Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Keong Mas Hama Padi Tantangan dan Peluang

Studi Kasus Di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur

1 Pembaca
Rp 120.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 360.000 13%
Rp 104.000 /orang
Rp 312.000

5 Pembaca
Rp 600.000 20%
Rp 96.000 /orang
Rp 480.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Keong mas Pomacea canaliculata adalah salah satu dari 100 spesies alien invasif terburuk di dunia dan menjadi hama padi yang sangat merusak. Keong asli Argentina ini tersebar ke berbagai negara melalui jual-beli untuk hewan piaraan akuarium dan dikonsumsi karena kaya gizi. Ketidakhati-hatian dalam memelihara menyebabkan keong mas merebak di perairan umum, termasuk sawah hingga eksplosi dan merugikan petani, seperti contoh kasus di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012. Status ekonomi keong mas dibahas lengkap dalam buku ini. Pemanfaatan keong mas sebagai sumber daya ekonomi merupakan model pendekatan mengatasi masalah eksplosi hama tersebut dan dapat diadopsi untuk binatang perusak lainnya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Fransiscus Xaverius Wagiman / Jacqualine Arriani Bunga

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786233590792
Terbit: Maret 2023 , 293 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Keong mas Pomacea canaliculata adalah salah satu dari 100 spesies alien invasif terburuk di dunia dan menjadi hama padi yang sangat merusak. Keong asli Argentina ini tersebar ke berbagai negara melalui jual-beli untuk hewan piaraan akuarium dan dikonsumsi karena kaya gizi. Ketidakhati-hatian dalam memelihara menyebabkan keong mas merebak di perairan umum, termasuk sawah hingga eksplosi dan merugikan petani, seperti contoh kasus di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012. Status ekonomi keong mas dibahas lengkap dalam buku ini. Pemanfaatan keong mas sebagai sumber daya ekonomi merupakan model pendekatan mengatasi masalah eksplosi hama tersebut dan dapat diadopsi untuk binatang perusak lainnya.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Beras merupakan bahan pangan pokok sebagian besar penduduk. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan yang semakin banyak seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, diupayakan peningkatan produktivitas dan luas panen. Namun, hasil panen padi sering tidak sesuai harapan karena adanya risiko kehilangan hasil panen, antara lain, akibat adanya ledakan atau eksplosi hama padi.

Setiap bagian tanaman padi akar, batang, daun, bunga, gabah masak susu, dan siap panen merupakan inang hama sebagai sumber pakan, tempat berlindung, dan tempat berkembang biak. Akan tetapi, kehadiran binatang perusak tanaman tidak selalu merugikan. Konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) justru membiarkan sedikit ada hama di pertanaman sejauh kerusakan yang ditimbulkannya tidak merugikan karena keberadaan hama berguna untuk menjaga kelestarian rantai dan jejaring makanan. Alhasil, musuh alami yang memperoleh cukup inang atau mangsa berupa binatang hama tidak pergi dari lahan dan membantu petani mengendalikan hama.

Akar masalah hama terletak pada populasi hama tersebut. Selama populasi hama di bawah ambang pengendalian, tindakan pengendalian tidak perlu dilakukan. Hama menjadi masalah besar karena eksplosi berkepanjangan. Populasi hama dinamis dan fluktuasi di tempat yang sama pada waktu berbeda atau di tempat berbeda pada waktu yang sama. Faktor imigrasi dan kelahiran (natalitas) meningkatkan populasi hama, sedangkan faktor kematian (mortalitas) dan emigrasi mengurangi populasi hama. Upaya pengendalian hama perlu dilakukan ketika pengendalian alami lemah sehingga populasi hama meningkat sampai eksplosi.

Di Kabupaten Malaka sebelumnya adalah Kecamatan Malaka dan per tanggal 22 April 2013 resmi menjadi Kabupaten Malaka, pemekaran dari Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur sampai dengan 1999 tidak pernah ada laporan tentang keong mas. Baru pada tahun 2006, masyarakat petani dikejutkan oleh mewabahnya keong mas yang merusak tanaman padi sehingga menambah biaya pengendalian dan merugikan.

Hasil penelitian pada tahun 2014─2017 dipublikasilkan dalam bentuk buku ini dengan tujuan sebagai referensi untuk mengatasi permasalahan eksplosi suatu jenis hama dengan pendekatan pemanfaatan. Sejarahnya, keong mas pada awalnya dipelihara untuk dikonsumsi berhubung lepas dan berkembang biak di alam bebas, kemudian menjadi hama tanaman padi sawah. Namun, keong mas juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan dan pakan.

