Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pengarang Prancis Sepanjang Masa - Abad XV-XXI

1 Pembaca
Rp 140.000 30%
Rp 98.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 294.000 13%
Rp 84.933 /orang
Rp 254.800

5 Pembaca
Rp 490.000 20%
Rp 78.400 /orang
Rp 392.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini hanya membahas sekelompok kecil dari pengarang-pengarang tersebut. Kami hanya mengambil yang paling populer, yang namanya dikenal secara internasional. Mungkin pula pengarang dipilih berdasarkan sudut pandang atau preferensi penulisnya semata-mata. Abad pertengahan (Moyen Age) dan abad ke-16 tidak dihilangkan karena merupakan awal kegiatan kesusastraan di Prancis dan pengarang-pengarangnya mempunyai gagasan yang relative modern.

Buku ini hanya membahas sekelompok kecil dari pengarang-pengarang tersebut. Kami hanya mengambil yang paling populer, yang namanya dikenal secara internasional. Mungkin pula pengarang dipilih berdasarkan sudut pandang atau preferensi penulisnya semata-mata. Abad pertengahan (Moyen Age) dan abad ke-16 tidak dihilangkan karena merupakan awal kegiatan kesusastraan di Prancis dan pengarang-pengarangnya mempunyai gagasan yang relative modern.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ida Sundari Husen

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024339937
Terbit: Desember 2020 , 406 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku ini hanya membahas sekelompok kecil dari pengarang-pengarang tersebut. Kami hanya mengambil yang paling populer, yang namanya dikenal secara internasional. Mungkin pula pengarang dipilih berdasarkan sudut pandang atau preferensi penulisnya semata-mata. Abad pertengahan (Moyen Age) dan abad ke-16 tidak dihilangkan karena merupakan awal kegiatan kesusastraan di Prancis dan pengarang-pengarangnya mempunyai gagasan yang relative modern.

Buku ini hanya membahas sekelompok kecil dari pengarang-pengarang tersebut. Kami hanya mengambil yang paling populer, yang namanya dikenal secara internasional. Mungkin pula pengarang dipilih berdasarkan sudut pandang atau preferensi penulisnya semata-mata. Abad pertengahan (Moyen Age) dan abad ke-16 tidak dihilangkan karena merupakan awal kegiatan kesusastraan di Prancis dan pengarang-pengarangnya mempunyai gagasan yang relative modern.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Yang membuat Prancis terkenal dan memiliki nama besar antara lain adalah sejarah kesusastraannya yang panjang dan terutama tentunya karyakarya sastranya, khususnya mahakarya abad ke-17, 18, dan 19. Pada masa itu, di Eropa bahasa Prancis merupakan bahasa diplomat dan bahasa golongan intelektual. Karya sastra Prancis dibaca oleh kalangan intelektual di seluruh Eropa, termasuk Rusia. Pada masa Voltaire misalnya (1694–1778), dikenal apa yang disebut République des Lettres ‘Republik Sastra’ tanpa batas negara.

Para pengarang antarnegara menjalin hubungan surat-menyurat, bertukarpikiran, bahkan juga dengan raja-raja atau ratu-ratu yang menaruh banyak perhatian pada kesusastraan. Para pengarang sering mendapat kehormatan diundang oleh Kepala Negara untuk tinggal dan berkarya di istananya, misalnya Descartes diundang oleh Ratu Christine dari Swedia, Voltaire oleh Raja Frédéric II dari Prusia, sedangkan Diderot oleh Tsarina Catherine II dari Rusia. Apa yang diterbitkan di Prancis dinantikan dan dibaca pecinta sastra di negara-negara lain. Malahan terkadang karya-karya yang dilarang terbit di Prancis diterbitkan di negeri Belanda misalnya, di mana berlaku kebebasan yang lebih luas dalam penerbitan.

Karya sastra Prancis dikoleksi oleh perpustakaan-perpustakaan Eropa, dimiliki para pembaca mancanegara bahkan para penguasa, raja atau ratu. Di samping itu, banyak pula yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Pada abad ke-20, tokoh-tokoh kesusastraan Prancis banyak yang mendapat Hadiah Nobel untuk kesusastraan, antara lain: Sully Prudhomme, Frédéric Mistral, Romain Rolland, Anatole France, Henri Bergson, Roger Martin du Gard, André Gide, François Mauriac, Albert Camus dan SaintJohn Perse, Jean-Marie Gustave Le Clézio dan terakhir, pada tahun 2014, Patrick Modiano.

