Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Ekologi Papua

1 Pembaca
Rp 135.000 30%
Rp 94.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 283.500 13%
Rp 81.900 /orang
Rp 245.700

5 Pembaca
Rp 472.500 20%
Rp 75.600 /orang
Rp 378.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Pulau Nugini adalah pulau tropis terbesar dan tertinggi, dan merupakan belantara terakhir yang terluas di Bumi. Papua yang berada di bagian barat pulau ini patut mendapat perhatian karena mempunyai gletser khatulistiwa, dataran yang tertutup hutan yang luas, hamparan pegunungan tengah yang menjulang tinggi, kepulauan Raya Ampat yang menawan, dan beberapa ratus masyarakat adat yang tinggal di hutan. Sebagian besar Papua masih dalam kondisi asli dan pengetahuan mengenai lingkungan alamnya masih sangat terbatas.

Sebagai salah satu kawasan belantara yang tersisa di dunia, Papua memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang luar biasa. Saat ini, lingkungan Papua menghadapi sejumlah ancaman dari tekanan luar untuk mengeksploitasi hutan dan untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit dan bahan bakar biofuel dalam skala sangat besar. Oleh karena itu penting sekali bagi para pemimpin di Papua untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pengelolaan sumber daya untuk kesejahteraan penduduknya yang beragam budaya dalam jangka panjang.

Penulisan Ekologi Papua melibatkan 76 penulis yang merupakan pakar yang diakui secara global di bidangnya masing-masing. Mereka untuk pertama kalinya menghimpun sejumlah aspek lingkungan Papua. Buku ini dirancang untk para mahasiswa dan pemerhati konservasi, pegiat lingkungan dan peneliti akademis. Masing-masing topik diuraikan secara rinci namun padat dengan data biogeografis, referensi Sejarah, dan wawasan segar mengenai kawasan yang sangat rumit namun mengagumkan ini. Kami berharap buku ini akan mendorong tingkat kesadartahuan tentang Papua, baik pada skala global maupun lokal dan untuk menjadi katalisator bagi konservasi asset alam yang paling berharga secara efektif. Publikasi Ekologi Papua ini merupakan jilid terakhir dalam Seri Ekologi Indonesia.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Sri Nurani Kartikasari / Andrew J. Marshall / Bruce Beehler

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9789794617960
Terbit: Desember 2012 , 1025 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Pulau Nugini adalah pulau tropis terbesar dan tertinggi, dan merupakan belantara terakhir yang terluas di Bumi. Papua yang berada di bagian barat pulau ini patut mendapat perhatian karena mempunyai gletser khatulistiwa, dataran yang tertutup hutan yang luas, hamparan pegunungan tengah yang menjulang tinggi, kepulauan Raya Ampat yang menawan, dan beberapa ratus masyarakat adat yang tinggal di hutan. Sebagian besar Papua masih dalam kondisi asli dan pengetahuan mengenai lingkungan alamnya masih sangat terbatas.

Sebagai salah satu kawasan belantara yang tersisa di dunia, Papua memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang luar biasa. Saat ini, lingkungan Papua menghadapi sejumlah ancaman dari tekanan luar untuk mengeksploitasi hutan dan untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit dan bahan bakar biofuel dalam skala sangat besar. Oleh karena itu penting sekali bagi para pemimpin di Papua untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pengelolaan sumber daya untuk kesejahteraan penduduknya yang beragam budaya dalam jangka panjang.

Penulisan Ekologi Papua melibatkan 76 penulis yang merupakan pakar yang diakui secara global di bidangnya masing-masing. Mereka untuk pertama kalinya menghimpun sejumlah aspek lingkungan Papua. Buku ini dirancang untk para mahasiswa dan pemerhati konservasi, pegiat lingkungan dan peneliti akademis. Masing-masing topik diuraikan secara rinci namun padat dengan data biogeografis, referensi Sejarah, dan wawasan segar mengenai kawasan yang sangat rumit namun mengagumkan ini. Kami berharap buku ini akan mendorong tingkat kesadartahuan tentang Papua, baik pada skala global maupun lokal dan untuk menjadi katalisator bagi konservasi asset alam yang paling berharga secara efektif. Publikasi Ekologi Papua ini merupakan jilid terakhir dalam Seri Ekologi Indonesia.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Sebagai pulau terbesar di Indonesia yang dikaruniai kekayaan alam dan keragaman ekosistem yang sangat luar biasa, dalam dekade terakhir ini Papua mengalami perubahan yang sangat cepat dan dramatis. Pertumbuhan penduduk di pulau ini paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, khususnya karena kegiatan pembangunan fisik dan ekonomi yang menjadi magnet bagi para pendatang.

