Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Orang Asli Papua

Kondisi sosial demografi dan perubahannya

1 Pembaca
Rp 65.000 30%
Rp 45.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 136.500 13%
Rp 39.433 /orang
Rp 118.300

5 Pembaca
Rp 227.500 20%
Rp 36.400 /orang
Rp 182.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku dengan judul Orang Asli Papua: Kondisi Sosial Demografi dan Perubahannya, ini memberikan sebuah perspektif analisis yang berbeda tentang Papua Barat. Buku yang ditulis berdasarkan hasil penelitian Prioritas Nasional (PN) Papua memaparkan kondisi OAP secara komprehensif dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang tertuang dalam buku ini diharapkan dapat membantu untuk mendukung kebijakan yang inklusif OAP, khususnya terkait dengan peningkatan kesejahteraan OAP. Buku ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memahami kehidupan OAP di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Haning Romdiati / Gusti Ayu Ketut Surtiari / Luh Kitty Katherina / Dwiyanti Kusumaningrum / Ari Purwanto Sarwo Prasojo

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024338794
Terbit: Desember 2020 , 258 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku dengan judul Orang Asli Papua: Kondisi Sosial Demografi dan Perubahannya, ini memberikan sebuah perspektif analisis yang berbeda tentang Papua Barat. Buku yang ditulis berdasarkan hasil penelitian Prioritas Nasional (PN) Papua memaparkan kondisi OAP secara komprehensif dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang tertuang dalam buku ini diharapkan dapat membantu untuk mendukung kebijakan yang inklusif OAP, khususnya terkait dengan peningkatan kesejahteraan OAP. Buku ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memahami kehidupan OAP di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw.

Pendahuluan / Prolog

Kata pengantar
Persoalan-persoalan yang berhubungan dengan Orang Asli Papua (OAP) terus mengemuka, padahal kini telah memasuki dua puluh tahun diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Khusus Papua (Otsus Papua). Perhatian kepada OAP melalui pemberian dana Otsus dengan tujuan utama untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di tanah Papua telah dilaksanakan, namun minimnya layanan publik, misalnya layanan pendidikan dan kesehatan masih banyak dihadapi oleh masyarakat.

Permasalahan di Tanah Papua merupakan konstelasi dari berbagai aspek sebagaimana tercantum di dalam Road Map Papua yang disusun oleh LIPI. Salah satu di antaranya adalah adanya marginalisasi dan diskriminasi terhadap OAP dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk memahami marginalisasi dan diskriminasi tersebut, ada hal mendasar yang sangat membantu dalam prosesnya, yaitu memahami kondisi sosial demografi OAP.

Kondisi sosial demografi meliputi jumlah, struktur/komposisi, dan distribusi OAP. Ketiga hal tersebut ditentukan oleh kelahiran, kematian dan migrasi. Memahami kondisi sosial demografi OAP dan perubahannya merupakan hal yang sangat strategis karena bermanfaat untuk bahan dasar penyusunan berbagai kebijakan pembangunan.

Penelitian ini berupaya untuk menyajikan gambaran OAP secara komprehensif dengan menggunakan data statistik dan informasi hasil penelitian di dua lokasi, yaitu Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw. Kedua sumber data/informasi tersebut saling melengkapi khususnya dalam melihat perubahan dalam rentang waktu hampir sepuluh tahun, yaitu tahun 2010 yang digambarkan oleh SP 2010 dan tahun 2019.

Buku dengan judul Orang Asli Papua: Kondisi Sosial Demografi dan Perubahannya, ini memberikan sebuah perspektif analisis yang berbeda tentang Papua Barat. Buku yang ditulis berdasarkan hasil penelitian Prioritas Nasional (PN) Papua memaparkan kondisi OAP secara komprehensif dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang tertuang dalam buku ini diharapkan dapat membantu untuk mendukung kebijakan yang inklusif OAP, khususnya terkait dengan peningkatan kesejahteraan OAP. Buku ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memahami kehidupan OAP di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw.

Buku ini menjadi sangat penting mengingat Papua Barat mengalami perkembangan yang sangat pesat yang diperlihatkan dengan pembangunan infrastruktur yang semakin intensif. Analisis kondisi sosial demografi dalam buku ini dapat menjadi base line atau data awal untuk melihat perkembangan dan perubahan di masa mendatang. Penulisan buku ini tentunya tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun tentu akan sangat berguna untuk penyempurnaan buku ini.

Tersusunnya buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penerbitan buku ini. Kepada masyarakat, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan perorangan di Provinsi Papua Barat, khususnya di Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Sorong yang telah meluangkan waktu untuk memberikan data/informasi. Kepada para akademisi dan pakar, serta peneliti LIPI yang telah memberikan masukan substansi, kami juga mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada staf penunjang Pusat Penelitian Kependudukan LIPI yang telah mendukung perencanaan, pelaksanaan, hingga penulisan buku ini.

