Tampilkan di aplikasi

Buku Unsoed Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pengelolaan Layu Fusarium secara Organik Pada Melon Hidroponik

1 Pembaca
Rp 73.000 15%
Rp 62.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 186.000 13%
Rp 53.733 /orang
Rp 161.200

5 Pembaca
Rp 310.000 20%
Rp 49.600 /orang
Rp 248.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Budidaya melon semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi buah melon, baik budidaya dilakukan di lahan terbuka maupun di tempat tertutup, yang dikenal dengan nama green house. Bertanam melon di dalam green house memberikan banyak manfaat positif khususnya ke arah kualitas dan kuantitas produk buah melon. Banyak petani milenial menanam melon di dalam green house, khususnya menggunakan media hidroponik. Akan tetapi, kendala utama yang dihadapi di dalam budidaya melon di dalam green house adalah penyakit tanaman, sedangkan kendala hama tanaman dapat diatasi mengingat penyebabnya dapat dilihat mata telanjang. Penyakit layu Fusarium merupakan penyakit penting dalam budidaya melon hidroponik. Keberadaan penyakit layu Fusarium dapat menggagalkan panen karena mematikan tanaman melon. Upaya untuk mengatasinya banyak dilakukan, baik secara kimia, nabati, atau pengaturan media tanam, tetapi semua cara tidak mampu mengatasi. Hal ini mengingat penyebab penyakit layu Fusarium dapat bertahan di dalam media tanam dalam waktu lama. Alternatif teknik pengendalian penyakit layu Fusarium pada tanaman melon hidroponik di dalam green house secara organik adalah dengan menggunakan metabolit sekunder mikroba antagonis, yang sudah diformula dengan nama Bio P60 dan Bio T10. Bio p60 mengandung metabolit sekunder bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens P60 dan Bio T10 berisi metabolit sekunder jamur antagonis Trichoderma harzianum T10. Buku ini bercerita tentang penyakit layu Fusarium dan tahap pengendalian menggunakan kedua obat organik tersebut.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Loekas Soesanto / Ni Wayan Anik Leana
Editor: Nur Prihatiningsih / Gita Anggria Resticka

Penerbit: Unsoed Press
ISBN: 9786234651362
Terbit: Agustus 2023 , 58 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Budidaya melon semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi buah melon, baik budidaya dilakukan di lahan terbuka maupun di tempat tertutup, yang dikenal dengan nama green house. Bertanam melon di dalam green house memberikan banyak manfaat positif khususnya ke arah kualitas dan kuantitas produk buah melon. Banyak petani milenial menanam melon di dalam green house, khususnya menggunakan media hidroponik. Akan tetapi, kendala utama yang dihadapi di dalam budidaya melon di dalam green house adalah penyakit tanaman, sedangkan kendala hama tanaman dapat diatasi mengingat penyebabnya dapat dilihat mata telanjang. Penyakit layu Fusarium merupakan penyakit penting dalam budidaya melon hidroponik. Keberadaan penyakit layu Fusarium dapat menggagalkan panen karena mematikan tanaman melon. Upaya untuk mengatasinya banyak dilakukan, baik secara kimia, nabati, atau pengaturan media tanam, tetapi semua cara tidak mampu mengatasi. Hal ini mengingat penyebab penyakit layu Fusarium dapat bertahan di dalam media tanam dalam waktu lama. Alternatif teknik pengendalian penyakit layu Fusarium pada tanaman melon hidroponik di dalam green house secara organik adalah dengan menggunakan metabolit sekunder mikroba antagonis, yang sudah diformula dengan nama Bio P60 dan Bio T10. Bio p60 mengandung metabolit sekunder bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens P60 dan Bio T10 berisi metabolit sekunder jamur antagonis Trichoderma harzianum T10. Buku ini bercerita tentang penyakit layu Fusarium dan tahap pengendalian menggunakan kedua obat organik tersebut.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha kasih, Sang Hyang Widi Wasa, atas karunia-Nya, sehingga tulisan ini dapat diselesaikan. Penulisan buku TTG ini didasarkan atas masalah penyakit tanaman melon hidroponik yang ditanam di rumah kaca dan tidak dapat diselesaikan dengan cara apa pun, termasuk dengan pestisida kimia. Seperti diketahui, bahwa dalam budi daya tanaman, masalah serangan organisme pengganggu tanaman selalu ada dan akan tetap menjadi masalah utama dalam peningkatan produksi tanaman. Secara khusus, pada budi daya tanaman melon secara hidroponik di dalam rumah kaca, kendala utama dalam peningkatan produksi melon adalah penyakit layu karena jamur Fusarium oxysporum f.sp. melonis. Penyakit layu Fusarium tersebut dapat mematikan tanaman melon. Upaya pengelolaan penyakit layu Fusarium telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan berbagai cara, termasuk dengan aplikasi fungisida kimia sintetis. Namun, semua aplikasi tidak mampu mengatasi penyakit layu Fusarium. Bahkan, dikhawatirkan residu dari fungisida kimia yang diaplikasikan dapat tertinggal di dalam medium tanam atau di dalam tanaman.

