Tampilkan di aplikasi

Buku UNS Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Limbah Pertanian Untuk Keberlanjutan Produktivitas Lahan

1 Pembaca
Rp 58.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 174.000 13%
Rp 50.267 /orang
Rp 150.800

5 Pembaca
Rp 290.000 20%
Rp 46.400 /orang
Rp 232.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ketahanan maupun keamanan pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan pangan yang memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia dalam jumlah hampir mencapai tiga ratusan juta jiwa. Oleh karena itu, upaya mencukupi pangan menjadi prioritas utama para pemangku kepentingan dengan memberdayakan lahan pertanian secara efektif efisien. Fakta menunjukkan bahwa sarana produksi pertanian seperti pupuk bersubsidi berada pada kisaran harga yang relatif tinggi dan ketersediaannya di pasar terbatas, keterbatasan lahan pertanian yang semakian sempit dan penurunan kesuburan tanah. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh kondisi tanah dan lingkungan dalam suatu bentuk integrasi holistik yang mendukung siklus hidup tanaman hingga akhir.

Tanah dengan kesuburan fisik, kimia, biologi dan lingkungan dengan intensitas cahaya, air, kelembapan udara, dan angin menciptakan iklim mikro sebagai kunci keberhasilan pertumbuhan. Integrasi tanah dan lingkungan menentukan produksi aktual (nyata), dan menggambarkan produksi potensial atau sering disebut produktivitas lahan (hasil tanaman di suatu bentang lahan). Gambaran produktivitas tersebut diperkuat dengan menggunakan acuan produktivitas lahan secara nasional. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh kondisi lahan dari sisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga diperoleh strategi peningkatan produktivitas lahan. Perlu diingat bahwa upaya tersebut mengacu pada kearifan lokal melalui pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber energi utama dalam proses tumbuh-kembang tanaman di suatu bentang lahan. Pemanfaatan sumber daya lokal mengurangi kebutuhan sarana produksi khususnya pupuk kimia dan temuan akan tanaman adaptif mendukung kontinuitas produksi.

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Buku ini terdiri 6 bab yaitu: pendahuluan, sistem lahan dan fungsi produksi, limbah pertanian dan kesuburan tanah, sumber daya lokal sebagai pupuk organik dan pertumbuhan tanaman, keberlanjutan produktivitas lahan dengan pupuk organik dan penutup. Salah satu kegiatan untuk pencapaian produktivitas lahan adalah olah tanah dengan tujuan perbaikan kualitas tanah. Kualitas tanah merupakan salah satu dari tiga komponen kualitas lingkungan, selain kualitas air dan udara.

Tanah menyediakan serangkaian luas jasa ekosistem, namun tanah berada di bawah ancaman di seluruh dunia sehingga dasar kualitas tanah bukan pada penilaian fungsi tanah saja tetapi pada kemampuan tanah untuk mendukung berbagai jasa ekosistem. Pengelolaan tanah harus bertujuan untuk tidak hanya memulihkan kapsitas tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetasi, tetapi juga untuk membangun kembali fungsi dan jasa ekosistem. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas tanah (kesuburan fisik, kimia dan biologi) dan salah satunya adalah dengan pemberian bahan pembenah tanah atau lazim disebut pupuk. Pupuk adalah sumber nutrisi bagi tanaman baik unsur makro maupun mikro dan diberikan dalam bentuk pupuk kimia, pupuk anorganik atau pupuk organik.

Namun, penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dalam jangka panjang berkontribusi pada penurunan kandungan bahan organik tanah dengan konsekuensi penurunan kualitas tanah dan bahkan peningkatan pengasaman tanah dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, paradigma penggunaan pupuk kimia sedikit demi sedikit harus dikurangi melalui pemberian pupuk organik secara bertahap. Pupuk organik dapat terus menawarkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan tanaman, dan mengubah sifat fisika-kimia tanah seperti struktur tanah, pH, konduktivitas listrik. Bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan sumber daya lokal seperti tongkol jagung, limbah ekstraksi pewarna alami Indigofera tinctoria, biomassa kacang tanah, limbah tebu, seresah sengon, jerami padi dan lain lain. Beberapa penelitian tentang pemanfaatan sumber daya lokal sebagai pupuk organik memberikan respons positif bagi pertumbuhan tanaman semusim (Jagung, Kedelai, Sayuran, dan Tanaman Pewarna Alam).