Gaung kesusastraan Prancis sampai di Indonesia melalui Belanda. Sejak zaman Belanda, pada awal abad ini, beberapa karya Prancis, terutama karya populer /semi-sastra, banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan daerah, baik secara langsung dari karya asli maupun melalui terjemahannya dalam bahasa Belanda atau Inggris: Tiga Panglima Perang (1927), 20 Tahun Kemudian (1925), Pangeran Monte Cristo(1926) karya Alexandre Dumas, Si Bachil (1957) karya Molière (L’Avare), Sebatang Kara (1973) yang didahului dengan terjemahan dalam bahasa Sunda Nunggul Pinang (1919) dari karya Hector Malot (Sans Famille). H.B. Yassin, yang dijuluki Paus Sastra Indonesia, pernah pula menerjemahkan Vol de Nuit (Terbang Malam) karya Antoine de Saint-Exupéry, mungkin dari bahasa Belanda, yang diterbitkan oleh PT Balai Pustaka pada tahun 1975. Barulah setelah tahun 70-an, terjemahan didasarkan atas karya asli dalam bahasa Prancis. Daftar beberapa karya sastra Prancis yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di Lampiran, di akhir buku ini.

Bahasa Prancis dikenal di Indonesia, sebagai bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris (sejajar dengan bahasa Jerman, Belanda, Jepang, dan lain-lain). Bahasa ini hanya dikenal oleh sejumlah kecil orang Indonesia yang secara khusus mempelajarinya di sekolah, kuliah atau kursus-kursus. Sedangkan kesusastraan Prancis hanya dipelajari secara mendalam di Fakultas Sastra (atau sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) saja. Para intelektual Indonesia pada umumnya mungkin hanya pernah mendengar nama pengarang-pengarang besar Prancis tanpa mengetahui siapa dan bagaimana mereka, demikian juga karya sastra Prancis, atau bahkan mereka mengenalnya dan membacanya dalam bahasa Inggris atau bahasa lain.

Sehubungan dengan hal itu, untuk memperkenalkan secara sekilas pengarang-pengarang Prancis dan sejarah kesusastraan Prancis sepanjang masa, buku ini disusun dengan bahan-bahan yang diambil dari buku pegangan mata kuliah Kesusastraan Prancis yang paling populer, terutama karya André Lagarde dan Laurent Michard (Les Grands Auteurs du Programme) dan P.- G. Castex serta Paul Surer (Manuel des Etudes Littéraires Françaises) yang selama berpuluh tahun digunakan sebagai buku pegangan di jurusan-jurusan Prancis, dan buku-buku lain yang khusus membahasa pengarang tertentu.

Tentu saja tidak mungkin membahas ratusan pengarang yang tercantum dalam berjilid-jilid buku tersebut dan menjadikannya satu jilid saja. Kami hanya mengambil yang paling populer, yang namanya dikenal secara internasional. Mungkin pula pengarang dipilih berdasarkan sudut pandang atau preferensi penulisnya semata-mata. Agar pembaca mempunyai bayangan tentang zaman pengarang hidup, disampaikan uraian ringkas tentang situasi sosial-budaya setiap abad.

Mengingat sekarang sudah abad ke-21, Abad Pertengahan (Moyen Âge) dan abad ke-16 dijadikan satu karena terlalu “jauh”, tetapi tidak dihilangkan karena merupakan awal kegiatan kesusastraan di Prancis: ·Abad pertengahan (Moyen âge) dan abad ke-16 (5 pengarang) ·Abad ke-17 (7 pengarang) ·Abad ke-18 (6 pengarang) ·Abad ke-19 (16 pengarang) ·Abad ke-20 (18 pengarang) ·Abad ke-21 (9 pengarang) Jumlah keseluruhan 61 orang, nama-namanya dapat dilihat di Daftar Isi. Yang kami pandang sebagai pengarang mutakhir atau pengarang abad ke- 21, rata-rata dilahirkan pada abad ke-20, tetapi masih aktif berkarya pada abad ke-21. Misalnya Jean-Marie Gustave Le Clézio dilahirkan pada tahun 1940, ia mendapat Hadiah Nobel untuk Kesusastraan pada tahun 2008. Sampai sekarang pun ia masih aktif.