Sejauh keong mas dapat dijadikan komoditas dan bernilai ekonomi serta ada permintaan maka hama ini laku dijual. Motivasi ekonomi mendorong perburuan intensif dan terus-menerus sehingga terjadi proses pengendalian berkelanjutan. Eksplosi keong mas akan teratasi jika keong mas semakin langka dan sulit ditemukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa pada suatu waktu, keong mas justru dikembangbiakkan.

Kasus eksplosi hama keong mas di Kabupaten Malaka dibahas cukup lengkap pada Bab 1. Profil keong mas dikenalkan pada Bab 2, diikuti pengetahuan tentang biologi dan fisiologi keong mas pada Bab 3. Distribusi dan habitat keong mas disajikan pada Bab 4. Pada Bab 5, pembahasan meliputi potensi biotik dan hambatan lingkungan pada keong mas. Perilaku keong mas dibahas cukup lengkap pada Bab 6. Status ekonomi keong mas, baik sebagai perusak tanaman atau hama maupun sebagai sumber daya ekonomi, dibahas pada Bab 7. Kelanjutan dari Bab 7, aspek musuh alami keong mas dibahas pada Bab 8. Teknologi pengendalian ramah lingkungan dibahas pada Bab 9. Persepsi dan sikap petani padi di Kabupaten Malaka untuk mendukung langkah-langkah teknis pengendalian dibahas pada Bab Keong Mas Hama Padi Tantangan dan Peluang 12. Program PHT keong mas dibahasa dalam Bab 13. Untuk mendukung peluang komersialisasi keong mas, teknik budi daya keong mas dibahas pada Bab 14. Bab 15 merupakan penutup.

Praktisi perlindungan tanaman, petani padi, mereka yang sedang belajar tentang ilmu hama tanaman, seperti siswa dan mahasiswa, serta khalayak ramai dapat memanfaatkan buku ini sebagai salah satu sumber referensi tentang sistem pengelolaan dan pengendalian hama secara berkelanjutan.

Fransiscus Xaverius Wagiman
Jacqualine Arriani Bunga

Penulis

Fransiscus Xaverius Wagiman - Fransiscus Xaverius Wagiman, lahir di Kulon Progo. Pendidikan dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) ditempuh di Kulon Progo. Pendidikan menengah atas ditempuh di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Program Sarjana (S-1) dan Pascasarjana (S-2) ditempuh di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Program Doktor ditempuh di Fakulti Pertanian, Universiti Putra Malaysia.

Pekerjaan PNS sebagai dosen pada Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tahun 1982 hingga sekarang. Jabatan Guru Besar di bidang Ilmu Hama Tumbuhan diperoleh pada tahun 2006. Mata kuliah yang diampu pada Program S-1, yaitu Dinamika Populasi dan Ledakan Hama, Pengendalian Hayati, Vertebrata Hama, Hama Pasca Panen, Komponen Biologi Pengelolaan Hama, Metode Penelitian Hama, Teknik Pengamatan Hama Tanaman, pada Program S-2, yaitu Pengendalian Hayati Lanjut, Teknik Penelitian dan Pengambilan Sampel, Taksonomi Serangga Pradewasa, Filsafat Ilmu dan Penelitian, serta pada Program S-3, yaitu Filosofi Pengendalian Hayati. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, antara lain, “Pengendalian Eksplosi Hama Kutu Perisai Kelapa” di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (2002–2004), Kabupaten Maluku Tenggara (2005–2006), Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (2008– 2010), Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat (2018), dan Kabupaten Teluk Mondama. Provinsi Papua Barat (2021).
Jacqualine Arriani Bunga - Jacqualine Arriani Bunga, Lahir di Kupang. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD GMIT Bonipoi 3 Kupang (1983), pendidikan menengah pertama di SMPN I Kupang (1986), pendidikan menengah atas di SMAN I Kupang (1989), pendidikan tinggi Program S-1 di Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang (1995), Program S-2 di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB (2004), dan Program S-3 di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM (2017).