Budidaya Jagung dan Kedelai menggunakan pupuk berbahan baku limbah ekstraksi tanaman pewarna alam (Indigofera tinctoria) menunjukkan pertumbuhan vegetatif maksimum (tinggi tanaman, jumlah daun, biomasa) 10-16% lebih tinggi daripada pupuk kimia. Kondisi demikian memberikan arti bahwa tanaman menunjukkan respons positif terhadap penggunaan pupuk organik dan awal yang baik saat vegetatif merupakan pemicu pertumbuhan generatif hingga panen

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Maria Theresia Sri Budiastuti
Editor: Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S

Penerbit: UNS Press
ISBN: 9786023977741
Terbit: Desember 2022 , 98 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Ketahanan maupun keamanan pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan pangan yang memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia dalam jumlah hampir mencapai tiga ratusan juta jiwa. Oleh karena itu, upaya mencukupi pangan menjadi prioritas utama para pemangku kepentingan dengan memberdayakan lahan pertanian secara efektif efisien. Fakta menunjukkan bahwa sarana produksi pertanian seperti pupuk bersubsidi berada pada kisaran harga yang relatif tinggi dan ketersediaannya di pasar terbatas, keterbatasan lahan pertanian yang semakian sempit dan penurunan kesuburan tanah. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh kondisi tanah dan lingkungan dalam suatu bentuk integrasi holistik yang mendukung siklus hidup tanaman hingga akhir.

Tanah dengan kesuburan fisik, kimia, biologi dan lingkungan dengan intensitas cahaya, air, kelembapan udara, dan angin menciptakan iklim mikro sebagai kunci keberhasilan pertumbuhan. Integrasi tanah dan lingkungan menentukan produksi aktual (nyata), dan menggambarkan produksi potensial atau sering disebut produktivitas lahan (hasil tanaman di suatu bentang lahan). Gambaran produktivitas tersebut diperkuat dengan menggunakan acuan produktivitas lahan secara nasional. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh kondisi lahan dari sisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga diperoleh strategi peningkatan produktivitas lahan. Perlu diingat bahwa upaya tersebut mengacu pada kearifan lokal melalui pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber energi utama dalam proses tumbuh-kembang tanaman di suatu bentang lahan. Pemanfaatan sumber daya lokal mengurangi kebutuhan sarana produksi khususnya pupuk kimia dan temuan akan tanaman adaptif mendukung kontinuitas produksi.

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Buku ini terdiri 6 bab yaitu: pendahuluan, sistem lahan dan fungsi produksi, limbah pertanian dan kesuburan tanah, sumber daya lokal sebagai pupuk organik dan pertumbuhan tanaman, keberlanjutan produktivitas lahan dengan pupuk organik dan penutup. Salah satu kegiatan untuk pencapaian produktivitas lahan adalah olah tanah dengan tujuan perbaikan kualitas tanah. Kualitas tanah merupakan salah satu dari tiga komponen kualitas lingkungan, selain kualitas air dan udara.

Tanah menyediakan serangkaian luas jasa ekosistem, namun tanah berada di bawah ancaman di seluruh dunia sehingga dasar kualitas tanah bukan pada penilaian fungsi tanah saja tetapi pada kemampuan tanah untuk mendukung berbagai jasa ekosistem. Pengelolaan tanah harus bertujuan untuk tidak hanya memulihkan kapsitas tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetasi, tetapi juga untuk membangun kembali fungsi dan jasa ekosistem. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas tanah (kesuburan fisik, kimia dan biologi) dan salah satunya adalah dengan pemberian bahan pembenah tanah atau lazim disebut pupuk. Pupuk adalah sumber nutrisi bagi tanaman baik unsur makro maupun mikro dan diberikan dalam bentuk pupuk kimia, pupuk anorganik atau pupuk organik.

Namun, penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dalam jangka panjang berkontribusi pada penurunan kandungan bahan organik tanah dengan konsekuensi penurunan kualitas tanah dan bahkan peningkatan pengasaman tanah dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, paradigma penggunaan pupuk kimia sedikit demi sedikit harus dikurangi melalui pemberian pupuk organik secara bertahap. Pupuk organik dapat terus menawarkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan tanaman, dan mengubah sifat fisika-kimia tanah seperti struktur tanah, pH, konduktivitas listrik. Bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan sumber daya lokal seperti tongkol jagung, limbah ekstraksi pewarna alami Indigofera tinctoria, biomassa kacang tanah, limbah tebu, seresah sengon, jerami padi dan lain lain. Beberapa penelitian tentang pemanfaatan sumber daya lokal sebagai pupuk organik memberikan respons positif bagi pertumbuhan tanaman semusim (Jagung, Kedelai, Sayuran, dan Tanaman Pewarna Alam).

