Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Otobiografi Jatna Supriatna

Jejak Selusur Seorang Petualang, Pendidik, dan Wiraswasta Perikehidupan Alam

1 Pembaca
Rp 160.000 30%
Rp 112.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 336.000 13%
Rp 97.067 /orang
Rp 291.200

5 Pembaca
Rp 560.000 20%
Rp 89.600 /orang
Rp 448.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sangat jarang di antara dosen Biologi FMIPA UI yang mau terjun ke lapangan dari mulai masa muda sampai sekarang. Saya menjumpai dosen petualang yang berlama-lama tinggal di hutan itu pada diri Prof. Jatna Supriatna. Saya telah mengenal beliau sejak lama, sejak saya menjadi dosen muda di Geografi, tetapi baru mulai banyak bergaul dan mengenal lebih dekat setelah beliau banyak membantu saya mengembangkan fakultas. Saya menghimpun beberapa dosen termasuk Prof. Jatna yang mempunyai wawasan luas untuk membantu saya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian pada era persaingan ketat di tingkat global.

Dalam masa pengabdiannya selama lebih dari 40 tahun, Prof. Jatna telah menulis lebih sari seratus karya ilmiah internasional yang tentu mengharumkan nama FMIPA UI. Saya sangat terbantu dengan kehadiran beliau selama ini, sehingga kerja sama kami dengan universitas di dalam dan luar negeri meningkat tajam. Selain itu juga beliau membawa teman-teman dosen dari luar negeri untuk dapat membina dosen dan mahasiswa pascasarjana kami. Kerja sama double degree dengan beberapa di luar negeri sudah mulai terbentuk dan diharapkan dapat meningkat lagi di masa yang akan datang.

Saat ini beliau menjabat Ketua Lembaga Sains Terapan (LST) FMIPA UI yang dibentuk 3 tahun lalu. Sejak dibentuk sampai sekarang beliau dipercaya sebagai ketua, lembaga ini membawahi semua pusat-pusat penelitian dan pengembangan di FMIPA UI. Dalam waktu relatif singkat perkembangan ini maju pesat, beliau telah mensejajarkan lembaga ini dengan lembaga-lembaga sejenis di Universitas Indonesia yang sudah berdiri puluhan tahun. Selain itu LST juga masuk dalam rangking 5 besar lembaga di UI baik secara besaran yang sangat luas, diceritakan di dalam buku ini, memang pantas beliau terus membantu FMIPA agar ke depan lebih mumpuni lagi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Jatna Supriatna

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786233211000
Terbit: Oktober 2021 , 470 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Sangat jarang di antara dosen Biologi FMIPA UI yang mau terjun ke lapangan dari mulai masa muda sampai sekarang. Saya menjumpai dosen petualang yang berlama-lama tinggal di hutan itu pada diri Prof. Jatna Supriatna. Saya telah mengenal beliau sejak lama, sejak saya menjadi dosen muda di Geografi, tetapi baru mulai banyak bergaul dan mengenal lebih dekat setelah beliau banyak membantu saya mengembangkan fakultas. Saya menghimpun beberapa dosen termasuk Prof. Jatna yang mempunyai wawasan luas untuk membantu saya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian pada era persaingan ketat di tingkat global.

Dalam masa pengabdiannya selama lebih dari 40 tahun, Prof. Jatna telah menulis lebih sari seratus karya ilmiah internasional yang tentu mengharumkan nama FMIPA UI. Saya sangat terbantu dengan kehadiran beliau selama ini, sehingga kerja sama kami dengan universitas di dalam dan luar negeri meningkat tajam. Selain itu juga beliau membawa teman-teman dosen dari luar negeri untuk dapat membina dosen dan mahasiswa pascasarjana kami. Kerja sama double degree dengan beberapa di luar negeri sudah mulai terbentuk dan diharapkan dapat meningkat lagi di masa yang akan datang.

