Tampilkan di aplikasi

Buku Taman Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Sinergisitas Kemitraan Kelembagaan Dalam Mewujudkan Sdgs Desa

1 Pembaca
Rp 62.000 15%
Rp 52.700

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 158.100 13%
Rp 45.673 /orang
Rp 137.020

5 Pembaca
Rp 263.500 20%
Rp 42.160 /orang
Rp 210.800

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

SDGs Desa merupakan langkah strategis, setidaknya untuk dua hal: Pertama, SDGs Desa menjadi kendaraan untuk memunculkan karakter budaya nusantara sebagai pijakan paradigma. SDGs Desa dapat menggalang kekuatan untuk mempertahankan identitas Indonesia di tengah deraan globalisasi yang membatasi dan merelatifkan kedaulatan negara serta hegemonik terhadap alam. Kedua, SDGs Desa menjadi tameng perlindungan sumberdaya alam desa dari privatisasi dan eksploitasi.

Buku ini menguraikan fenomena dan implementasi salah satu sasaran dari SDGs Desa di Desa Batang Duku, Kabupaten Bengkalis. Untuk diketahui skor nilai SDGs Desa Batang Duku termasuk terendah dibandingkan dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan Bukit Batu yaitu 33.13. Mewujudkan kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang adaptif. Salah satu pembinaaan ini akan merujuk kepada tujuan SDGs Desa yaitu Desa Sadar Lingkungan yaitu desa yang peduli pada perubahan iklim dan pedulivi lingkungan. Karena Desa Batang Duku telah memiliki modal sosial yang cukup baik pada saat ini karena sudah memiliki kelompok tani holtikultura, kelompok mangrove dan kelompok UMKM dan juga mendapat support yang baik dari CSR Pertamina RU II Sungai Pakning diwilayah mereka.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dadang Mashur / Zulkarnaini / Abdul Sadad / Geovani Meiwanda

Penerbit: Taman Karya
ISBN: 9786233252713
Terbit: September 2022 , 95 Halaman










Ikhtisar

SDGs Desa merupakan langkah strategis, setidaknya untuk dua hal: Pertama, SDGs Desa menjadi kendaraan untuk memunculkan karakter budaya nusantara sebagai pijakan paradigma. SDGs Desa dapat menggalang kekuatan untuk mempertahankan identitas Indonesia di tengah deraan globalisasi yang membatasi dan merelatifkan kedaulatan negara serta hegemonik terhadap alam. Kedua, SDGs Desa menjadi tameng perlindungan sumberdaya alam desa dari privatisasi dan eksploitasi.

Buku ini menguraikan fenomena dan implementasi salah satu sasaran dari SDGs Desa di Desa Batang Duku, Kabupaten Bengkalis. Untuk diketahui skor nilai SDGs Desa Batang Duku termasuk terendah dibandingkan dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan Bukit Batu yaitu 33.13. Mewujudkan kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang adaptif. Salah satu pembinaaan ini akan merujuk kepada tujuan SDGs Desa yaitu Desa Sadar Lingkungan yaitu desa yang peduli pada perubahan iklim dan pedulivi lingkungan. Karena Desa Batang Duku telah memiliki modal sosial yang cukup baik pada saat ini karena sudah memiliki kelompok tani holtikultura, kelompok mangrove dan kelompok UMKM dan juga mendapat support yang baik dari CSR Pertamina RU II Sungai Pakning diwilayah mereka.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian ini merupakan usulan yang sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan judul Model Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina RU II Sungai Pakning Secara Berkelanjutan di Kawasan Mangrove dan telah menjalin kerjasama dengan melibatkan Multi Helix yaitu Pemerintah Desa dan juga PT. Pertamina RU II Sungai Pakning. Lokus dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pada Desa Batang Duku Kecamatan Bukit Batu. Merujuk kepada dormansi yang terjadi sejak pandemi Covid 19 sejak masuk ke Indonesia pada Maret 2020, maka terjadi banyak penyesuaian yang harus dilakukan agar mampu menggerakan aktivitas ekonomi, sosial dan lingkungan.

Selama terjadinya dormansi, maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia mempersiapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa, dengan menyiapkan pemba2 ngunan desa secara total. Desa diberi kesempatan untuk mengatasi ketertinggalan karena SDGs Desa wajib menjangkau semua warga, lingkungan desa dengan ragam kearifan setempat.

Sasaran desa yang akan dibina adalah Desa Batang Duku, yang saat ini juga menjadi sasaran dalam SDGs Desa. Untuk diketahui skor nilai SDGs Desa Batang Duku termasuk terendah dibandingkan dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan Bukit Batu yaitu 33.13. Mewujudkan kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang adaptif. Salah satu pembinaaan ini akan merujuk kepada tujuan SDGs Desa yaitu Desa Sadar Lingkungan yaitu desa yang peduli pada perubahan iklim dan peduli lingkungan. Karena Desa Batang Duku telah memiliki modal sosial yang cukup baik pada saat ini karena sudah memiliki kelompok tani holtikultura, kelompok mangrove dan kelompok UMKM dan juga mendapat support yang baik dari CSR Pertamina RU II Sungai Pakning diwilayah mereka.