Jakarta, Desember 2019
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Dr. Herry Jogaswara

Penulis

Haning Romdiati - adalah peneliti ahli utama pada Pusat Penelitian Kependudukan (P2K) LIPI. Pendidikan terakhirnya Master of Art di Population Studies di Flinders University, South Australia. Bidang kajian yang ditekuni adalah isu-isu sosial demografi dengan fokus pada mobilitas penduduk. Telah banyak penelitian dan kajian terkait isu sosial demografi yang telah dilakukan. Selain mobilitas penduduk, penulis juga berpengalaman dalam kajian tentang kemiskinan sosial demografi, ketahanan pangan dan gizi dari perspektif sosial demografi. Karya tulis ilmiah yang telah dihasilkan meliputi artikel di jurnal dan buku (hasil penelitian maupun hasil gagasan/ide).
Gusti Ayu Ketut Surtiari - adalah peneliti di bidang penduduk dan lingkungan. Latar belakang ilmunya adalah Geografi Manusia serta Studi Kependudukan yang diperoleh ketika menempuh jenjang pendidikan S-1 dan S-2. Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan S-3 dengan fokus kajian pada adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Sejak bergabung tahun 2008, fokus penelitiannya adalah terkait dengan penduduk, lingkungan, dan kemiskinan baik di kawasan pesisir dan wilayah perkotaan.

Penelitiannya sebagian besar dilakukan di kota-kota dan pesisir di Indonesia. Berbagai hasil penelitiannya di antaranya sudah di publikasikan di jurnal nasional dan juga internasional serta berbagai buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional dan menjadi kontributor pada buku yang diterbitkan oleh penerbit internasional.
Luh Kitty Katherina - Bekerja menjadi peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI sejak tahun 2014 dengan fokus kajian utama di bidang urbanisasi dan perubahan lingkungan. Memiliki latar belakang pendidikan S-1 dan S-2 Teknik Planologi dari Institut Teknologi Bandung. Beberapa tulisan terkait bidang yang ditekuni telah dipublikasikan dalam buku dan jurnal ilmiah.
Dwiyanti Kusumaningrum - Menempuh pendidikan sarjana Geografi di Universitas Indonesia pada tahun 2012 dan program double-degree Master of Science (MSc) di program studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan program Geo-information Science and Earth Observation, University of Twente pada tahun 2015.

Saat ini ia bekerja sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI sejak tahun 2018 dan tergabung dalam kelompok penelitian penduduk dan lingkungan. Ia aktif menekuni kajian geografi perkotaan dan sejarah sosial budaya kampung. Beberapa tulisannya telah dipublikasikan dalam buku dan artikel ilmiah populer.
Ari Purwanto Sarwo Prasojo - Ari Purwanto Sarwo Prasojo, lahir di Blitar 26 Maret 1994. Mendapatkan gelar Sarjana Sains Bidang Statistika di Universitas Brawijaya, Malang, pada tahun 2016. Ari telah aktif bekerja sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak 2018. Adapun bidang riset yang diminati adalah statistika sosial dan kependudukan. Dapat dihubungi di arip002@lipi.go.id atau purwanto.sp@ outlook.com.

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Kata pengantar
Bab 1: Orang Asli Papua (OAP) di Provinsi Papua Barat: Sebuah Pengantar
     1.1 Dinamika penduduk dan perubahan demografi OAP
     1.2 Orang Asli Papua: Pengertian dan konsep operasional
     1.3 Memahami Sosial Demografi OAP: Sumber data,metode, dan lokasi kajian
Bab 2: Kondisi Sosial-Demografi Orang Asli Papua di Provinsi Papua Barat
     2.1 Dinamika Penduduk dan Perubahan Demografi OAP
     2.2 OAP pada Tahap Struktur Penduduk Muda:Indikator angka kelahiran tinggi
     2.3 OAP di Antara Kelompok Suku Bangsa Lainnya
     2.4 Kualitas SDM OAP: Perlunya perlindungan dan kesempatan
Bab 3: Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Sorong: Kondisi Fisik, Kependudukan dan Arah Pembangunan Manusia
     3.1 Kabupaten Tambrauw: Wilayah administratif berkembang pesat karena pemekaran
     3.2 Kabupaten Sorong: Kondisi fisik dan kependudukan
Bab 4: Sosial Demografi Orang Asli Papua di Kabupaten Sorong: Gambaran OAP sebagai Minoritas di Tanah Papua Barat
     4.1 Dinamika Penduduk OAP: Sebab dan akibat pertambahan jumlah penduduk
     4.2 Komposisi OAP
     4.3 Mata Pencaharian Cukup Beragam, tetapi Cenderung Subsisten
     4.4 Ukuran demografi dan perubahannya
Bab 5: OAP Kabupaten Tambrauw: Kelahiran sebagai Kontributor Penting dalam Perubahan Sosial Demografi
     5.1. Jumlah OAP: Data OAP kampung dan distrik cenderung disesuaikan dengan syarat pemekaran
     5.2. Persebaran OAP: Sebagian besar menempati wilayah pesisir dan lembah
     5.3. Komposisi Umur dan Suku Bangsa: Pada struktur usia umur muda, sebagian besar Suku Abun
     5.4. Perubahan OAP: Tren kelahiran menurun, tetapi masih dalam jumlah yang cukup banyak
     5.5. Migrasi Penduduk Tambrauw
     5.6. Kasus Kematian Keluarga OAP Semakin Sedikit dan Cenderung pada Anggota Keluarga Dewasa
     5.7. Komposisi Sosial Ekonomi OAP: Pendidikan rendah dan kehidupan bergantung pada hasil kebun
Bab 6: Perubahan Sosial Demografi dan Pentingnya Upaya Perlindungan terhadap OAP: Catatan Penutup
Daftar pustaka
Indeks
Tentang penulis