Tampilkan di aplikasi

Buku Irfani hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Oase Gerakan

Membumikan Tri Kompetensi Dasar IMM

1 Pembaca
Rp 60.000 18%
Rp 49.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 147.000 13%
Rp 42.467 /orang
Rp 127.400

5 Pembaca
Rp 245.000 20%
Rp 39.200 /orang
Rp 196.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Keberadaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu lokomotif gerakan mahasiswa Islam merupakan nikmat terbesar yang dimiliki bangsa ini. IMM mampu memberikan sebuah gerakan pencerahan terhadap gerakan mahasiswa Islam yang ada saat ini.

Keberadaan gerakan mahasiswa, menurut Eko Prasetyo, menunjukkan bahwa masih adanya benih kehidupan di dunia kampus yang terus berkembang dan tumbuh. Gerakan tersebut tentunya bukan hanya sekadar gerakan yang menunjukkan eksistensi tanpa substansi. Sebuah gerakan dilakukan karena ada sesuatu yang harus diubah dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru yang lebih baik.

Tri Kompetensi Dasar yang dimiliki oleh IMM pada dasarnya memiliki semangat gerakan pembaharuan yang dimulai dari pribadi setiap kader IMM. Tentunya dengan semangat Islam, IMM diharapkan mampu memfasilitasi hidup dan kehidupan umat manusia untuk mampu keluar dari berbegaia belenggu penindasan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Asman
Editor: M. Hasnan Nahar

Penerbit: Irfani
ISBN: 9786235929644
Terbit: Juli 2023 , 138 Halaman










Ikhtisar

Keberadaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu lokomotif gerakan mahasiswa Islam merupakan nikmat terbesar yang dimiliki bangsa ini. IMM mampu memberikan sebuah gerakan pencerahan terhadap gerakan mahasiswa Islam yang ada saat ini.

Keberadaan gerakan mahasiswa, menurut Eko Prasetyo, menunjukkan bahwa masih adanya benih kehidupan di dunia kampus yang terus berkembang dan tumbuh. Gerakan tersebut tentunya bukan hanya sekadar gerakan yang menunjukkan eksistensi tanpa substansi. Sebuah gerakan dilakukan karena ada sesuatu yang harus diubah dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru yang lebih baik.

Tri Kompetensi Dasar yang dimiliki oleh IMM pada dasarnya memiliki semangat gerakan pembaharuan yang dimulai dari pribadi setiap kader IMM. Tentunya dengan semangat Islam, IMM diharapkan mampu memfasilitasi hidup dan kehidupan umat manusia untuk mampu keluar dari berbegaia belenggu penindasan.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penulis
Alhamdulillah atas karunia dan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga impian serta hasrat saya untuk mewujudkan karya kedua say aini yang berjudul Oase Gerakan; Membumikan Kompetensi Dasar IMM kini telah menjadi kenyataan sebagaimana yang saat ini ada di tangan pembaca sekalian. Keberadaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu lokomotif gerakan mahasiswa Islam merupakan nikmat terbesar yang dimiliki bangsa ini. IMM mampu memberikan sebuah gerakan pencerahan terhadap gerakan mahasiswa Islam yang ada saat ini.

Keberadaan gerakan mahasiswa, menurut Eko Prasetyo, menunjukkan bahwa masih adanya benih kehidupan di dunia kampus yang terus berkembang dan tumbuh. Gerakan tersebut tentunya bukan hanya sekadar gerakan yang menunjukkan eksistensi tanpa substansi. Sebuah gerakan dilakukan karena ada sesuatu yang harus diubah dari kebiasaan lama menuju kebiasaan baru yang lebih baik.

Tri Kompetensi Dasar yang dimiliki oleh IMM pada dasarnya memiliki semangat gerakan pembaharuan yang dimulai dari pribadi setiap kader IMM. Tentunya dengan semangat Islam, IMM diharapkan mampu memfasilitasi hidup dan kehidupan umat manusia untuk mampu keluar dari berbegaia belenggu penindasan.

Olehnya itu saya memandang bahwa IMM dengan Tri Kompetensi Dasar perlu dijadikan sebagai gerakan yang mampu hadir di tengah masyarakat, sebagaimana kata Julien Benda mengatakan agar sosok intelektual tidak berada di menara gading. Artinya bahwa gerakan IMM tidak hanya berdampak kepada internal, melainkan mampu menyentuh ranah kehidupan umat manusia. Begitu pun dengan perkataan Buya Ahmad Syafii Maarif menginginkan seluruh umat manusia agar menjadi rumah kearifan, sehingga ada tempat untuk berkeluh kesah dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan.

