Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Penelitian Ilmu Sosial

Meneladani Pendekatan Sistemis

1 Pembaca
Rp 175.000 30%
Rp 122.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 367.500 13%
Rp 106.167 /orang
Rp 318.500

5 Pembaca
Rp 612.500 20%
Rp 98.000 /orang
Rp 490.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini, Penelitian Ilmu Sosial: Meneladani Pendekatan Sistematis adalah kelanjutan dari buku Teori dan Praktek: Memperoleh kembali kenyataan supaya memperoleh masa depan. Jika dalam buku kedua penulis mengurai permasalahan pemanfaatan ilmu sosial dan ilmu lain terkait dengan ilmu sosial untuk tujuan memecahkan masalah konkret atau masalah pembangunan, maka dalam buku ini ditunjukkan jalan keluar dari kebuntuan yang dihadapi para ilmuwan sosial dalam bidang-bidang kebijakan tertentu. Jangkauan yang kelihatannya ambisius tersebut ditopang oleh pengalaman Dr. Jan J.J.M. Wuisman, yang selain mengajar dan mengembangkan metode penelitian ilmu sosial, juga dilatar belakangi pengalaman praktis ketika menjadi peneliti pada proyek-proyek pembangunan di Indonesia yang disponsori oleh UNDP dan FAO dan proyek-proyek lainnya di Indonesia pada tahun 1970-an ketika pembangunan dimulai di Indonesia.

Menurut penulis, pendekatan yang berlaku umum pada masa sekarang dalam ilmu sosial, khususnya pendekatan yang meneladani pada positivisme dan idealisme, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif yang diliputinya, tidak menawarkan pemecahan atas masalah praktis yang dicari. Menurut penulis diperlukan jenis pendekatan yang baru untuk itu. Pendekatan yang ditawarkan dinamakan pendekatan sistemis. Buku ini bukan saja upaya memperkecil jurang antara pendekatan bersama metode kuantitatif dan kualitatif, tetapi juga upaya bagaimana ilmu sosial bisa lebih berguna lagi bagi pembangunan atau pemecahan masalah spesifik dan konkret yang terpaksa harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Buku ini adalah buku untuk pascasarjana, sehingga pembaca perlu mencurahkan perhatian yang sungguh-sungguh. Kecuali itu penulis buku ini juga berusaha menyajikan pikirannya dengan cara sedetail mungkin, sehingga mungkin terasa agak rumit. Untungnya buku ini dilengkapi dengan daftar konsep, sehingga mempermudah pembaca jika ingin mendalami makna dari suatu konsep tertentu.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. Jan J.J.M. Wuisman

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786233210782
Terbit: Juli 2021 , 501 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini, Penelitian Ilmu Sosial: Meneladani Pendekatan Sistematis adalah kelanjutan dari buku Teori dan Praktek: Memperoleh kembali kenyataan supaya memperoleh masa depan. Jika dalam buku kedua penulis mengurai permasalahan pemanfaatan ilmu sosial dan ilmu lain terkait dengan ilmu sosial untuk tujuan memecahkan masalah konkret atau masalah pembangunan, maka dalam buku ini ditunjukkan jalan keluar dari kebuntuan yang dihadapi para ilmuwan sosial dalam bidang-bidang kebijakan tertentu. Jangkauan yang kelihatannya ambisius tersebut ditopang oleh pengalaman Dr. Jan J.J.M. Wuisman, yang selain mengajar dan mengembangkan metode penelitian ilmu sosial, juga dilatar belakangi pengalaman praktis ketika menjadi peneliti pada proyek-proyek pembangunan di Indonesia yang disponsori oleh UNDP dan FAO dan proyek-proyek lainnya di Indonesia pada tahun 1970-an ketika pembangunan dimulai di Indonesia.

