Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Sejarah Desa Mulyoagung

Kecamatan Dau Kabupaten Malang

1 Pembaca
Rp 82.500 53%
Rp 39.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 117.000 13%
Rp 33.800 /orang
Rp 101.400

5 Pembaca
Rp 195.000 20%
Rp 31.200 /orang
Rp 156.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Tulisan, riwayat, cerita, sejarah/pandangan adalah hasil dari penelitian, pengembangan, penafsiran sementara, berdasarkan bukti peninggalan, analisis keberadaan, cerita sesepuh, dan cerita rakyat yang di percaya bukan untuk patokan sejarah asli namun barang kali bisa menjadi rujukan bagi peminat dan pecinta sejarah, serta merupakan kearifan lokal yang ada.

Mari kita memulai membuka cerita Sejarah : Mulyoagung adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Dau Kabupaten malang yang terdiri dari 5 dusun, yaitu Dermo, Jetak Ngasri, Jetak Lor, Sengkaling, dan Jetis. Desa Mulyoagung juga terkenal dengan kesenian tradisionalnya, seperti kesenian Reyog Ponorogo, Bantengan, Pencak silat dan Perkusi. Terutama di dusun Jetis yang terkenal dengan Sekar Kombangnya. Di Dusun Dermo terkenal dengan Reyog Ponorogo dan pencak silatnya, di dusun Jetak Ngasri ada Reyog, pencaksilat. Ada taman rekreasi terletak di dusun Sengkaling.

Sebagian besar penduduknya adalah Petani/buruh tani, PNS/Guru/TNI/Polri, Tukang, dan penjual. Desa Mulyoagung merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Buku ini ditulis dengan tujuan mengungkap siapa saja yang sebenarnya pelaku sajarah, dari mana saja asal usul leluhur Mulyoagung, dan

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Drs. Suratno., M.Si

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786024620240
Terbit: Desember 2021 , 83 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Tulisan, riwayat, cerita, sejarah/pandangan adalah hasil dari penelitian, pengembangan, penafsiran sementara, berdasarkan bukti peninggalan, analisis keberadaan, cerita sesepuh, dan cerita rakyat yang di percaya bukan untuk patokan sejarah asli namun barang kali bisa menjadi rujukan bagi peminat dan pecinta sejarah, serta merupakan kearifan lokal yang ada.

Mari kita memulai membuka cerita Sejarah : Mulyoagung adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Dau Kabupaten malang yang terdiri dari 5 dusun, yaitu Dermo, Jetak Ngasri, Jetak Lor, Sengkaling, dan Jetis. Desa Mulyoagung juga terkenal dengan kesenian tradisionalnya, seperti kesenian Reyog Ponorogo, Bantengan, Pencak silat dan Perkusi. Terutama di dusun Jetis yang terkenal dengan Sekar Kombangnya. Di Dusun Dermo terkenal dengan Reyog Ponorogo dan pencak silatnya, di dusun Jetak Ngasri ada Reyog, pencaksilat. Ada taman rekreasi terletak di dusun Sengkaling.

Sebagian besar penduduknya adalah Petani/buruh tani, PNS/Guru/TNI/Polri, Tukang, dan penjual. Desa Mulyoagung merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Buku ini ditulis dengan tujuan mengungkap siapa saja yang sebenarnya pelaku sajarah, dari mana saja asal usul leluhur Mulyoagung, dan

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Dengan mengucap puji dan syukur kehadhirat Alloh SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, maka penyusunan buku tentang sejarah Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang dapat terlaksana.

Penulis berharap buku sejarah ini dapat menambah kasanah pemahaman laku Napak Tilas Jejak-jejak Leluhur (bedhah krawang) desa yang berjasa mengantarkan generasi bangsa di Desa Mulyoagung ini, karena generasi saat ini yang menikmati hasil karya dan pengabdian para pendahulunya.

Desa ini dahulu kala berupa hutan belantara kemudian diadakan babad hutan, sehingga menjadi desa, bahkan ramai dihuni oleh warga dari generasi ke generasi hingga saat ini. Sejak jaman kala neka diadakan kegiatan babad hutan oleh Mbah Siman atas perintah dari pujangga kerajaan Mataran Kuno yang bernama R. Sastro Darmo (sadermo nglakoni), kemudian didirikan pemerintahan Katemenggungan oleh R.

Joyoroto sebagai wilayah vazal dari kerajaan Jenggolo dengan sebutan Katemenggungan Dermojoyo. di zaman kerajaan Singhasari, Katemenggungan Dermojoyo diintegrasikan dengan Kademangan Sangkaliyang.

Dimasa Kerajaan Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram Islam tidak diceritakan, kemudian baru jaman penjajahan Belanda – Jepang Kademangan Sangkaliyang dibagi menjadi tiga wilayah kearisan yaitu Aris Jatimulyo (Jetis), Aris Sengkaling dan Aris Jetak. Perkembangan berikutnya dari ketiga Aris tersebut musyawarah mufakat untuk menyatukan diri menjadi Desa Muliyo Agung. Akhirnya tiada gading yang tak retak, penulis mohon sumbang saran dan maaf yang setulus tulusnya bila ada kesalahan dan kurang lengkap dalam penulisan Buku Sejarah Desa Mulyoagung ini.

Semoga bermanfaat bagi generasi anak-anak bangsa yang cerdas dan bermartabat. Aamiin.

Hormat kami,
Penulis

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I: Pendahuluan
Bab II: Mengenal Kabupaten Malang
Bab III: Mengenal Kecamatan Dau
Bab IV: Mengenal Arti Desa
Bab V: Mengenal Sejarah Desa
Bab VI: Mengenal Napak Tilas dan Sejarah Desa Mulyoagung
Bab VII: Perkembangan Desa Mulyoagung
Aneka Wisata Kuliner Desa Mulyoagung
Daftar Pustaka