Tampilkan di aplikasi

Buku Tazkia Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Manajemen Karakter

Membentuk Karakter Baik Pada Anak

1 Pembaca
Rp 62.000 20%
Rp 49.600
Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi informasi, menuntut suatu perubahan besar di dalam sistem pendidikan kita. Era globalisasi bukan saja bisa menjadi penyebab runtuhnya nilai luhur bangsa, melainkan juga bisa menghambat regenerasi kepemimpinan yang bermoral dan berkarakter dalam mengabdi kepada bangsa.

Melalui media massa dan media sosial, kita menyaksikan bahwa Indonesia saat ini tidak hanya mengalami krisis ekonomi dan moral, tapi juga krisis karakter. Lembaga pendidikan formal, informal dan nonformal punya tanggung jawab besar, khususnya dalam pembentukan karakter tersebut. Kita tahu,pendidikan kita saat ini masih bersifat kognitif, belum menyentuh pada tataran afektif, psikomotorik, believing skill, managerial skill, serta keteladanan.

Buku yang berada di tangan Anda ini, selain menggali nilai-nilai karakter universal, juga digali dari Alquran dan Sunah dengan prinsip al-muhafazhah, ala qadim al shalih wa al akhdzu bi al jadid al ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik).

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. H. Muhammad Soleh Hapudin, M.Si
Editor: Sofyan RH. Zaid

Penerbit: Tazkia Publishing
ISBN: 9786239061418
Terbit: April 2019 , 123 Halaman










Ikhtisar

Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi informasi, menuntut suatu perubahan besar di dalam sistem pendidikan kita. Era globalisasi bukan saja bisa menjadi penyebab runtuhnya nilai luhur bangsa, melainkan juga bisa menghambat regenerasi kepemimpinan yang bermoral dan berkarakter dalam mengabdi kepada bangsa.

Melalui media massa dan media sosial, kita menyaksikan bahwa Indonesia saat ini tidak hanya mengalami krisis ekonomi dan moral, tapi juga krisis karakter. Lembaga pendidikan formal, informal dan nonformal punya tanggung jawab besar, khususnya dalam pembentukan karakter tersebut. Kita tahu,pendidikan kita saat ini masih bersifat kognitif, belum menyentuh pada tataran afektif, psikomotorik, believing skill, managerial skill, serta keteladanan.

Buku yang berada di tangan Anda ini, selain menggali nilai-nilai karakter universal, juga digali dari Alquran dan Sunah dengan prinsip al-muhafazhah, ala qadim al shalih wa al akhdzu bi al jadid al ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik).

Ulasan Editorial

Saudara Dr. H. Moh Soleh Hapiudin, M.Si sebagai penulis buku ini dikenal sebagai sosok muda yang concern di dunia pendidikan bahkan juga menjadi narasumber dalam mensosialisasikan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan. Buku ini layak untuk dijadikan referensi bagi peningkatan mutu pendidikan nasional

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Periode 2014-2019 / H. INAS N ZUB

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Dengan izin Allah Swt. penulis mengucapkan rasa syukur kepada-Nya, Tuhan Yang Maha Penyayang yang sayangnya tak terbilang, Yang Maha Pengasih yang tak pernah pilih kasih. Dengan rahmat dan hidayahnya, buku ini bisa diselesaikan.

Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi informasi, menuntut suatu perubahan besar di dalam sistem pendidikan kita. Era globalisasi bukan saja bisa menjadi penyebab runtuhnya nilai luhur bangsa, melainkan juga bisa menghambat regenerasi kepemimpinan yang bermoral dan berkarakter dalam mengabdi kepada bangsa.

Melalui media massa dan media sosial, kita menyaksikan bahwa Indonesia saat ini tidak hanya mengalami krisis ekonomi dan moral, tapi juga krisis karakter. Lembaga pendidikan formal, informal dan nonformal punya tanggung jawab besar, khususnya dalam pembentukan karakter tersebut. Kita tahu, pendidikan kita saat ini masih bersifat kognitif, belum menyentuh pada tataran afektif, psikomotorik, believing skill, managerial skill, serta keteladanan.

Dalam proses pendidikan pembentukan karakter, peran guru sangatlah menentukan. Dalam bahasa Arab, Ath-thoriqatu ahammu minal maadah, wal mudarrisu ahammu min kulli syaiin (metode pembelajaran lebih penting daripada materi pembelajaran, dan guru jauh lebih penting dari segalanya). Guru sebagai public figure harus menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya. Guru bukan hanya melakukan pemindahan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tapi juga pemindahan nilai (transfer of value). Internalisasi nilai inilah yang penting dan berkaitan dengan pendidikan karakter.

Melihat realitas tersebut, penulis merasa terpanggil menulis buku ini. Penulis juga berkeyakinan, agar tujuan dari pendidikan karakter dapat tercapai dengan optimal, maka perlu memberikan pemahaman yang lebih khusus. Bagaimana pun internalisasi nilai karakter kepada anak usia dini dan siswa remaja perlu dilakukan secara serius. Mereka adalah generasi penerus kepemimpinan bangsa. Namun tentu saja, membentuk anak memiliki karakter yang baik atau akhlaqul karimah bukan hanya tugas sekolah, tapi juga keluarga, dan lingkungan.