Saat ini beliau menjabat Ketua Lembaga Sains Terapan (LST) FMIPA UI yang dibentuk 3 tahun lalu. Sejak dibentuk sampai sekarang beliau dipercaya sebagai ketua, lembaga ini membawahi semua pusat-pusat penelitian dan pengembangan di FMIPA UI. Dalam waktu relatif singkat perkembangan ini maju pesat, beliau telah mensejajarkan lembaga ini dengan lembaga-lembaga sejenis di Universitas Indonesia yang sudah berdiri puluhan tahun. Selain itu LST juga masuk dalam rangking 5 besar lembaga di UI baik secara besaran yang sangat luas, diceritakan di dalam buku ini, memang pantas beliau terus membantu FMIPA agar ke depan lebih mumpuni lagi.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Saya bercerita perjalanan hidup saya tidak bermaksud agar saya tersanjung, terpuji, terkenal dan semacamnya yang bersifat riya dan ujub. Insya Allah saya tidak bermaksud untuk hal-hal tersebut. Memang saya juga agak bingung bagaimana saya bercerita agar tidak mengarah kepada suatu kebanggaan dan harga diri, tetapi mencoba bercerita mengenai pekerjaan seorang petualang, pendidik, peneliti dan penggiat konservasi alam.

Mungkinkah saya dapat melakukannya bersamaan atau multitasking? Bagaimana saya dapat melakukannya tetap seorang naturalis, pendidik, peneliti tetapi juga menjadi pegiat lingkungan sekaligus? Mungkinkah saya melakukan semua pekerjaan, perjalanan, dan pendidikan dalam satu waktu? Hanya fakta kebenaran yang dapat menjelaskannya. Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu.

Saya hanya ingin bercerita mengenai diri saya sendiri, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dengan cerita ini. Saya tidak akan menjelaskan kekurangan saya karena itu pasti ribuan halaman harus ditulis. Saya juga tidak akan menceritakan sukses dalam kehidupan saya, karena selembar kertas pun mungkin tak sampai. Saya akan menceritakan apa adanya cerita kehidupan ditambah dengan cerita yang boleh dianggap menarik perhatian semua atas pengalaman hidup saya.

Saya tadinya hanya diminta kawan-kawan lebih muda yang ingin mendapatkan pengalaman saya bekerja di di hutan, kampus, sampai bekerja dengan organisasi global. Oleh karena itu perjalanan ini juga merupakan suatu rekam jejak saya. Suatu perjalanan panjang dari mulai mahasiswa sampai pensiun dua kali, pensiun dari organisasi global, dan pensiun sebagai guru formal.

Di luar dari cerita ini, pengalaman saya sejak kecil sangat berdampak pada kehidupan ke depan. Latar belakang anak seorang tentara yang hidupnya berpindah-pindah karena tugas ayah saya, menjadikan hidup saya jadi penyintas di berbagai hal. Kepindahan ke berbagai tempat ini menimbulkan dampak positif dan negatif dalam kehidupan saya. Negatif karena berpindah sekolah berpindah sistem dan guru, dan juga kehilangan teman dekat. Sementara positifnya adalah saya selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tetapi ceritanya tidak dimulai dari kecil tetapi saya harus sudah dapat menentukan ke arah mana saya tujukan karir saya setelah atribut saya sebagai mahasiswa dapat saya lepaskan. Ternyata karir saya itu tidak jauh dari apa yang saya inginkan sejak saya duduk di bangku kuliah perguruan tinggi hingga saya bekerja di tingkat nasional dan internasional.

Buku ini dibuat dalam waktu sangat singkat ketika saya harus tinggal di rumah terus-menerus selama lebih dari satu tahun di masa pandemik Covid-19. Masa pandemik membuat saya sangat produktif menulis. Saya mengisi waktu dengan membuat buku dan makalah. Tetapi saya tidak begitu bahagia karena saya tidak dapat bertatap muka dengan mahasiswa yang haus dahaga merindukan ilmu pengetahuan.

Mendidik mahasiswa dengan online atau secara virtual merupakan jalan pintas yang harus ditempuh, tetapi saya tidak dapat melihat dengan jelas kepuasan, keputusasaan, atau keceriaan perilaku mahasiswa. Pada awal masa pandemik saya bertekad untuk menyelesaikan buku mengenai lingkungan. Setelah 8 bulan bergulat dengan data dan tumpukan kliping koran, majalah ilmiah dan populer, buku itu selesai dengan judul Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Buku itu diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.