Pekerjaan PNS sebagai dosen pada Politkenik Pertanian Negeri Kupang, Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Mata kuliah yang diampu, yaitu Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pengelolaan Hama Terpadu dan Penyuluhan Pertanian. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, antara lain, Bioekologi dan Pengendalian Keong Mas pada Padi Sawah di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, 2014– 2017. Publikasi, antara lain 1. Biological Clock of Golden Snail (Pomacea canaliculata) Under Conditions of Malaka Regency East Nusa Tenggara Province, Indonesia. ARPN J. Agric. and Biological Science. 2016.11(4): 127–130. 2. Feeding Rates and Age Structure of Golden Snail (Pomacea Canaliculata) at Irrigated Rice Fields in Malaka Regency, Indonesia: Implication on Integrated Pest Management. Int. J. Agric. and Env. Research (IJAER), 2016, 02(06): 1607–1612. 3. Daya Makan, Diapause dan Mobilitas Keong Mas (Pomacea canaliculata) pada Berbagai Kedalaman Air. J. HPT Tropika. 2016. 16 (2): 147–154. 4.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Singkatan
Bab 1 Eksplosi Keong Mas  Di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur
     A. Wilayah Administrasi Kabupaten Malaka
     C. Komoditas Pangan
     B. Curah Hujan, Sumber Air, dan Sawah
     D. Sejarah Insiden Eksplosi Hama Keong Mas
     E. Antisipasi Serangan Hama Keong Mas
     Daftar Pustaka
Bab 2 Profil Keong Mas
     A. Hewan Invasif
     B. Jenis Dan Profil Keong Mas di Indonesia
     C. Stadium Perkembangan Keong Mas
     D. Pertumbuhan Keong Mas
     Daftar Pustaka
Bab 3 Biologi Dan Fisiologi Keong Mas
     A. Sistem Pernapasan
     B. Sistem Reproduksi
     C. Sistem Pencernaan
     D. Sistem Sensorik
     E. Sistem Saraf
     F. Sistem Peredaran Darah, Jantung, dan Sirkulasi
     Daftar Pustaka
Bab 4 Distribusi Dan Habitat Keong Mas
     A. Distribusi Geografis
     B. Distribusi Spasial di Sawah
     C. Distribusi Temporal di Sawah
     D. Habitat
     Daftar Pustaka
Bab 5 Potensi Biotik Keong Mas  Dan Hambatan Lingkungan
     A. Potensi Biotik
     B. Hambatan Lingkungan
     Daftar Pustaka
Bab 6 Perilaku Keong Mas
     A. Pola Aktivitas
     B. Jam Biologis (Biological Clock)
     C. Perilaku Makan
     D. Perilaku Kawin dan Bertelur
     F. Diapause
     G. Berlindung
     E. Mobilitas
     Daftar Pustaka
Bab 7 Status Ekonomi Dan Manfaat Keong Mas
     A. Keong Mas Hama Padi
     B. Kuliner Keong Mas
     C. Keong Mas sebagai Hewan Hias
     D. Keong Mas untuk Pakan
     E. Harga Keong Mas
     F. Karotenoid dan Antibiotik
     G. Vektor Penyakit pada Manusia
     Daftar Pustaka
Bab 8 Musuh Alami Keong Mas
     A. Semut Api
     B. Belut Sawah
     C. Tikus
     D. Burung Predator
     E. Itik
     F. Ikan
     Daftar Pustaka
Bab 9 Teknologi Pengendalian Ramah Lingkungan
     A. Pengumpulan dan Pemanfaatan Keong Mas
     B. Kultur Teknis
     C. Integrasi Padi dan Itik
     D. Moluskisida Botani
     E. Mina Padi
     Daftar Pustaka
Bab 10 Persepsi Dan Sikap Petani
     A. Profil Petani
     B. Persepsi Petani
     C. Sikap Petani
     Daftar Pustaka
Bab 11 Tantangan Dan Peluang
     A. Keong Mas sebagai Ancaman Produksi Padi
     B. Keong Mas sebagai Sumber Daya Ekonomi
     C. Peluang Usaha Berbasis Keong Mas
     D. Pandangan Positif terhadap Keong Mas
     Daftar Pustaka
Bab 12 Keterlibatan Dan Tanggung Jawab Serta Konsep Perlindungan Tanaman
     A. Dasar Hukum Perlindungan Tanaman
     B. Kelembagaan Perlindungan Tanaman
     C. Konsep Perlindungan Tanaman
     D. Petunjuk Teknis
     E. Gerakan Pengendalian
     Daftar Pustaka
Bab 13 Program Pengelolaan Terpadu Hama Keong Mas
     A. Selama Persiapan Lahan
     B. Selama Tanam dan Pemeliharaan Tanaman Padi
     C. Setelah Panen Padi
     Daftar Pustaka
Bab 14 Teknik Budi Daya Keong Mas Komersial
     A. Kolam Terpal
     B. Kolam Semen
     C. Penanganan Keong Mas Hasil Panen
     Daftar Pustaka
Bab 15 Penutup
Indeks
Biodata Penulis