Buku yang berada di tangan Anda ini, selain menggali nilai-nilai karakter universal, juga digali dari Alquran dan Sunah dengan prinsip al-muhafazhah, ala qadim al shalih wa al akhdzu bi al jadid al ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik).

Daftar Isi

Sampul Manajemen Karakter
Hak Cipta
Kata Pengantar
Kata Sambutan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Periode 2014-2019
Daftar Isi
Bab I Pengantar Pendidikan Karakter
     A. Pengertian Pendidikan
     B. Pengertian Karakter
     C. Pendidikan Karakter
     D. Mengenal Pendidikan Karakter dalam Islam
     E. Pendidikan Karakter di Dunia Pendidikan
     F. Urgensi dan Tujuan Pendidikan Karakter
     G. Pendekatan dan Metode Pendekatan Pendidikan Karakter
     H. Trilogi Lingkungan Pendidikan Karakter
Bab II Penanaman Pendidikan Nilai
     A. Definisi Nilai
     B. Pendiikan Karakter sebagai Pendidikan Nilai
     C. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
     D. Sistem Nilai
     E. Sumber Nilai Pendidikan Karakter
     F. Tujuan Dan Tahapan Internalisasi Nilai
     G. Pendekatan Internalisasi Nilai
Bab III Pendidikan Karakter Dalam Keluarga
     A. Pola Asuh (Parenting Style ) dan Karakter Anak
     B. Keluarga sebagai Lembaga Pendidikan
     C. Pendidikan Karakter dalam Keluarga
     D. Tujuan Pendidikan Karakter dalam Keluarga
     E. Metode Pendidikan Karakter dalam Keluarga
Bab IV Pendidikan Karakter Di Sekolah
     A. Manajemen Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
     B. Tahap-Tahap Pendidikan Karakter di Sekolah
     C. Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter
     D. Strategi Keberhasilan Pendidikan Karakter di Sekolah
Bab V Pendidikan Karakter Islam
     A. Pendidikan Karakter Berbasis Alquran dan Hadis
          a. Shiddiq
          b. Amanah
          c. Fathanah
          d. Tabligh
     B. Nilai-Nilai Karakter dalam Alquran
          a) Religius
          b) Jujur
          c) Toleransi
          d) Disiplin
          e) Kerja Keras
          f ) Kreatif
          g) Mandiri
          h) Demokratis
          i) Rasa Ingin Tahu
          j) Semangat Kebangsaan
          k) Cinta Tanah Air
          l) Menghargai Prestasi
          m) Bersahabat / Komunikatif
          o) Gemar Membaca
          p) Peduli Lingkungan
          q) Peduli Sosial
          r) Tanggung Jawab
     C. Akhlak sebagai Karakter Pendidikan Islam
          a. Akhlak Allah kepada Allah dan Rasulullah saw.
          b. Akhlak Pribadi dan Keluarganya
          c. Akhlak Bermasyarakat dan Bermuamalah
     D. Mempertahankan Karakter yang Terbentuk
          1. Nativisme
          2. Empirisme
          3. Konvergensi
Daftar pustaka
Tentang penulis
Sampul Belakang Buku

Kutipan

BAB I Pengantar Pendidikan Karakter
“Anda tak akan mampu membangun sebuah karakter dan keberanian seseorang dengan merampas inisiatif dan kebebasannya.” William J. H. Boetcker

Kemajuan teknologi dan informasi semakin memperjelas kondisi sosial Indonesia yang memprihatinkan. Melalui media massa dan media sosial, berbagai peristiwa yang terjadi bisa kita saksikan dengan cepat. Peristiwa-peristiwa yang menjadi problem kebangsaan dewasa ini, khususnya di bidang pendidikan. Kita sering menyaksikan kasus-kasus yang melibatkan pelajar, seperti tawuran antara sekolah, pelecehan seksual, bullying, kekerasan, minuman keras, narkoba, sampai pembunuhan.

Dunia pendidikan kita saat ini seperti dunia mafia. Padahal menurut Bill Gates, sekolah merupakan miniatur kehidupan. Siswa yang berkelakuan baik di sekolah akan membuat sisa hidupnya jauh lebih menarik dan positif. Namun bila berbagai bentuk kejahatan tersebut marak terjadi di sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan, lalu bagaimana dengan di luar sekolah? Krisis yang dialami bangsa Indonesia saat ini tidak hanya krisis ekonomi dan politik, tapi juga krisis karakter. Sekolah seharusnya menjadi pelopor utama pembangunan karakter bangsa (national character building).

Krisis karakter yang terjadi di Indonesia mengindikasikan bahwa pendidikan agama dan moral yang diajarkan di sekolah sampai kampus tidak berdampak pada perubahan perilaku manusia Indonesia. Begitu banyak kita saksikan manusia Indonesia yang tidak berkarakter, di mana ucapan dan tindakannya tidak pernah sejalan.