Kemudian karena pandemik masih belum juga selesai, saya membuat buku dengan puluhan pakar dalam bidangnya. Tugas saya selain membuat beberapa makalah dalam beberapa bab, juga harus mengedit tulisan-tulisan dari para pakar teman saya. Jadilah dua buku yang tebal rata-rata di atas 700 halaman berjudul Metode dan Kajian Konservasi Biodiversitas di Indonesia dan Metode dan Kajian Sumber Daya Hayati dan Lingkungan, kedua buku tersebut juga diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia Bahkan 6 buku saya yang lain sebelumnya juga diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Saya sangat berterima kasih sekali kepada Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Saya berterima kasih sekali kepada teman-teman saya sejak mahasiswa, kemudian teman kerja di Lembaga Biologi Nasional LIPI, Departemen Biologi dan juga Pusat-pusat Riset di FMIPA Universitas Indonesia, Conservation International Indonesia, dan beberapa LSM yang saya ikut membidani dan mengayominya. Foto dan cerita singkat saya peroleh juga dari mantan mahasiswa, mantan pegawai ataupun kolega yang telah saya sebutkan sebelumnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Penulis

Jatna Supriatna - Jatna Supriatna adalah peneliti, pemerhati dan aktivis Lingkungan hidup dan Konservasi. Berawal sebagai peneliti dari LIPI kemudian menjadi dosen di Universitas Indonesia, ia selalu terlibat dalam mengajar tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk berkarya di bidang konservasi.

Beliau adalah seorang visioner di bidang konservasi. Ia mendirikan Pusat Penelitian Perubahan Iklim (RCCCUI) di Universitas Indonesia pada tahun 2010 untuk menjawab isu perubahan iklim yang semakin meningkat. RCCC-UI kemudian berkembang menjadi lembaga yang mencari dana sendiri dan tidak bergantung pada universitas.