Hal ini merupakan rasa syukur kita kepada Allah SWT karena telah mengkaruniakan kepada kita semua pengetahuan serta kekuatan untuk memilih jalan ini. buku ini mencoba membicarakan aspek-aspek penting yang dianggap mampu memberikan gambaran secara sederhana bagaimana dan seperti apa membumikan Tri Kompetensi Dasar IMM ini.

Tentunya, dalam penulisan buku ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu sata baik secara langsung maupun tidak dalam proses penyusunan buku ini. Saya amat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari buku ini yang perlu dikritisi oleh berbagai pihak sebagai bagian evaluasi yang bersifat membangun.

Saya sangat berterima kasih kepada seniorsenior saya di IMM yang siap menjadi kawan diskusi untuk menambah referensi buku ini. kepada temanteman pergerakan lainnya yang juga turut memberikan sumbangsi pemikirannya. Dan pada akhirnya saya juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan serta kepada istri yang senantiasa mendampingi sampai larut malam dalam penulisan buku ini.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum wr wb.

Kendari, 8 Januari 2023

Asman

Pengantar Penerbit
Awal 2023, kami menerbitkan buku bertajuk Objektifikasi Ikatan; Refleksi, Pemikiran, Gerakan IMM Studies yang ditulis oleh Muhammad Abdul Halim Sani dan telah dibedah pada akhir Juni lalu di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kali ini, dengan kegembiraan, kami menerbitkan buku bertajuk Oase Gerakan; Membumikan Tri Kompetensi Dasar IMM karya Asman.

Pada dasarnya, buku dengan topik di atas sudah banyak menjadi bahan kajian. Terlebih, pembahasan di dalamnya menyangkut dengan gerakan mahasiswa, yakni IMM. Namun, tentu penerbitan buku ini memiliki keistimewaan. Hal inilah yang menekankan pentingnya nilai-nilai ideologis dibumikan dalam laku keseharian.

Penerbitan buku ini didorong oleh perhatian penulis terhadap wacana dan realitas gerakan mahasiswa, khususnya organisasi yang ia geluti, yakni IMM. Kegelisahan dan gagasan yang dituangkan begitu fresh dengan kembali mengetengahkan wacana ideologis ke tengah percakapan gerakan mahasiswa.

Perwujudan Tri Kompetensi Dasar bagi penulis merupakan suatu hal yang penting di masa sekarang. Hal ini dinilai dapat mempercepat laju dinamika organisasi dan gerakan sosial di tengah masyarakat. Dengan harapan dapat memberikan perubahan yang nyata.

Cita-cita besar membangun sebuah bangsa membutuhkan kesadaran kritis yang juga mampu merespons realitas dengan cerdas. Keadaan ini membuat organisasi mahasiswa seperti IMM memiliki tanggung jawab besar dalam melahirkan kader-kader umat dan bangsa yang mampu memberikan sumbangsih nyata dalam kehidupan. Untuk itu, penulis memberikan penegasan bahwa hal itu mesti dimulai dengan membumikan Tri Kompetensi Dasar IMM.

Secara teknis penulisan, dengan sangat baik, penulis menyusun serangkaian isi buku ini secara sistematis. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mencerna isi bacaan buku ini. Sehingga, maksud dari setiap pembahasan dalam buku ini akan lebih mudah dipahami.

Sebagai penerbit, kami mengucapkan tahniah atas terbitnya buku ini. Semoga membawa dampak yang positif bagi laju dan dinamika percakapan organisasi, juga bermanfaat bagi kehidupan umat dan bangsa.

Kepada pembaca, selamat membaca!