Permasalahan yang ada di Kecamatan Bukit Batu seperti adanya kebakaran hutan dan lahan di kawasan gambut dari tahun 2014 mengakibatkan gangguan aktivitas dan kesehatan serta balita terkena ISPA. Adanya kerugian3 masyarakat akibat gagal panen dan kekeringan di lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat. Untuk diketahui Kecamatan Bukit Batu termasuk salah satu wilayah yang paling rawan kebakaran hutan dan lahan.

Selanjutnya permasalahan berikutnya adalah abrasi pantai dan penebangan kayu mangrove untuk dijadikan kayu bakar, kayu cerocok dan kayu arang mengakibatkan kerusakan hutan mangrove, sehingga membuat abrasi pantai 5 meter pertahun. Bahkan beberapa desa di Kecamatan Bukit Batu sudah bergeser sekitar 200 meter dari lokasi awal karena abrasi. Kerusakan hutan mangrove juga mengakibatkan hasil laut menurun, masyarakat menjadi kesulitan mencari ikan dengan mengunakan kapal-kapal yang sederhana.

Merujuk dari permasalahan tersebut, maka tim pengabdian masyarakat Universitas Riau akan melakukan pengabdian masyarakat dengan menerapkan pola sesuai Road Map Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia melalui Program SDGs Desa dengan penguatan pola kemitraan kelembagaan. Kegiatan pengabdian ini juga didukung dengan keterlibatan mahasiswa melalui program Kukerta Universitas Riau dari berbagai bidang keilmuan, sesuai4 dengan pola desa kolaborasi dalam mewujudkan SDGs Desa, menjadikan SDGs Desa sebagai acuan untuk menyusun program kerja dan meningkatkan kolaborasi dengan stake holder desa1.

Analisa situasional dari lokasi pengabdian saat ini kelompok sasaran sudah memiliki modal sosial dan kesadaran lingkungan hidup yang sangat baik sebagai modal mewujudkan tujuan dari SDGS Desa. Namun memerlukan penguatan kemitraan kelembagaan multi helix, sehingga bisa lebih adaptif untuk saat ini dan kedepannya. Kelompok holtikultura, kelompok mangrove dan kelompok UMKM di Desa Batang Duku memerlukan penguatan mitra kelembagaan sehingga bisa dapat bertahan dan berkembang menuju kemandirian. Dilain sisi pola penguatan kemitraan kelembagaan juga dapat menyentuh wilayah gambut yang sedang diminimalisir di Desa Batang Duku, yang artinya adalah desa ini memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Pola kemitraan kelembagaan sendiri merupakan gabungan dari aspek pola kultural dan sosial, potensi regional, potensi struktural (Indrianingsih, Ashari & Friyatno, 2006).

Untuk itu pengabdian masyarakat ini sangat relevan mendukung sebuah bentuk sumbangan akademik dari Universitas Riau kepada masyarakat di Provinsi Riau khsususnya masyarakat pesisir di Kabupaten Bengkalis, pada Kecamatan Bukit Batu, Desa Batang Duku. Dengan menggunakan pendekatan kemitraan dimana dalam pengabdian masyarakat ini, tim pengabdian telah memiliki mitra pengabdian utama yaitu Desa Batang Duku dan PT.

Pertamina RU II Sungai Pakning dan melibatkan mahasiswa melalui Program Kukerta sehingga mampu mendukung tujuan utama dalam kegiatan pengabdian masyarakat selama 6 bulan pelaksanaannya ke depan nanti.

Daftar Isi

Sampul Depan
Prakata
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
     1.1. Analisis Situasi
     1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
     1.3. Tujuan Kegiatan Pengabdian
     1.4. Manfaat Kegiatan
     1.5. Masyarakat Sasaran
Bab 2. Pola Kemitraan Dan Sdgs Desa
     2.1. Tinjauan Teoritis
     2.2. Kerangka Pemikiran Kegiatan
     2.3. Road Map Pengabdian
Bab 3. Langkah-Langkah Penerapan
     3.1. Langkah-langkah Kegiatan
     3.2. Teknik Penyelesaian Masalah
     3.3. Alat Ukur Ketercapaian
Bab 4. Ketercapaian Dan Potensi Pengembangan Sdgs Desa
     4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
     4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat
     4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat
     4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program
Bab 5. Penutup
     5.1. Kesimpulan
     5.2. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Sampul Belakang