Ikhtisar
Kecerobohan dalam memanfaatkan waktu lebih berbahaya dibandingkan dengan kecerobohan dalam membelanjakan uang (boros). Rasulullah SAW. sendiri pernah mengingatkan bahwa manusia memiliki empat waktu, yaitu waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhannya, waktu untuk mengoreksi dirinya, waktu untuk bertafakur tentang ciptaan Allah SWT, dan waktu untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum. Di hari perhitungan kelak, manusia akan ditanya tentang hidupnya; di mana usianya ia habiskan, di mana masa mudanya ia habiskan, dari mana hartanya didapat dan ke mana ia belanjakan, dan bagaimana ia mengamalkan ilmunya. Lantas bagaimana komitmen dan kiat-kiat manajemen waktu menurut Islam? Melalui buku ini, Syekh Dr. Yusuf Qardhawi mengajak kita untuk menghayati tentang nikmat dan nilai waktu dalam kehidupan seorang muslim serta kewajiban seorang muslim terhadapnya. Selamat membaca!
Pendahuluan / Prolog
Pengantar
Biar waktu yang akan menjawabnya. Jawaban ini sering kita dengar dari pertanyaan menyangkut hal-hal yang memang sulit untuk diprediksi. Lalu, dilemparkanlah beban itu kepada waktu. Begitu perkasakah waktu? Sementara, nyaris kita selalu merasa waktu sangat cepat berlalu. Detik per detik, hari demi hari, hingga tahun ke tahun, seperti tidak terasa terus berjalan. Membuat kita hanya bisa tertegun. Bahkan, tidak jarang kita menyesali, mengapa waktu yang melaju tak juga membuat kita makin berarti.
Terkadang kita begitu semangat dan terburu menyambut waktu yang akan datang, meski terkadang kita juga dibuat gagap akan masa depan dan berharap waktu berjalan melambat.
Begitulah, ternyata waktu memang perkasa. Dan kita turut berputar di dalamnya. Jadi, yang kita butuhkan adalah sebuah kekuatan yang mampu menyeimbangkan pergerakan kita dalam putaran waktu. Ya, manajemen waktu. Dan buku ini hadir untuk menawarkan kekuatan “melawan” waktu tersebut. Tawaran ini pun sebenarnya sekadar mencoba merangkum dari apa yang telah ditawarkan Islam melalui Al Qur’an dan Sunah.
Itulah waktu. Jangankan tahun, detik yang baru saja kita lewati pun tak akan pernah kembali. Kita pun selalu dituntut untuk memanfaatkannya sebaik mungkin, tanpa kecolongan sedikitpun. Sebab, bila itu yang terjadi, mungkin waktu sendiri yang akan dengan keras bicara: Sorry, your TIME IS UP!
Penulis
Dr. Yusuf Qardhawi - Syekh Prof. Dr. Yusuf al-Qaradawi ((bahasa Arab: يوسف القرضاوي, translit. Yūsuf al-Qaraḍāwī; atau Yusuf al-Qardawi; 9 September 1926 – 26 September 2022) adalah seorang ulama Islam Mesir yang tinggal di Doha, Qatar, dan ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional. Ia mendapat pengaruh termasuk dari Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, Sayyid Rasyid Ridha,Hassan al-Banna, Abul Hasan Ali Hasani Nadwi, Abul A'la Maududi dan Naeem Siddiqui.[7] Ia terkenal karena programnya الشريعة الحياة, asy-Syarīʿah wa al-Ḥayāh ("Syariah dan Kehidupan"), disiarkan di Al Jazeera, yang diperkirakan memiliki pemirsa 40–60 juta di seluruh dunia.Ia juga dikenal karena IslamOnline, sebuah situs web yang ia bantu dirikan pada tahun 1997 dan di mana ia menjabat sebagai kepala ulama agama.
Daftar Isi
Sampul
Pengantar Penulis
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Nikmat Waktu
Nilai Waktu
Karakteristik Waktu
Cepat habis
Modal terbaik bagi manusia
Kewajiban Atas Waktu
Bersemangat memanfaatkan waktu
Mempergunakan waktu kosong
Berlomba-lomba dalam kebajikan
Mengambil pelajaran dari hari yang lalu
Mengatur waktu
Merelevansikan waktu dengan amal perbuatan
Memerhatikan waktu utama
Berharganya Waktu
Kemarin, Kini, dan Esok
Manusia yang bergantung pada masa lalu
Para pengagum masa depan
Kiat Menyikapi Waktu
Wajib melihat masa lalu
Melihat masa depan
Memerhatikan masa kini
Resep Panjang Umur
Umur Kedua Bagi Manusia
Bahaya Waktu
Kelalaian
Menunda-nunda waktu
Mencerca masa (waktu)