Tampilkan di aplikasi

Buku Sidogiri hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kopi Pemikat Malaikat

Kumpulan kisah di balik turats

1 Pembaca
Rp 20.000 40%
Rp 12.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 36.000 13%
Rp 10.400 /orang
Rp 31.200

5 Pembaca
Rp 60.000 20%
Rp 9.600 /orang
Rp 48.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah al-Aththas, seorang tokoh sufi dari Huraidhah Yaman bercerita: Suatu Ketika Karamah as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi berjumpa dengan Rasulullah dalam Keadaan terjaga. la berkata Kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, aku ingin mendengarkan riwayat hadis langsung darimu tanpa perantara.' Nabi Muhammad Kemudian bersabda: " Aku akan memberimu tiga hadis. Pertama, selama bau biji Kopi masih tercium aromanya dari mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Tim Pustaka Sidogiri
Editor: Isa Moehammad

Penerbit: Sidogiri
ISBN: 9786025801044
Terbit: September 2020 , 169 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah al-Aththas, seorang tokoh sufi dari Huraidhah Yaman bercerita: Suatu Ketika Karamah as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi berjumpa dengan Rasulullah dalam Keadaan terjaga. la berkata Kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, aku ingin mendengarkan riwayat hadis langsung darimu tanpa perantara.' Nabi Muhammad Kemudian bersabda: " Aku akan memberimu tiga hadis. Pertama, selama bau biji Kopi masih tercium aromanya dari mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya.

Pendahuluan / Prolog

Kopi Pemikat Malaikat
Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah al-Aththas, seorang tokoh sufi, Huraidhah Yaman (13 H) bercerita: Salah satu karamah as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi adalah dapat berjumpa Rasulullah dalam keadaan terjaga. Saat berjumpa Rasulullah, Sayyid Ahmad al-Qadimi memohon, “Wahai Rasulullah, aku berharap dapat mendengar langsung hadis darimu tanpa perantara.”

Rasulullah-pun bersabda: “Aku akan memberimu tiga hadis. Pertama, selama aroma biji kopi masih tercium dari mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untuknya. Kedua, barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk digunakan berdzikir, maka Allah akan mencatat dia sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan atau tidak. Ketiga, barangsiapa yang duduk bersama seorang waliyullah yang hidup atau yang sudah wafat, maka besaran pahalanya sama dengan beribadah kepada Allah di seluruh penjuru bumi.”

Senada dengan hadis ini adalah penyampaian Habib Abubakar bin Abdullah al-Aththas: “Tempat yang ditinggal penghuninya dalam keadaan sepi atau kosong, maka bangsa jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi, maka para jin takkan mau menempati atau mendekatinya.”

