Ikhtisar
Buku ini menghimpun sepilihan puisi yang saya tulis dalam 10 tahun terakhir (2006-2016). Sebagian pernah dimuat di Padang Ekspres, Koran Tempo, dan Kompas. Beberapa di antaranya mengalami perubahan dengan kadar yang berbeda satu sama lain. Ramai sekali orang-orang yang berjasa dalam proses kreatif saya menulis selama ini. Mendekatlah segala yang baik kepada Ibu dan Ayah (alm) di kampung yang telah mengajarkan saya membaca dan menulis, serta selalu membelikan saya buku-buku tak terduga setiap awal bulan.
Pendahuluan / Prolog
Pembuka Kata
Buku ini menghimpun sepilihan puisi yang saya tulis dalam 10 tahun terakhir (2006-2016). Sebagian pernah dimuat di Padang Ekspres, Koran Tempo, dan Kompas. Beberapa di antaranya mengalami perubahan dengan kadar yang berbeda satu sama lain.
Ramai sekali orang-orang yang berjasa dalam proses kreatif saya menulis selama ini. Mendekatlah segala yang baik kepada Ibu dan Ayah (alm) di kampung yang telah mengajarkan saya membaca dan menulis, serta selalu membelikan saya buku-buku tak terduga setiap awal bulan. Untuk saudara saya, Beri Veria Artra dan Trinanda Joni Putra, terimakasih atas semangatnya untuk terus berjuang. Selanjutnya, saya mengucapkan terimakasih untuk Feni Efendi, Gus tf, Iyut Fitra, Novita Yulia, Pinto Anugrah, Esha Tegar Putra, Fariq Alfaruqi, Alpha Hambaly, S Metron M, dan Koko Sudarmoko, yang telah menemani saya selama ini berdiskusi perihal berbagai percobaan-penciptaan puisi yang saya lakukan.
Untuk Rusdy Zamzami dan Hamzah Muhammad yang telah memberikan beberapa saran untuk kumpulan pertama ini. Termasuk juga untuk kawan-karib sedari sekolah, Ade Suhendra, Rovindo Maisya, Ari Berli Kuswara dan Izzatu Hayati, yang tak pernah bosan melontarkan berbagai macam pertanyaan mengenai karya-karya yang saya tulis.
Tanpa berbagai dukungan dari keluarga besar Studiohanafi, buku ini tak akan pernah terbit tahun ini. Khususnya kepada Pelukis Hanafi, saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas banyak dukungannya kepada saya. Beliau telah membiarkan saya memilih beberapa karya di antara 150-an serial #Indecisive untuk dipakai sebagai bagian dari buku ini. Beberapa perubahan yang terjadi semenjak rancangawal penyusunan buku ini tak terlepas dari saransaran mengejutkan darinya. Dan kepada Ibu Adinda Luthvianti, di antara nasihat-nasihatnya yang sangat berguna, beliau pun tak pernah bosan mengingatkan saya untuk menyelesaikan manuskrip buku ini. Segala yang baik pun semoga senantiasa mendekat kepada orang tua kedua saya ini.
Selanjutnya, terimakasih untuk Kang Taufan Hidayat dan Mas Mathori A Elwa dari Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung. Terakhir, terimakasih untuk banyak orang lainnya yang di lembar ini tak tersebutkan namanya, tapi sesungguhnya dalam pikiran dan perasaan saya, segala peristiwa, amal baik, nasihat, ilmu yang bermanfaat, dan segala dukungan, tak akan pernah lapuk oleh hujan dan tak sekalipun lekang oleh panas.
Daftar Isi
Sampul
Pembuka Kata
Daftar Isi
Ada Garam Ada Semut
Katak di Atas Tempurung
Gajah di Seberang Lautan
Udang di Depan Batu
Membunuh Pujangga Istana
Jalan Pulang Orang Suluk
Belajar Mengaji ke Kandang Sapi
Jenggot Haji Agus Salim
Juru Cerita Tanpa Tepuk Tangan
Balada Singa Ompong
Balada Rusa Patah Kaki
Balada Orang Gila Naik Mimbar
Balada Lelaki Pengagum Jibril
Balada Tunggul Kayu
Balada Beruk Mendapat Permainan
Balada Beruk Mendapat Permainan
Balada Kain Buruk Bersulam Emas
Sudah Padam Suluh di Tangan
Balada Sandal Putus
Beri Saja Judul Puisi Ini Meditasi
Berjoged di Atas Titian Lapuk
Di Hari Eksekusi Itu
Badrul Mustafa
Tak Akan Pernah Mati
Bersampan dengan Pecahan Kapal
Rubaiyat Kopiah Anak Dagang
Menunggu Pendekar
Masuk Gelanggang
Tukang Sorak Kaum Paderi
Kuda Badrul Mustafa
Pada Sebuah Lepau
Badan yang Tak Tahu Diri
Rendang Tinggal Dedak
Badrul Mustafa Jatuh Cinta Lagi
Tak Ada Rimba, Kota pun Jadi
Semisal Badrul Mustafa
Duri dalam Daging
Pukau Harimau
Lagu Petani Tak Bersawah
Lagu Pengasah Pedang
Di Makam Seorang Paderi
Menumbangkan Pohon Beringin
Ada Garam Ada Semut
Katak di Atas Tempurung
Gajah di Seberang Lautan
Udang di Depan Batu
Membunuh Pujangga Istana
Jalan Pulang Orang Suluk
Belajar Mengaji ke Kandang Sapi
Jenggot Haji Agus Salim
Juru Cerita Tanpa Tepuk Tangan
Balada Singa Ompong
Balada Rusa Patah Kaki
Balada Orang Gila Naik Mimbar
Balada Lelaki Pengagum Jibril
Balada Tunggul Kayu
Balada Beruk Mendapat Permainan
Balada Beruk Mendapat Permainan
Balada Kain Buruk Bersulam Emas
Sudah Padam Suluh di Tangan
Balada Sandal Putus
Beri Saja Judul Puisi Ini Meditasi
Berjoged di Atas Titian Lapuk
Di Hari Eksekusi Itu
Badrul Mustafa
Tak Akan Pernah Mati
Bersampan dengan Pecahan Kapal
Rubaiyat Kopiah Anak Dagang
Menunggu Pendekar
Masuk Gelanggang
Tukang Sorak Kaum Paderi
Kuda Badrul Mustafa
Pada Sebuah Lepau
Badan yang Tak Tahu Diri
Rendang Tinggal Dedak
Badrul Mustafa Jatuh Cinta Lagi
Tak Ada Rimba, Kota pun Jadi
Semisal Badrul Mustafa
Duri dalam Daging
Pukau Harimau
Lagu Petani Tak Bersawah
Lagu Pengasah Pedang
Di Makam Seorang Paderi
Menumbangkan Pohon Beringin