Menurut penulis, pendekatan yang berlaku umum pada masa sekarang dalam ilmu sosial, khususnya pendekatan yang meneladani pada positivisme dan idealisme, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif yang diliputinya, tidak menawarkan pemecahan atas masalah praktis yang dicari. Menurut penulis diperlukan jenis pendekatan yang baru untuk itu. Pendekatan yang ditawarkan dinamakan pendekatan sistemis. Buku ini bukan saja upaya memperkecil jurang antara pendekatan bersama metode kuantitatif dan kualitatif, tetapi juga upaya bagaimana ilmu sosial bisa lebih berguna lagi bagi pembangunan atau pemecahan masalah spesifik dan konkret yang terpaksa harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Buku ini adalah buku untuk pascasarjana, sehingga pembaca perlu mencurahkan perhatian yang sungguh-sungguh. Kecuali itu penulis buku ini juga berusaha menyajikan pikirannya dengan cara sedetail mungkin, sehingga mungkin terasa agak rumit. Untungnya buku ini dilengkapi dengan daftar konsep, sehingga mempermudah pembaca jika ingin mendalami makna dari suatu konsep tertentu.

Pendahuluan / Prolog

Kata pengantar
Saya merasa sangat terhormat ketika diberitahu supaya memberi kata pengantar Ilmu Sosial: Meneladani Pendekatan Sistemis, pada penerbitan buku yang berjudul karya Dr. Jan Penelitian J.J.M. Wuisman. Terhormat karena Dr. Jan Wuisman adalah guru saya baik dalam pengertian ia yang mengajar saya di kelas maupun yang memberi panduan pemikiran dan praktik melakukan penelitian.

Ketika saya mengambil pendidikan jenjang S2 di Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia (1986-1989) Dr. Wuisman adalah dosen mata kuliah Metode Penelitian Ilmu Sosial (MPIS) dan pembimbing penelitian tesis saya. Yang sangat mengesankan, ia tidak hanya memberi bimbingan dari balik meja kantor tetapi bersedia meninjau kerja penelitian saya di lapangan, padahal lapangan penelitian saya jaraknya sekitar 500 km dari Jakarta, melalui medan yang sangat buruk sekitar 20 km, dan mengemudikan kendaraannya sendiri. Ketika saya mengambil program S3 di Universitas Leiden, Negeri Belanda, Dr. Jan Wuisman menyediakan diri sebagai co-promotor, membantu saya bukan saja terhadap hal-hal yang bersifat akademis, metodologis, tetapi juga yang bersifat teknis dan kebutuhan keseharian. Dari dua hal tersebut saya merasa Dr. Jan Wuisman adalah orang yang amat berjasa pada kehidupan intelektual saya maupun pada wawasan keilmuan sosial saya.

Selain sebagai murid saya adalah orang yang dipercaya membaca draf buku karya beliau di bidang metode penelitian ilmu sosial.Menurut catatan saya Dr. Wuisman mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan tinggi khususnya bidang metode penelitian ilmu sosial di Indonesia maupun di almamaternya, Universitas Leiden, Negeri Belanda. Selain mengajar matakuliah Metode Penelitian Ilmu Sosial Dr. Jan Wuisman juga menulis beberapa karya tulis ilmiah tentang metode penelitian ilmu sosial. Ada empat karya tulis yang menandakan tahap perkembangan kecendekiaan Dr. Jan Wuisman di bidang tersebut. Karya tulis dimaksud, berturut-turut, saya sebut pertama buku Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jilid 1 Asas-asas, diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, tahun 1996; kedua dalam artikel berjudul ”Realisme Kritis: Pemahaman Baru Tentang Penelitian Ilmu Soaial” yang terbit dalam Jurnal Masyarakat dan Budaya Vol. VI, No. 2/ 2004; ketiga buku Teori dan Praktek: Memperoleh kembali kenyataan supaya memperoleh masa depan yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, tahun 2013, dan keempat buku yang ada di hadapan sidang pembaca sekalian berjudul Penelitian Ilmu Sosial: Meneladani Pendekatan Sistemis.