Teknologi metabolit sekunder dari agensia hayati yang telah dikemas dengan nama Bio P60 dan Bio T10, hadir untuk mengelola penyakit tersebut. Bio P60 dan Bio T10 merupakan pestisida organik berbasis metabolit sekunder masing-masing dari bakteri antagonis Pseudomonas fluorescens P60 dan jamur antagonis Trichoderma harzianum T10, sebagai hasil dari serangkaian penelitian yang panjang dan sudah dipatenkan. Selain bersifat organik, Bio P60 juga mempunyai banyak keunggulan, antara lain dapat diencerkan dengan air biasa atau beragam air, mudah diserap tanaman sehingga dapat mengatasi masalah di dalam jaringan tanaman, tidak menimbulkan residu baik di tanah maupun di dalam produk tanaman, aman bagi mahluk hidup, dan ramah lingkungan. Bio P60 sudah diaplikasikan di berbagai tempat, sejak dari lokasi dataran rendah sampai dataran tinggi, pada berbagai tanaman dengan berbagai penyebab penyakit karena jamur, bakteri, virus, atau nematoda patogen tanaman, baik skala rumah kaca maupun skala lapangan. Bio P60 mengatasi masalah penyakit tanaman tanpa menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, diharapkan dengan teknologi ramah lingkungan dan organik ini, masalah penyakit tanaman, khususnya penyakit layu Fusarium pada tanaman melon hidroponik, dapat diselesaikan.

Penulis

Loekas Soesanto - Dilahirkan di Pati, tanggal 26 bulan Juni tahun 1960. Penulis mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) pada tahun 2000 dari University of Wageningen, Belanda. Pada tahun 2008, penulis mendapatkan jabatan Guru Besar dibidang Ilmu Penyakit Tanaman. Penulis saat ini berstatus sebagai dosen tetap di Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, aktif dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi dan telah menghasilkan buku-buku dari bidang ilmu beliau. Penulis aktif sebagai konsultan di berbagai Lembaga pemerintah dan swasta dan juga aktif sebagai narasumber di beberapa perguruan tinggi. Penulis mendapatkan penghargaan nasional anugerah Perkebunan Indonesia : dibidang hilirisasi perkebunan tahun 2023.
Ni Wayan Anik Leana - Ni Wayan Anik Leana lahir di Jembrana, 6 Agustus 1986, menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Hama Penyakit Tumbuhan dan pendidikan Magister bidang Bioteknologi Pertanian di Universitas Udayana, Bali. Penelitian skripsi dan tesis penulis terkait pengendalian penyakit layu Fusarim pada tanaman paprika. Penulis kini merupakan dosen tetap di Jurusan Agoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman sejak 2019. Penulis aktif membimbing kegiatan kemahasiswaan, seperti pembimbing tim PHP2D dan lolos nominasi Adidaya Kemendikbud 2021, pembimbing PKM RE 2021, pembimbing tim mahasiswa pada lomba Indonesia Inventors Day di Bali tahun 2022 dan mendapat medali emas, pembimbing tim mahasiswa pada The 10th Macao International Innovation and Invention Expo (MiiEX) di Macao tahun 2022 dan mendapat medali emas, pembimbing tim mahasiswa pada 16th International Invention and Innovation Show INTARG di Polandia tahun 2023 dan mendapat medali perak, pembimbing tim mahasiswa pada PPK Ormawa Kemendikbud 2023.

Editor

Gita Anggria Resticka - Seorang pengajar di Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman. Gelar master diraih di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2012 dengan bidang Ilmu Linguistik.

Daftar Isi

Sampul
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
I. Pendahuluan
     Budi Daya Melon dalam Rumah Kaca
II. Penyakit Layu Fusarium
     Penyebab Penyakit
     Gejala Penyakit
     Siklus Hidup Jamur Fusarium
     Faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Penyakit
     Pengelolaan Penyakit Layu Fusarium
III. Pengelolaan Penyakit Layu Fusarium secara Organik
     Pengendalian Hayati dengan Bio P60 dan Bio T10
IV. Spesifikasi Teknis Teknologi
V. Kesimpulan
Pustaka Pendukung
Lampiran