Kekayaan alam yang terkandung di dalam hutan, pesisir dan laut, serta mineral yang dikandung oleh tanah Papua merupakan sumber daya yang sangat penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi penduduknya. Demikian juga keragaman ekosistem yang luar biasa menyimpan sampai separuh dari keanekargaman hayati Indonesia; khususnya flora dan fauna endemik yang hanya terdapat di pulau ini saja.

Papua merupakan habitat bagi 15.000-20.000 jenis tumbuhan (55% endemik), 602 jenis burung (52% endemik), 125 jenis mamalia (58% endemik), dan 223 jenis reptilia (35% endemik). Binatang dan tumbuhan endemik ini mencakup burung cenderawasih, kangguru pohon, ikan pelangi, beragam kupu-kupu dan ribuan tumbuhan dan binatang lainnya. Dengan kegiatan penelitian yang terus berlangsung, banyak jenis baru yang akan terus ditemukan.

Misalnya, pada Februari 2006, sebuah tim yang melakukan penelitian di Pegunungan Foja menemukan berbagai jenis burung, amfibi dan tumbuhan baru, termasuk satu jenis rhododendron yang bunganya terbesar di antara marga tumbuhan ini. Potensi Papua ini semakin besar dengan disetujuinya Protokol Nagoya yang akan memberikan perlindungan keanekaragaman hayati dan menjamin pembagian keuntungan bagi Indonesia terutama bagi masyarakat lokal. Protokol Nagoya ini juga sangat penting dalam mengakomodasi Pengetahuan Tradisonal yang dimiliki Masyarakat Hukum Adat.

Namun kekayaan alam yang menakjubkan ini menghadapi tekanan yang serius akibat kemerosotan kualitas lingkungan dan kepunahan ke anekaragaman hayati. Ancaman ini mencakup deforestasi, konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan monokultur serta penyebaran jenis binatang dan tanaman asing yang bersaing dan mengalahkan jenis-jenis asli pulau ini. Selain itu juga ada ancaman pencemaran air karena kegiatan pertambangan mineral dan minyak.

Para penulis layak mendapatkan penghargaan atas ketekunan dan kerja keras mereka menyarikan informasi terkini untuk setiap topik menjadi buku yang komprehensif mengenai lingkungan hidup Papua. Saya juga menyampaikan penghargaan kepada banyak pihak dan lembaga yang berperan serta untuk mewujudkan buku ini, yaitu para peneliti, penyumbang dana, pustakawan, mahasiswa, pegawai pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta kelompok-kelompok masyarakat yang telah memberikan sumbangan masing-masing bagi buku ini.

Akhirnya, saya mengharapkan agar buku ini tidak hanya membangkitkan kekaguman akan kekayaan dan keistimewaan bumi Papua dan segala isinya. Namun yang lebih penting, informasi yang terbuka di tangan pembaca ini akan membuat kita semakin waspada akan berbagai ancaman yang tengah dan akan terus dihadapi bumi Papua.

Semoga kewaspadaan ini menggugah semangat para pemimpin dan selalu mengawal masyarakat Papua dalam era otonomi daerah untuk mengelola pembangunan yang bermodal sumber daya alam yang ada di dalamnya demi kemajuan dan kemakmuran generasi sekarang dan yang akan datang. Jika kelangsungan hidup masyarakat di Papua yang didukung oleh lingkungan yang sehat, dinamis dan terawat ingin dicapai secara berkelanjutan, maka pertimbangan-pertimbangan yang disajikan dalam buku ini perlu ditindaklanjuti dengan bentuk-bentuk kegiatan yang sesuai dengan daya dukung, daya tampung dan pencadangan lingkungan hidupnya.