Dari hubungan yang disebutkan di atas saya merasa tidak salah jikalau dikatakan bahwa saya adalah salah seorang “pengikut” pandangan berpikir atau kalau boleh saya sebut mazhab Wuisman. Saya menyebut “Mazhab Wuisman” karena dalam empat karya tulis tersebut Dr. Jan Wuisman berangkat dari dasar pemikiran yang sama, yakni “melepaskan diri dari perdebatan klasik tentang pandangan positivisme – idealisme yang praktiknya jatuh dalam metode penelitian: pendekatan kuantitatif – kualitatif”.

Sebagaimana kita semua tahu bahwa ilmu pengetahuan itu berasal dari pengetahuan. Melalui epistemologi dan metode tertentu pengetahuan menjelma menjadi ilmu pengetahuan (sains). Pertanyaan filosofis tentang asal-muasal pengetahuan (dari mana pengetahuan itu berasal), biasa dijelaskan bahwa pengetahuan adalah hasil interaksi antara manusia (subjek) dengan benda (objek). Interaksi itu menghasilkan dua pandangan yang bertentangan, dan tidak pernah ada ujungnya. Yang bersumber pada subjek mengatakan bahwa pengetahuan itu berasal dari dalam alam pikiran manusia, sedangkan yang bersumber pada objek mengatakan bahwa pengetahuan itu ada di alam semesta.

Buku pertama, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jilid 1 Asas-asas bagian satu berisi perdebatan antara beberapa teori ilmu pengetahuan yang bersumber pada filsafat positivisme dan idealisme seperti positivisme logis, rasionalisme kritis, empirisme analitis, hermeneutika, diakhiri dengan konstruktivisme kritis. Teori yang terakhir disebut menunjukkan adanya semangat Dr. Jan Wuisman mempertemukan/ mengakhiri pertentangan teori-teori itu dengan satu sintesis yang mencoba mempersatukan pertentangan itu ke dalam satu konstruk teori ilmiah yang disebutnya konstruktivisme kritis. Konstruktivisme kritis menegaskan anggapan bahwa antara teori dan empiri tidak dapat diamati secara langsung melainkan melalui interpretasi. Baik hubungan yang induktif maupun yang deduktif baru dapat diamati melalui interpretasi, dan hanya melalui interpretasi hubungan-hubungan itu dapat dipahami.

Pemahaman atas dasar interpretasi inilah yang menunjukkan bahwa teori positivisme maupun idealisme berada dalam satu situasi yang sama, yaitu conceptual reality. Dalam artikel “Realisme Kritis: Pemahaman Baru Tentang Penelitian Ilmu Sosial” yang terbit dalam Jurnal Masyarakat dan Budaya tahun 2004, Dr. Jan Wuisman memperbincangkan tentang pengembangan ilmu pengetahuan. Menurutnya pengembangan ilmu pengetahuan itu tidak bisa lepas dari ide dan konsep yang sudah ada.

Pandangan ini bertumpu pada teori realisme kritis, sebagai reaksi terhadap pandangan dominan lama, positivisme dan idealisme. Pandangan tentang pengembangan ilmu pengetahuan menurut positivisme maupun idealisme dua-duanya ibarat membangun tembok yang kokoh. Keduanya melihat bahwa kenyataan bersifat monolitik atau bersifat tunggal. Sedangkan dalam pandangan realisme kritis bertolak belakang darinya, yakni kenyataan bersifat majemuk dan berlapis. Di luar pengamatan pancaindra termasuk pengalaman atau pemahaman maknawi yang semuanya termasuk pengalaman masih terdapat hal lain yaitu mekanisme yang memiliki kekuatan dan kecenderungan tertentu dan kejadian yang ditimbulkan oleh daya kerjanya dan interaksi dengan unsur kerja lain. Dengan demikian pertentangan antara positivisme dan idealisme dapat dilihat integrasinya melalui mekanisme sehingga antara keduanya sebenarnya satu realitas yang sama. Namun, Dr.