Daftar Isi

Sambutan Penerbit
Daftar Isi
Kopi Pemikat Malaikat
Akibat Tidak Menghadap Kiblat
Tidak Dikenali Rasulullah-
Bukan Wali
Dosa Orang Tua
Berdoa dalam Lalai
Empat Karamah Umat Nabi Muhammad
Akibat Tidak Bayar Zakat
Genangan Air Hujan
Saudara Seayah Seibu
Bani Israel Pun Bershalawat
Wajah Jenazah Bersinar Berkat Shalawat
Mas Kawin 20 Kali Bacaan Shalawat
Sombong yang Berpahala
Cinta Yang Menyala-nyala
Ayah yang Durhaka
Wanita Penghuni Surga
Kitab Imam Nawawi Bercahaya
Rezeki Orang Jujur
Umur Berkah
Penyakit Hati Menyebabkan Amal Ditolak
Berkah Orang Shalih, Daging Tak Terbakar
Senda Gurau Sang Baginda Nabi
Ukiran Jibril pada Cincin Baginda Nabi
Si Kaya dan Pengemis
Kado Untuk Ahli Kubur
Menjadi Kera dan Babi
Pahala Berjamaah Tidak Bisa Digantikan
Kebaikan Kutu Busuk
Penghambat Terkabulnya Doa
Takdir Mengubah Segalanya
Bahaya Ilmu yang Tidak Diamalkan
Berkat Ikhlas Keringat Kijang Mewangi
Sihir Wanita
Selamat Berkat Nazar
Gubernur Hanya Punya Satu Pakaian
Rahasia Sehat di Usia Senja
Hidayah Sebab Membantu Muslimah
Suami Pelit dan Istri Shalehah
Diobati Dalam Mimpi
Membohongi Khalifah
Menggunjing Dalam Hati
Hutangnya Dilunasi Jibril
Dapat Emas dan Perak Tanpa Susah Payah
Malu kepada Rasulullah Tidak Malu kepada Allah
Hadiah Istimewa dari Nabi Ibrahim
Akibat ASI Tidak Halal
Jangan Memanggil-Nya Kalau Belum Kenal
Iblis Takut Kepada Orang Berilmu
Umur Panjang Berkah Silaturahmi
Karena Alat Jadi Selamat
Khawatir Mati Su’ul Khatimah
Malaikat pun Tertegun
Keistimewaan As-Syibli
Budak Cerdik
Cinta Palsu
Kecerdikan Imam adh-Dhahhak
Takluknya Seekor Ular
Pohon Kurma Berpindah Tempat
Kulit Hitam Wanita Penggoda
Teguran Katak Kepada Nabi Dawud
Umar Pun Menangis Tersedu-Sedu
Ular Hitam Di Kuburan Pejabat
Sayidah Ãsiyah Perempuan Shalihah
Tergantung Kamu
Mengalah Untuk Anjing
Keikhlasan Abdullah Bin Mubarak
Bujangan Ditegor Nabi
Mengapa Orang Kafir Beruntung di Dunia?
Gunung yang Menyala-Nyala
Wasiat Wanita Bashrah
Kerendahan Hati Umar bin Abdul Aziz
Nasehat yang Menyelamatkan
Kalimat yang Menyelamatkan
Keledai di Depan Pintu
Kacang Tanah dan Kedelai
Nabi Sulaiman Jadi Konsultan Jodoh
Al-Fatihah Obat Segala Penyakit
Dikembalikan Sesuai Titipan
Nama Malaikat dan Nama Setan
Kecerdasan Imam Abu Hanifah
Malu Jika Tidak Sabar
Suami Yang Mengadu Kepada Sayidina Umar
Tidak Manfaat Amalnya sebab Tidak Berzakat
Sebab Menolong Seekor Kucing

Kutipan

Wajah Jenazah Bersinar Berkat Shalawat
Saat menunaikan ibadah haji, seorang lelaki memperbanyak bacaan shalawat. Selama berada di tempat-tempat manasik, hanya shalawat yang ia lantunkan. Hingga ada yang bertanya: “Mengapa engkau tidak membaca zikir dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah- saja?” Lelaki itu menjelaskan alasannya, bahwa sewaktu ia tiba di kota Bashrah ternyata orang tuanya yang juga hendak menunaikan haji bersamanya meninggal dunia. Namun, betapa terkejutnya lelaki itu saat melihat jenazah orang tuanya, wajahnya berubah seperti keledai.

Melihat kenyataan yang menimpa orang tuanya, lelaki itu merasa sangat susah hingga akhirnya mengantuk dan tertidur. Dalam tidurnya, lelaki itu bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Kepada Baginda Rasulullah ia meminta penjelasan mengenai sesuatu yang terjadi pada jenazah orang tuanya. “Dia telah makan barang riba. Orang yang makan harta riba akan berakibat —baik kala di dunia maupun di akhirat— wajahnya berubah seperti kepala keledai,” jelas Rasulullah.

“Hanya saja, orang tuamu setiap hendak tidur malam ia rutin membaca shalawat sebanyak seratus kali. Pada hari di mana semua amal kebaikan umatku ditampakkan kepadaku, Allah memperlihatkan amal kebaikan orang tuamu yang rutin bershalawat sebelum tidur kepadaku. Maka aku pun memohon syafaat (pertolongan) kepada-Nya untuk orang tuamu. Dan Allah pun berkenan mengabulkan,” Rasulullah menjelaskan.

Sontak, lelaki tadi terjaga dari bangunnya lalu bergegas melihat kembali wajah jenazah orang tuanya. Ternyata wajah orang tuanya telah berubah, bahkan tampak bersinar seperti bulan purnama.

Kemudian, ketika jenazah orangnya dikebumikan, lelaki itu mendengar suara yang mengatakan bahwa yang menyebabkan orang tuanya mendapat pertolongan tidak lain karena ia istikamah membaca shalawat kepada Rasulullah. Sejak itulah lelaki tersebut bersumpah untuk tidak meninggalkan membaca shalawat. Kapanpun dan di manapun, ia akan selalu membaca shalawat untuk junjungan Nabi Muhammad.