Jakarta, Desember 2011

Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Daftar Isi

Cover
Daftar isi
Daftar Akronim dan Singkatan
Daftar Istilah
Daftar Penulis Naskah Asli
Ucapan Terima Kasih
Prakata
Kata Pengantar
Bagian I: Pengantar
     1.1 Pendahuluan
          Keajaiban Alam Papua
          Tatanama Geografi dan Politik
          Fisiografi, Geografi dan Geologi
          Kondisi Lingkungan
          Tipe-tipe Hutan
          Fauna
          Sejarah keterlibatan Bangsa-bangsa eropa dan politik
     1.2. Sejarah Kegiatan Eksplorasi Alam
          Ketika Burung Cenderawasih tak berkaki (1500-1815) 1500-1760
          Realita, kekecewaan dan pembaharuan (1815-1875)1815-1850
          “Emas Nugini”: Perjuangan untuk Mendapatkan Spesimen dan Spesies (1875-1914)
          Wilayah Belanda di Nugini
          Zoologi dan Entomologi
          Tumbuhan
          Eksplorasi “Ekonomi”
          Kontributor Jepang dan Sekutu Barat
          Berbagai ekspedisi dan Survei Terpadu (sejak tahun 1945)
          Flora papua dan pulau-pulau di Sekitarnya (sejak tahun 1945)
          Koleksi utama Biota Nugini
Bagian II: Lingkungan fisik dan Biogeografi
     2.1. Geologi Tektonik
          Berbagai Dinamika Geologis Busur Kepulauan
          Evolusi Model Tektonik Regional untuk Kawasan Nugini
          Lempeng Australia
          Jalur Lipatan
          Jalur Aktif
          Pergerakan Busur pulau Sekarang
     2.2 Tanah
          Klasifikasi Tanah
          Persebaran Tanah
          Kelembaban Tanah
          Kesuburan Tanah
     2.3. Iklim
          Radiasi dan Keawanan
          Kelembaban dan Curah Hujan
          Curah Hujan Tahunan
          Perubahan Musiman Curah Hujan
          Keragaman Curah Hujan antartahun
          Iklim dan Perubahan Gletser
     2.4. Biogeografi Daratan
          Pola Persebaran Burung
     2.5. Biogeografi Perairan Tawar
          Kelompok Biota untuk Menentukan Wilayah Keendemikan Biota Perairan Tawar
          Wilayah Keendemikan Biota Perairan Tawar di Nugini dan Pulaupulau Sekitarnya
          Pengaruh Faktor Tektonik
          Pengaruh Faktor Geologis
     2.6. Kehidupan dan Lingkungan Purba
          Vegetasi
          Arah Evolusi
          Lingkungan Purba
          Glasiasi dan Deglasiasi di Pegunungan
          Lembah-lembah Sungai Pegunungan Tengah
          Jajaran Pegunungan Utara dan Cekungan Dataran Rendah
          Dataran Rendah di Selatan
Bagian III: Flora
     3.1. Flora Papua: Pengantar
          Keendemikan Flora
          Kualitas Lingkungan
          Ciri-ciri Umum Vegetasi di Papua
     3.2. Liken, Lumut, Pakis dan Gymnosperma
          Eksplorasi Liken di Nugini
          Asal usul Flora liken
          Liken pada kulit dan Batang pohon
          Keanekaragaman dan Kekayaan Briofit Nugini
     3.3. Angiosperma
          Euphorbiaceae
          Myristicaceae
          Myrtaceae
          Sapindaceae
          Zingiberaceae
Bagian IV: Fauna
     4.1. Fauna: Pengantar
          Pola-pola Keendemikan
          Pertimbangan untuk Masa Depan
     4.2. Avertebrata Laut
          Asal-usul dan Komposisi Avertabrata Laut
          Kelompok Avertebrata Laut Utama
          Habitat Utama Avertebrata Laut
          Biologi Avertebrata Laut
     4.3. Serangga
          Status Pengetahuan tentang Serangga
          Biogeografi
          Ekologi dan Konservasi
     4.4. Herpetofauna
          Asal dan Komposisi Herpetofauna
     4.7. Mamalia
          Suku Tachyglossidae – landak
          Suku phalangeridae – kuskus