Jan Wuisman menemukan dua kekurangan yang tersimpan dalam pandangan realisme kritis terhadap ilmu pengetahuan ilmiah yang dihasikan melalui penelitian. Pertama, mekanisme tidak beroperasi terlepas dari segalanya, hanya dalam konteks konkret tertentu. Kedua, pandangan realisme kritis tidak menawarkan pemecahan yang memadai atas masalah pemanfaatan pengetahuan ilmiah untuk penyelesaian masalah konkret atau praktis.

Penulis

Dr. Jan J.J.M. Wuisman - Dr. Jan J.J.M. Wuisman adalah seorang peneliti tamu Universitas Leiden, di Leiden, Negeri Belanda sejak tahun 2011. Pertama ia bekerja di Institut Ilmu Administrasi Publik (Institute of Public Administration), Fakultas Kampus Den Haag, di Den Haag (2011-2016). Kemudian, mulai dari tahun 2016 sampai sekarang di Institut Antropologi Budaya dan Sosiologi Pembangunan (Institute of Cultural Antropology and Development Sociology) Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Leiden, di Leiden, Negeri Belanda. Masa bakti sebagai peneliti tamu digunakan seluruhnya untuk penulisan naskah buku ini. Dr. Jan J.J.M. Wuisman dilahirkan di Weert, Negeri Belanda, pada tahun 1946. Setelah lulus sekolah menengah ia melanjutkan studi Sosiologi Masyarakat-masyarakat Non-Barat di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Leiden dari tahun 1964-1971. Ketika masih kuliah ia sudah ditunjuk menjadi asisten dosen dan setelah lulus ujian Doktorandus (Drs.) menjadi dosen tetap di almamaternya (1971-1973). Tahun 1973 sampai 1980 bekerja di Indonesia untuk berbagai proyek kerja sama internasional di bidang pembangunan. Ia memperoleh gelar Doktor (Dr.) dalam Ilmu Antropologi Budaya dan Sosiologi Masyarakatmasyarakat Non-Barat di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Leiden (1984) dengan disertasi berjudul Sociale Verandering in Bengkulu, Sumatra.

Daftar Isi

Sampul
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar dan bagan
Kata pengantar
Ucapan terima kasih
Pengantar
1. Tujuan ilmu sosial
     1.1 Dasar pembangunan teori
     1.2 Tujuan pembangunan teori
2. Pendekatan ke pembangunan teori
     2.1 Pendekatan (neo-)positivistik
     2.2 Pendekatan interpretativistis
     2.3 Pendekatan sistemis
     2.4 Pemberian alasan mendukung pembangunan teori dengan meneladani pendekatan sistemis
3. Konsep kuci pendekatan sistematis
     3.1 Sistem
     3.2 Mekanisme
     3.3 Sistem sosial dan mekanisme sosial
     3.4 Lanjutan konsep sistem dan mekanisme untuk penelitian ilmu sosial
4. Kerangka acuan konseptual penelitian sistemis
     4.1 Komposisi kerangka acuan konseptual penelitian sistemis
     4.2 Teori objek
     4.3 Teori penelitian ilmiah
5. Teori pemecahan masalah konseptual
     5.1. Kerangka acuan konseptual latar belakang
     5.2 Teori Pemecahan Masalah berdasarkan Perancangan
     5.3 Sistem masalah konseptual
6. Skrip penelitian ilmu sosial sistemis
     6.1 Pencetusan proses pemecahan masalah konseptual
     6.2 Ancangan masalah penetapan, pembatasan dan pernyataan masalah konseptual
     6.3 Ancangan masalah perancangan pemecahan pilihan atas masalah konseptual
     6.4 Ancangan masalah perancangan pengujian dan penilaian kembali
     6.5 Ancangan masalah pelaksanaan proses pengujian dan penelitian kembali
     6.6 Ancangan masalah pengolahan hasil pengujian dan pelaksanaan penilaian kembali
Penutup
Daftar konsep pokok
Daftar pustaka
Indeks nama
Tentang penulis