Depok, Juli 2023

Penulis

Asman - ASMAN. Lahir di Tongalino, Konawe Utara, Prov. Sulawesi Tenggara, 16 Oktober 1996. Menamatkan pendidikan dasar di SDN Taipa pada tahun 2008 dan pendidikan menegah di SMPN 1 Sawa tahun 2011 dan menamatkan sekolah menegah atas di SMAN 7 Kendari tahun 2014. Ia juga merupakan alumni IAIN Kendari. Selama masih aktif kuliah dijenjang S1, ia aktif terlibat dalam dunia pergerakan kampus, dan masuk di beberapa organisasi seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM SENI) IAIN Kendari, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Organisasi Akademisi Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggara (OASIS-SULTRA), Tamalaki Sultra, DEMA-F Tarbiyah, SEMA-I IAIN Kendari, di tahun 2020 ia menjabat sebagai ketua OKK KNPI Kota Kendari. Dan saat ini ia menjadi pengurus DPD MM Sultra periode 2022-2024. Beberapa karya tulis yang telah dihasilkan diantaranya buku yang berjudul “Narasi-Narasi Sosial (Agama, Pendidikan dan Politik)”, Bunga Rampai yang berjudul “Al-Qur’an Kitab Peradaban (Sehimpun Esai Tafsir Mencerahkan)”, bunga rampai Bersama Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Bersinar di Tengah Pandemi”.

Editor

M. Hasnan Nahar - Muhammad Hasnan Nahar merupakan akademisi, intelektual, dan dosen yang bertugas di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPD IMM DIY.

Daftar Isi

Cover Depan
Pengantar Penulis
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bab I - Pendahuluan
Bab II - Hakikat Manusia dan Arah Gerak IMM
     A. Sekilas Sejarah IMM
     B. Hakikat Manusia dalam IMM
          1. IMM Sebagai Ulul Abshar
          2. IMM Sebagai Ulul Albab
          3. Kemampuan IMM Sebagai Khalifah
     C. Arah Gerak IMM
     D. Arah Gerak IMM di Era Industri
Bab III - Perlunya Gerakan Penyadaran IMM
     A. Realitas Organisasi Kemahasiswaan
     B. Wawancara Imajiner dengan Djazman Al Kindi
Bab IV - Manifestasi Religiusitas IMM dalam Realitas Kehidupan
     A. Religiusitas Pada IMM
     B. Posisi IMM dan Ideologi Besar Dunia
     C. Risalah Rahmatan Lil Alamin
Bab V - Intelektualitas IMM Sebagai Perwujudan Kemajuan
     A. Perkembangan Intelektual
     B. Peran Gerakan Intelektualitas IMM
Bab VI - Kesadaran Humanitas IMM dan Dinamika Sosial
     A. Pandangan Humanitas
     B. Manusia dalam Perkembangan Peradaban
     C. IMM dan Humanitas
Bab VII - Penutup
     A. Peran Penting Tri Komptensi Dasar IMM
Daftar Pustaka
Profil Penulis
Cover Belakang

Kutipan

Bab 2
Untuk mendapatkan pemahaman sejarah yang menyeluruh tentunya melihat dengan kesadaran hati, melihat sejarah dengan mengambil pelajaran, itu tentunya membantu kader IMM keluar dari kejumudan berpikir. Pergolakan mahasiswa selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Sayangnya dinamisnya perkembangan tersebut, tidak mampu di imbangi dengan dinamisnya pemikiran religiusitas, intelektualitas dan humanitas kader-kader IMM. Tanpa disadari kader IMM melakukan gerakan yang kering religi, adanya kejumudan intelektualitas yang kalau kita amati setiap saatnya IMM hanya mampu memunculkan segelintir kader-kader progresif yang memiliki gagasan yang hebat. Bahkan IMM digugat dengan menjauhi gerakan masjid. Peranan IMM dalam kehidupan bernegara, serta fungsi IMM dalam melakukan pemberdayaan dan penguatan masyarakat sering kali dipertanyakan.

Hal itu disebabkan kader IMM terjebak dalam elitisme aktivis yang sepak terjangnya secara kata-kata dekat dengan rakyat, namun realitasnya sangat jauh bahkan seakan memberikan sekat. Selain itu terlalu cepatnya kader IMM menjadi pakar di segala bidang, sehingga gerakannya terjebak dalam ruang-ruang ber AC yang nyaman dan menjanjikan. Selain itu, IMM perlu kembali melihat bagaimana Muhammadiyah sebagai induk dari organisasi ini, telah melakukan gerakan pembaharuan yang konsisten dan melekat kepada masyarakat. Maka setiap yang dilakukan oleh IMM itu merupakan cerminan dari gerakan Muhammadiyah. Sebab sebagaimana tujuan yang telah di rumuskan oleh pendiri IMM bahwa tujuan IMM itu tercapai dalam rangka mencapai pula tujuan Muhammadiyah.