Budidaya Jagung dan Kedelai menggunakan pupuk berbahan baku limbah ekstraksi tanaman pewarna alam (Indigofera tinctoria) menunjukkan pertumbuhan vegetatif maksimum (tinggi tanaman, jumlah daun, biomasa) 10-16% lebih tinggi daripada pupuk kimia. Kondisi demikian memberikan arti bahwa tanaman menunjukkan respons positif terhadap penggunaan pupuk organik dan awal yang baik saat vegetatif merupakan pemicu pertumbuhan generatif hingga panen

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Universitas Sebelas Maret adalah Perguruan Tinggi yang berorientasi pada visi “Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan berlandaskan pada nilai luhur budaya nasional” dalam arti luas dengan misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan diri Dosen dan mendorong kemandirian Mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap; 2. Menyelenggarakan penelitian yang berbasis pada penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; dan 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.

Kontribusi pemikiran dan karya yang bersifat inovatif juga telah dihasilkan secara nyata seperti halnya buku PEMANFAATAN SUMBER DAYA LOKAL: LIMBAH PERTANIAN UNTUK KEBERLANJUTAN PRODUKTIVITAS LAHAN yang menunjang pertanian organik dalam mendukung keamanan dan ketahanan pangan. Pertanian organik adalah pertanian yang dalam proses produksinya sangat memperhatikan prinsip-prinsip ekosistem alami di samping menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi. Salah satu perlakuan dalam mewujudkan pertanian organik ini dengan penggunaan pupuk organik. Aplikasi pupuk organik pada tanah dapat mengubah dan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia dan biologi tanah.

Bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan sumber daya lokal seperti tongkol jagung, limbah ekstraksi pewarna alami Indigofera tinctoria, biomassa kacang tanah, limbah tebu, seresah sengon, jerami padi dan lain lain. Hal ini akan mengurangi kebutuhan sarana produksi khususnya pupuk kimia dan temuan akan tanaman adaptif mendukung kontinuitas produksi. Dalam konteks ini penting untuk menemukan keberlanjutan praktik pertanian yang dapat mengurangi dampak dan ketergantungan petani dengan menggunakan pupuk kimia.

Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat meningkatkan kerusakan tanah dalam arti menurunkan kesuburan fisika, kimia, biologi, terlebih apabila mengejar kepentingan produksi semata tanpa mempertimbangkan keberlanjutan fungsi tanah sebagai media tanam.

Buku ini dirancang untuk menjelaskan tentang pengelolaan sumber daya lokal sebagai pupuk organik sebagai sarana produksi yang mendukung, pengembangan pertanian organik, ketahanan pangan dan kesehatan tanah. Buku ini juga dapat menjadi salah satu luaran dalam penelitian yang dilakukan dengan judul “PENGELOLAAN SUMBER DAYA LOKAL SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PANGAN”. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan dana dalam penelitian fundamental yang dilakukan oleh penulis.

Penulis

Maria Theresia Sri Budiastuti - Maria Theresia Sri Budiastuti, lahir di Bogor pada 5 Desember 1959, lulus S1 Agronomi dari Fakultas Pertanian UNS tahun 1984, kemudian bekerja sebagai staf pengajar dalam bidang agroekologi di perguruan tinggi yang sama. Selanjutnya pada tahun 1989-1993 melanjutkan studi S2 Lingkungan di UI, dan menempuh jenjang Doktor di Universitas Brawijaya pada tahun 2002-2006.

Guru Besar dalam bidang Agrohidrologi dicapai pada tahun 2010. Penulis dipercaya untuk mengajar beberapa mata kuliah diantaranya Agroekologi (S1), Teknologi Budidata Tanaman Semusi (S1), Sistem Pertanaman dan Agroforestri (S2), Manajemen Produksi Tanaman Tropis dan Perubahan Lingkungan (S3). Penulis terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah diantaranya sebagai narasumber dan pemakalah dalam seminar-seminar Nasional maupun Internasional dan melakukan penelitian dalam bidang Agroekologi, Agroforestri dan Fungsi Hidrologi Lahan dan menulis karya ilmiah dalam jurnal internasional.

Daftar Isi

Cover
Prakata
Daftar Isi
Bab I: Pendahuluan
     A. Peran Perguruan Tinggi
     B. Produktivitas Lahan Pertanian
     C. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal
     Daftar Pustaka
Bab II:  Sistem Lahan Dan Fungsi Produksi
     A. Komponen Lahan dan Mekanisme Interaksi
     B. Fungsi Lahan Sebagai Pendukung Pertumbuhan Tanaman
     Daftar Pustaka
Bab III: Limbah Pertanian dan Kesuburan Tanah
     A. Intensifikasi Pertanian dan Pupuk Anorganik
     B. Limbah Pertanian, Kesuburan Tanah, dan Pupuk Organik
     Daftar Pustaka
Bab IV: Sumber Daya Lokal Sebagai Pupuk Organik dan Pertumbuhan Tanaman
     Daftar Pustaka
Bab V: Keberlanjutan Produktivitas Lahan dengan Pupuk Organik
     Daftar Pustaka
Bab IV: Penutup
     Daftar Pustaka
Glosarium
Tentang Penulis