Jumlah halaman untuk membahas setiap pengarang tidak dapat diseragamkan bergantung pada pentingnya pengarang itu dari sudut pandang Indonesia atau peranan pengarang tersebut dalam kesusastraan Prancis. Di samping itu, karena terlalu banyaknya jumlah pengarang Prancis, tidak mustahil bahwa ada satu atau dua orang pengarang penting yang terlewat.

Untuk itu, kami para penulis mohon maaf. Tiga orang dari penulis buku ini telah wafat: Okke K. S. Zaimar, Sumarwati K. Poli dan Talha Bachmid. Namun, tulisannya sangat berharga dan berisiko hilang kalau tidak diterbitkan ulang. Maka kami memuatnya dalam buku ini yang sebenarnya merupakan penerbitan ulang dari buku “Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis dari Abad ke Abad” dan “Wanita dalam Kesusastraan Prancis” yang memuat tulisan mereka.

Buku ini berguna sebagai jalan pintas bagi mereka yang ingin mendalami kesusastraan Prancis, sebelum mereka mampu membaca sendiri buku-buku dalam bahasa aslinya, atau untuk pembaca awam yang tertarik pada kesusastraan Prancis tetapi tidak dapat berbahasa Prancis, khususnya bahasa Prancis tulis.

Atas kekurangan atau kesalahan yang ditemukan dalam buku ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Selamat membaca!


Depok, Oktober 2020
Penyunting,

Ida Sundari Husen

Daftar Isi

Sampul
Daftar isi
Kata Pengantar
Bab 1 Kesusastraan Abad XV dan XVI
     Joachim du Bellay (1522–1560)
     Clément Marot (1522–1560)
     Montaigne (1533–1592)
     François Rabelais (1494–1553)
     Pierre de Ronsard (1525–1585)
Bab 2 Kesusastraan Abad XVII
     Pierre Corneille (1606–1684)
     Descartes Rene (1596–1650)
     Madame de La Fayette (1643-1693)
     Molière (1622–1673)
     Racine, Jean (1639-1699)
     Madame De Sevigne( 1626–1696)
Bab 3 Kesusastraan Abad XVIII
     Beaumarchais (1732–1799)
     Denis Diderot (1713–1784)
     Pierre Carlet de Chamblain de Marivaux (1688–1763)
     Montesquieu (1689–1755)
     Jean-Jacques Rousseau (1712–1778)
     Voltaire (1694–1778)
Bab 4 Kesusastraan Abad ke XIX
     Alphonse Daudet (1783–1841)
     Honoré de Balzac (1799–1850)
     Charles Baudelaire (1821–1867)
     Gustave Flaubert (1821–1880)
     Victor Hugo (1802–1885)
     Alphonse de Lamartine (1790–1869)
     Maupassant (1850–1893)
     Mérimée (1803–1870)
     Alfred de Musset (1810-1857)
     Madame Recamier (1777–1849)
     Arthur Rimbaud (1854-1891)
     George Sand (1804-1876)
     Madame de Staël (1766-1817)
     Stendhal (1783–-1841)
     Paul Verlaine (1844–1896)
     Emile Zola (1840–1902)
Bab 5 Kesusastraan Abad XX
     Guillaume Appolinaire (1880-1918)
     Simone de Beauvoir (1908–1986)
     Samuel Beckett (1906–1989)
     Albert Camus (1913–1960)
     Hélène Cixous (1906–1989)
     Colette (1873-1954)
     Marguerite Duras (1912–1996)
     André Gide (1869–1951)
     Jean Giraudoux (1882–1944)
     Julia Kristeva (1941)
     André Malraux (1901–1976)
     François Mauriac (1885–1970)
     Marcel Proust (1871–1922)
     Alain Robbe-Grillet (1922)
     Françoise Sagan (1935-2004)
     Nathalie Sarraute (1902-1999)
     Jean-Paul Sartre (1905–1980)
     Marguerite Yourcenar (1903-1987)
Bab 6 Kesusastraan Abad XXI
     Gao Xingjian (1940)
     Yasmine Gatha (1975)
     Faiza Guene (1985)
     Michel Houellebecq (1958)
     Jean-Marie Gustave Le Clézio (1940)
     Amin Maalouf (1949)
     Patrick Modiano (1945)
     Yasmina Reza (1959)
     Éric-Emmanuel Schmitt (1960)
Daftar Pustaka
Lampiran