dunia wirausaha.
Maharani Wuryantoro - Maharani Wuryantoro merupakan mahasiswa aktif Pascasarjana Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang.
Pendidikan sarjananya ditempuh di Universitas Muhammadiyah Malang dalam 3,5 tahun pada tahun 2016 sampai dengan 2020. Semasa studi sarjananya, penulis aktif mengikuti beberapa program kampus Tricity Business Programme yang diselenggarakan di Singapore Polytechnic selama 2 minggu dan bergabung dalam beberapa organisasi kampus, yaitu sebagai bendahara pada Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan sekretaris pada Economics English Club. Penulis memperoleh sertifikasi BNSP dengan keahlian akuntansi syariah, dan ingin terus dikembangkan dalam studinya di pascasarjana ini.
Selva Temalagi - Penulis merupakan dosen tetap jurusan Akuntansi Universitas Pattimura Ambon sejak tahun 2005. Penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi di STIE Malangkucecwara Malang pada tahun 1999, serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) pada tahun 2009 dan Magister Akuntansi pada tahun 2010 di Universitas Brawijaya Malang. Saat ini, penulis menjabat sebagai Kaprodi Akuntansi PSDKU di Kabupaten Kepulauan Aru. Penulis telah memiliki sertifikasi profesi dan sertifikasi dosen. Selain mengajar, penulis turut berkecimpung sebagai anggota organisasi profesi IAI, FDAP, ICMA Australia, ICSP, Ketua ADAI Maluku, dan pengurus Peneleh Riset Indonesia. Terdapat berbagai buku dan hasil penelitian yang telah dipublikasikan oleh penulis, baik dalam jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional. Peran penulis lainnya adalah sebagai mitra bestari di beberapa jurnal nasional. Selain itu, penulis juga disibukkan dengan berbagai kegiatan, antara lain sebagai asesor CSR NCSR 2018–2019 dan reviewer call for paper nasional maupun internasional.
Editor
Ayudia Sokarina - Ayudia Sokarina ialah seorang akademisi sekaligus praktisi dalam bidang akuntansi dan juga aktif sebagai trainer dalam pelatihan metodologi netnografi dan pelatihan riset kemandirian desa, dan berperan aktif di dalam dunia penelitian membawanya sebagai Direktur Peneleh Research Institute. Semangatnya dalam dunia pendidikan ia tuangkan dalam berbagai pengalaman mengajar mulai dari Instruktur Akuntansi di Lembaga Pendidikan Geyco, Mataram hingga menjadi Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.
Daftar Isi
Daftar Isi
Bab I Influencer Behind The Screen
Latar Belakang
Situs Penelitian
Kategori Influencer
Paradigma
Kritik atas Realitas Nasional
Konseptual Mapping
Peta Konstruksi
Hasil dan Domain
Analisis Interaksi Video TikTok Husain Basyaibandan Syam El Marusy
Konstruksi
Nilai-nilai Tawaf
Proses konstruksi 1: Penyucian diri
Proses konstruksi 2: Tunduk dan Patuh
Membangun Kesadaran Religiusitas
Kesimpulan
Bab II Membentengi Diri Dari Terkikisnya Nilai Religiusitas Di Media Sosial
Latar Belakang Masalah
Situs Penelitian
Metode Penelitian
Temuan
Analisis
Catatan Akhir Peneliti
Bab III Konstruksi Budaya Parenting: Interaksi Content Creator Dan Netizen Dalam Media Sosial
Pendahuluan
Metode Penelitian
Bab IV Sentimen Pengguna Media Sosial Atas Vaksin Covid Sebagai Konstruksi Sosial
Pendahuluan
Metode Penelitian
Penolakan Vaksin oleh Anggota DPR
Was-Was Masyarakat atas Keamanan dan EfektivitasVaksin
Praktik Jual Beli Vaksin oleh Oknum
Vaksin Covid-19 Dipertanyakan Kehalalannya
Kesimpulan
Bab V Konstruksi Konsep Mudharabah Pertanian Dalam Platform Online
Pendahuluan
Literatur Review
Metode Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Tentang Penulis