          Suku petauridae – posum bergaris
          Suku pseudocheiridae – posums ekor-cincin
          Suku Macropodidae – Walabi dan kanguru
Bagian V: Ekosistem Alami
     5.1. Keanekaragaman Ekosistem dan Konservasi
          Konservasi Papua dengan Perspektif Ekosistem
     5.2. Ekosistem dan Vegetasi Pesisir
          Evolusi Terumbu Karang
          Terumbu Karang Papua
          Padang Lamun
          Hutan Mangrove
     5.3. Ekosistem Perairan Tawar
          Ekosistem Lotik
          Ekosistem Lentik
          Ekosistem Perairan Bawah Tanah
          Berbagai Ancaman terhadap Ekosistem Perairan Pedalaman
     5.4. Ekosistem dan Vegetasi Dataran Rendah
          Rawa Dataran Rendah dan Vegetasi Gambut
          Vegetasi Dataran Rendah
     5.5 Ekosistem Dataran Rendah Lainnya
          Ekosistem Padang Rumput dan Savana
     5.6. Ekosistem Gua
          Lingkungan Gua
          Ekologi
          Kesenjangan dan Peluang
          Gangguan dan Konservasi
     5.7. Ekosistem dan Vegetasi Pegunungan
          Hutan Pegunungan Bawah
          Vegetasi Rawa di Zona Pegunungan Tengah
          Vegetasi Subalpin
Bagian VI: Interaksi manusia dan ekosistem
     6.1. Kehadiran Manusia dan Dampaknya
          Sejarah Dampak Manusia
     6.2. Kemajemukan Sosial Budaya Masyarakat
          Struktur Sosial
          Sistem Politik
          Agama dan Sistem Kepercayaan
          Pembangunan yang Peka Budaya dan Lingkungan Lokal
     6.3. Kondisi Sosial dan Politik
          Peralihan Kekuasaan
          Masa Rekonstruksi
          Pembangunan Sumber Daya Manusia
          Kemarahan dan Perlawanan
          Otonomi Khusus
     6.4. Sistem Pertanian
          Pengertian Sistem Pertanian Tradisional
          Tranformasi Terkini
     6.5. Pola Pemanfaatan Komersial Sumber Daya Alam
          Pola Pemanfaatan Sumber Daya Secara Komersial
     6.6. Aspek Ekonomi Sumber Daya Alam
          Identifikasi Isu-isu Ekonomi dan Lingkungan
Bagian VII: Konservasi Sumber Daya Alam Papua
     7.1. Perencanaan dan Penetapan Prioritas Konservasi di Papua
          Berbagai Tantangan dalam Penetapan Prioritas Konservasi
          Proses Penetapan Prioritas Konservasi
          Pendekatan PPK Global dan Regional
     7.2. Undang-Undang dan Peraturan Konservasi di Indonesia, khususnya di Papua
          Perubahan dan Ketidakpastian Perundang-undangan
          Berbagai Kegiatan Ilegal
          Penegakan Hukum
          Berbagai Rekomendasi untuk Penguatan Penegakkan Hukum
     7.3. Kawasan Konservasi dan Pengelolaannya
          Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia
          Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Konservasi di Papua
          Berbagai Peluang dan Tantangan Konservasi
          Berbagai Perubahan Politis dan Administrasi
          Kapasitas Lokal dan Alokasi Anggaran
     7.4. Berbagai Ancaman bagi Keanekaragaman Hayati
          Berbagai Bentuk Ancaman
          Bentuk-Bentuk Ancaman di Papua
          Penambangan dan Energi: Merusak Permukaan Tanah
          Pembangunan Infrastruktur: Impian versus Perusakan
          Jenis invasif: Tamu Tidak Diundang
          Ancaman Sosial dan Kebijakan
     7.5. Konservasi Berbasis Masyarakat
          Konteks Masyarakat dan Pembangunan
          Keterlibatan WWF di Taman Nasional Wasur
          Hak-Hak Lahan dan Sumber Daya dan Undang-undang Konservasi
          Pendekatan Konservasi WWF di Wasur
          Memperluas Pendekatan: Konservasi Ekoregion
Daftar Pustaka