Tampilkan di aplikasi

Buku Media Sains Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Revitalisasi Pendidikan Islam Bagi Kelompok Marjinal

1 Pembaca
Rp 50.000 13%
Rp 43.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 130.500 13%
Rp 37.700 /orang
Rp 113.100

5 Pembaca
Rp 217.500 20%
Rp 34.800 /orang
Rp 174.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Pendidikan Islam merupakan salah satu tugas ataupun tanggung jawab umat muslim sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan Islam membukakan pintu bagi umat muslim untuk menggapai kemuliaan dan meninggikan derajatnya. Pada praktiknya, pendidikan dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Proses pelaksanaannya baik pada pendidikan formal, nonformal, ataupun informal tentu akan menemui banyak rintangan dan tantangan, salah satunya adalah masalah pemerataan pendidikan. Di Indonesia masih banyak anak yang tidak berkesempatan untuk duduk di bangku pendidikan formal seperti anak pada umumnya, contohnya adalah mereka yang masuk pada kategori kaum marjinal.

Kaum marjinal dapat diartikan sebagai suatu kelompok kecil yang terpinggirkan dari sebuah tatanan masyarakat baik dari segi pendidikan, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Dalam dunia pendidikan, pemulung, anak-anak jalanan dan kaum miskin kota yang akrab dengan tindak kekerasan termasuk dalam kategori kelompok kaum marjinal yang kurang mendapat perhatian. Padahal pendidikan adalah hak seluruh warga negara, tidak terkecuali anak jalanan dan anak-anak pemulung selaku generasi penerus bangsa. Melalui pendidikan Islam yang diselenggarakan bagi anak jalanan diharapkan dapat mengubah mindset dan perilaku mereka dan mengarahkannya kepada kebaikan, mengenalkan dan mengingatkan mereka kepada Allah SWT. Pendidikan Islam juga potensial memberikan pengertian kepada mereka bahwa semua kejadian di dunia ini adalah rencana Allah SWT yang didalamnya ada hikmah dan pembelajaran yang bisa diambil.

Realita di lapangan, didapati salah satu komunitas yang peduli dengan pendidikan kaum marginal, yakni Komunitas Sekolah Marjinal. Salah satu komunitas di Yogyakarta ini berusaha menyediakan sekolah nonformal dengan memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak jalanan dan pemulung. Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Marjinal. Sekolah Marjinal bukan hanya memberikan pendidikan umum saja, namun juga pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang diselenggarakan di Sekolah Marjinal merupakan pembelajaran praktis dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan secara person to person dengaan tetap memberhatikan pembinaan akhlak menggunakan metode-metode tertentu.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Difaul Husna / Fasilatun Khumayroh
Editor: Harini Fajar Ningrum

Penerbit: Media Sains Indonesia
ISBN: 9786233629652
Terbit: Januari 2023 , 65 Halaman










Ikhtisar

Pendidikan Islam merupakan salah satu tugas ataupun tanggung jawab umat muslim sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan Islam membukakan pintu bagi umat muslim untuk menggapai kemuliaan dan meninggikan derajatnya. Pada praktiknya, pendidikan dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Proses pelaksanaannya baik pada pendidikan formal, nonformal, ataupun informal tentu akan menemui banyak rintangan dan tantangan, salah satunya adalah masalah pemerataan pendidikan. Di Indonesia masih banyak anak yang tidak berkesempatan untuk duduk di bangku pendidikan formal seperti anak pada umumnya, contohnya adalah mereka yang masuk pada kategori kaum marjinal.

Kaum marjinal dapat diartikan sebagai suatu kelompok kecil yang terpinggirkan dari sebuah tatanan masyarakat baik dari segi pendidikan, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Dalam dunia pendidikan, pemulung, anak-anak jalanan dan kaum miskin kota yang akrab dengan tindak kekerasan termasuk dalam kategori kelompok kaum marjinal yang kurang mendapat perhatian. Padahal pendidikan adalah hak seluruh warga negara, tidak terkecuali anak jalanan dan anak-anak pemulung selaku generasi penerus bangsa. Melalui pendidikan Islam yang diselenggarakan bagi anak jalanan diharapkan dapat mengubah mindset dan perilaku mereka dan mengarahkannya kepada kebaikan, mengenalkan dan mengingatkan mereka kepada Allah SWT. Pendidikan Islam juga potensial memberikan pengertian kepada mereka bahwa semua kejadian di dunia ini adalah rencana Allah SWT yang didalamnya ada hikmah dan pembelajaran yang bisa diambil.

Realita di lapangan, didapati salah satu komunitas yang peduli dengan pendidikan kaum marginal, yakni Komunitas Sekolah Marjinal. Salah satu komunitas di Yogyakarta ini berusaha menyediakan sekolah nonformal dengan memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak jalanan dan pemulung. Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Marjinal. Sekolah Marjinal bukan hanya memberikan pendidikan umum saja, namun juga pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang diselenggarakan di Sekolah Marjinal merupakan pembelajaran praktis dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan secara person to person dengaan tetap memberhatikan pembinaan akhlak menggunakan metode-metode tertentu.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan inayahNya. Atas limpahan dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku ini, Alhmadulillah. Buku ini menyuguhkan kerangka konseptual dan implementasi di lapangan mengenai revitalisasi pendidikan Islam bagi kelompok marjinal.

Sebagai catatan, kami sepenuhnya sadar bahwa apa yang ada dalam buku ini hanyalah sebagian kecil dari teori daan gambaran mengenai proses pendidikan Islam bagi kaum marjinal di lapangan, sehingga berpijak pada realita tersebut, tentu masih banyak komponen yang perlu diperbaiki.

Oleh karena itu kami mohon saran dan masukan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kedepannya. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan buku ini.

Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.

Penulis

Difaul Husna - Perempuan kelahiran Kulonprogo tahun 1992 ini telah menyelesaikan studi S1 dan S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia memulai karirnya sebagai pendidik sejak tahun 2013. Saat ini ia merupakan salah satu dosen tetap pada program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kecintaanya terhadap dunia pendidikan mengantarkannya pada topik penelitian yang saat ini ditekuninya.
Fasilatun Khumayroh - lahir di Magelang pada tanggal 29 April 1999. Penulis merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Penulis yang kini aktif sebagai seorang pendidik ini merupakan alumni program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan. Semasa kuliah, penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus. Salah satunya kegiatan kepenulisan.

Editor

Harini Fajar Ningrum - Penulis melanjutkan pendidikan tinggi S1 dan S2 pada Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung yang keduanya berfokus pada spesialisasi Manajemen SDM. Penulis merupakan akademisi / dosen di Indonesia. Penulis aktif menjadi peneliti dan mempublikasikan berbagai karya tulis ilmiah dalam bidang kajian Ilmu Manajemen. Saat ini, penulis juga tersertifikasi oleh BNSP sebagai penyunting naskah, dan aktif menjadi editor pada berbagai jurnal dan buku.

Daftar Isi

Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Pendidikan Islam
     Pengertian Pendidikan Islam
     Sumber-Sumber Pendidikan Islam
     Dasar-Dasar Pendidikan Islam
     Tujuan Pendidikan Islam
Bab 3. Kaum Marginal
     Anak Jalanan
     Pemulung
Bab 4. Revitalisasi Pendidikan Islam Berbasis Komunitas Bagi Kaum Marginal
Bab 5. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Cover Belakang