Tampilkan di aplikasi

Buku Taman Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pedoman Praktis Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Konservasi Mangrove

1 Pembaca
Rp 53.000 15%
Rp 45.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 135.000 13%
Rp 39.000 /orang
Rp 117.000

5 Pembaca
Rp 225.000 20%
Rp 36.000 /orang
Rp 180.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung dari arus, laguna, dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya memiliki toleransi terhadap garam. Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove (Macnae,1968 dalam Kusmana dkk, 2003). Dalam bahasa Inggris kata mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu jenis tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu jenis tumbuhan, sedangkan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. FAO (1982) menyarankan agar kata mangrove digunakan baik untuk individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut.

Sumberdaya mangrove di suatu daerah terdiri atas (1) satu atau lebih jenis pohon dan semak belukar yang hidupnya terbatas di habitat mangrove (exclusive mangrove), (2) jenis-jenis tumbuhan yang hidupnya di habitat mangrove, namun juga dapat hidup di habitat non-mangrove (non-exclusive mangrove), (3) biota yang2 berasosiasi dengan mangrove (biota darat dan laut, lumut kerak, cendawan, ganggang, bakteri dan lain-lain) baik yang hidupnya menetap, sementara, sekali-sekali, biasa ditemukan, kebetulan maupun khusus hidup di habitat mangrove, (4) proses-proses yang dalam mempertahankan ekosistem ini baik yang berada di daerah bervegetasi maupun di luarnya (Saenger et al., 1983 dalam Kusmana dkk, 2003). Saat ini, sumberdaya mangrove selain mencakup keempat hal yang diuraikan di atas, juga mencakup (1) daratan terbuka / hamparan lumpur yang berada antara batas hutan sebenarnya dengan laut, serta (2) masyarakat yang hidupnya bertempat tinggal dan tergantung pada mangrove.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Prof. Dr. Ir. Yusni Ikhwan Siregar, M.Sc / Dr. Defri Yoza, S.Hut., M.Si., IPU / Dr. Efriyeldi, M.Si

Penerbit: Taman Karya
ISBN: 9786233252799
Terbit: Oktober 2022 , 81 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung dari arus, laguna, dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya memiliki toleransi terhadap garam. Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove (Macnae,1968 dalam Kusmana dkk, 2003). Dalam bahasa Inggris kata mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu jenis tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu jenis tumbuhan, sedangkan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. FAO (1982) menyarankan agar kata mangrove digunakan baik untuk individu jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut.

Sumberdaya mangrove di suatu daerah terdiri atas (1) satu atau lebih jenis pohon dan semak belukar yang hidupnya terbatas di habitat mangrove (exclusive mangrove), (2) jenis-jenis tumbuhan yang hidupnya di habitat mangrove, namun juga dapat hidup di habitat non-mangrove (non-exclusive mangrove), (3) biota yang2 berasosiasi dengan mangrove (biota darat dan laut, lumut kerak, cendawan, ganggang, bakteri dan lain-lain) baik yang hidupnya menetap, sementara, sekali-sekali, biasa ditemukan, kebetulan maupun khusus hidup di habitat mangrove, (4) proses-proses yang dalam mempertahankan ekosistem ini baik yang berada di daerah bervegetasi maupun di luarnya (Saenger et al., 1983 dalam Kusmana dkk, 2003). Saat ini, sumberdaya mangrove selain mencakup keempat hal yang diuraikan di atas, juga mencakup (1) daratan terbuka / hamparan lumpur yang berada antara batas hutan sebenarnya dengan laut, serta (2) masyarakat yang hidupnya bertempat tinggal dan tergantung pada mangrove.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan hidayah dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku pedoman praktis penyusunan rencana pengelolaan dan konservasi hutan mangrove ini. Buku ini merupakan buku pegangan dan pedoman bagi kelompok atau pengelola hutan mangrove dalam menyusun rencana pengelolaan dan konservasi mangrove.

Pemanfaatan hutan secara lestari masih dipahami oleh pihak yang melestarikan hutan mangrove dan pencinta lingkungan hidup.Sementara generasi muda tidak terlalu mengetahui pemanfaatan hutan secara lestari, sehingga upaya untuk mensosialisasikan pentingnya hutan dan pelestarian hutan menjadi sesuatu yang mendesak untuk dilakukan.

Di sisi lain, semakin meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar kawasan hutan mangrove dan berkembangnya aktivitas industri dan antropogenik di kawasan tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap pencemaran perairan pantai dan kelestarian mangrove. Untuk menjaga kelestarian ekologi dan biodiversitas perairan hutan mangrove tetap baik perlu adanya usaha pencegahan pengrusakan lingkungan perairan pantai.

Kehadiran buku ini semoga dapat menjadi rujukan bagi pengelola hutan mangrove mengingat terbatasnya interaksi dengan akademisi atau praktisi dalam pengelolaan hutan mangrove. Penulis berhasrap mudah-mudahan buku ini menambah khasanah pengeahuan kita tentang mangrove dan ekosistem didalamnya. Koreksi dan saran yang membangun selalu dinantikan guna perbaikan buku ini pada masa mendatang.

Pekanbaru, Oktober 2022

Tim Penyusun

Daftar Isi

Sampul Depan
Prakata
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Manfaat Hutan Dan Konservasi Hutan
     2.1. Manfaat Sumberdaya Hutan
     2.2. Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan
     2.3. Azas Kelestarian Sumberdaya Hutan
Bab 3. Penyusunan Rencana Pengelolaan Dan Konservasi Hutan Mangrove
     3.1. Pendekatan Pengelolaan dan Konservasi Hutan
     3.2. Visi dan Misi Konservasi Hutan
     3.3. Tujuan dan Sasaran
Bab 4. Strategi Pelaksanaan Konservasi Hutan
     4.1. Strategi Pelaksanaan Konservasi Hutan
     4.2. Mekanisme Pelaksanaan dan Koordinasi
     4.3. Metode dan Alat Konservasi Hutan
Bab 5. Mekanisme Perencanaan Hutan Mangrove
     5.1. Tahapan Perencanan Hutan Mangrove
     5.2. Perencanaan Studi Kelayakan Hutan Mangrove
     5.3. Rencana Pengelolaan
     5.4. Aspek-Aspek dalam Dokumen Perencanaan Konservasi
     5.5. Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Mangrove
Bab 6. Mekanisme Pendanaan Pengelolaan Dan Konservasi Hutan Mangrove
     6.1. Alternatif Sumber Pendanaan
     6.2. Peran Swasta dalam Pengelolaan dan Konservasi Hutan
     6.3. Kebutuhan Pendanaan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan
Daftar Pustaka
Sampul Belakang