Pusat penelitian tersebut kini telah bekerja sama dengan lembaga internasional dan nasional, seperti menjadi anggota Association of Pacific Rim Universities (APRU), Pacific Cities Sustainability Initiative (PCSI), dan Sustainable Development Solutions Network of the United Nations (UNSDSN). Jatna Supriatna juga diangkat sebagai Co-chair untuk SDSN Indonesia. Di tahun 2018, ia mendirikan Institute for Sustainable Earth and Resource (ISER) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bagian dari upaya mendorong universitas untuk berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Kata Pengantar
Sambutan
Prakata
Bab 1: Tanjung Puting: Kawah Candradimuka
     Perjalanan dari Kumai ke Kamp
     Kawah Candradimuka
     Penelitian Lutung Kelasi (Presbytis rubicunda Müller,1838)
     Kamp Leakey dan Cerita Aneh
     Belajar Teknik Penyintas di Hutan Tanjung Puting
     Hutan Tanjung Puting Membentuk Pembelajaran Saya Paling Lengkap Selain kepuasan
     Pulang dengan Kapal laut: Terjadi Kecelakaan
     Kembali ke hutan tahun 1977: Kerinduan Tersembunyi.
Bab 2: Menjadi Peneliti Pemerintahdan Pengajar Muda
     Pengenalan Kebun Raya dan Museum Zoologi Bogor
     Cerita Seram di Kebun Raya
     Riset di Lempake, Kalimantan Timur
     Riset di Ketambe, Aceh Tenggara
     Diperintahkan Menteri Lingkungan Hidup Prof. Emil Salimke Pulau Siberut
     Membuat Buku Pertama
     Peralihan dari Pegawai MZB ke Universitas Indonesia
     Penelitian Monyet dengan Tim Jepang
     Keinginan Sekolah ke Luar Negeri
Bab 3: Peneliti atau Pengajar: Kombinasi dari Keduanya
     Abah Anom dan Konsorsium Gedepahala
     Membawa Mahasiswa ke Lapangan: Pulau Rambut dan Pulau Dua
     Ikut Speleologi dengan Dr. Robby Ko
     Penelitian Perilaku Burung pada Waktu Gerhana Matahari
Bab 4: Mengembangkan Ilmu dan Network: Menjadi Mahasiswa Lagi
     Belajar Sambil Menikmati Kehidupan American Indian
     Perjalanan Liburan dengan Family Teman-teman Mahasiswa
     Belajar di Beberapa Departemen di UNM: Menambah Banyak Teman
     Riset dengan Dosen dan Mendapatkan Manfaat
     Linda Daniels: Temanku Malang
     Mengembangkan Kolaborasi untuk dapat Riset Doktor diIndonesia
     Sulawesi Primata Project (SPP): Dari Awal Riset Hingga Publikasi
Bab 5: Ekspedisi Sulawesi: Pengembaraan dan Penelitian Satwa Liar
     Halangan Terbesar bukan di Sulawesi
     Perjalanan dengan Landy: Ekspedisi Pertama Manado-Makassar
     Ekspedisi kedua Makassar dan Sekitarnya
     Ekspedisi Ketiga
     Ekspedisi keempat di Sulawesi Tengah
     Survei Populasi Primata
     Hiburan Selama Perjalanan
     Penempatan Mahasiswa di Lapangan
     Cagar Alam Karaenta
     Puncak Beringin
     Pulau Malenge, Kepulauan Togean
     Mencari Kebenaran Monyet Ekor Panjang di Sulawesi
     Kembali Kuliah Doktor di Amerika
Bab 6: Konservasi Kawasan dan Spesies Terancam: Pergumulan Berkelindan
     Mengapa Saya Tertarik Hutan dan Wisata?
          1. Kawasan Konservasi di Jawa dan Bali
          2. Kawasan Hutan Sumatera
          3. Kawasan Hutan Kalimantan
          4. Kawasan Hutan Sulawesi
          5. Kawasan Hutan Maluku
          6. Nusa Tenggara
Bab 7: Merambah ke Lembaga Internationaldan Berkeliling Dunia
     A. Amerika Serikat
          1. Taman Nasional Yellowstone
          2. Taman Nasional Grand Canyon (492.600 ha)
          3. Taman Nasional Yosemite ( 308.074 ha)
     B. Kawasan Amerika Tengah dan Selatan
          1. Costa Rica
          2. Brazil
          3. Colombia
     C. Kawasan Eropa
          1. Swedia
          2. Swiss
          3. Spanyol
          4. Belanda, Belgia, Inggris, Jerman, Perancis dan Italia
          5. Austria, Ceko, Slovakia, Hongaria dan Polandia
     D. Kawasan Asia
          1. China
          2. Malaysia
          3. Thailand, Kamboja, dan Laos
          4. Jepang
          5. Korea
          6. Kawasan Afrika
          7. Kawasan Australia dan Selandia Baru
          8. Kawasan Kepulauan Pasifik
Bab 8: Beraktivitas Bidang Lingkungan: Suatu Keniscayaan
     A. Managing Conservation International Indonesia
          1. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB)
          2. Membangun Pusat Pendidikan di Sumatera Utara
          3. Membangun Pusat Pendidikan Konservasi di Raja Ampat
Bab 9: Mengajar Pascasarjana dan Menyiapkan Pusat Penelitian
     Leadership di Pusat-pusat Riset UI
     LST (Lembaga Sains Terapan)
Bab 10: Berorganisasidan Memberikan Konsultasi
     A. Dewan Riset Nasional dan AIPI
     B. IUCN dan Aktivitas Konservasi: Primata Specialist Group (2 hal)
     C. United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN)
     D. Aktivitas di Yayasan Lingkungan (3 hal)
     E. Konsultan Pemerintah dan Global
     F. Perwaku (Perkumpulan Cendekia Lingkungan Indonesia)
     G. INTPREP dan NBS Univ of Singapore
     H. Menerima Penghargaan Nasional dan Internasional: Cambuk Semangat Berkarya
Bab 11: Pembelajaran dari Beraktivitas dan Bernetwork
Kesan dan Pesan dari Teman: Pengabdian Lebih dari 40 Tahun