Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Peradaban hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pola Pendidikan Karakter Religius Melalui Islamic Boarding School di Indonesia

Model Tata Kelola Pendidikan di Pesantren NU, Muhammadiyah dan Hidayatullah

1 Pembaca
Rp 87.000 15%
Rp 74.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 222.000 13%
Rp 64.133 /orang
Rp 192.400

5 Pembaca
Rp 370.000 20%
Rp 59.200 /orang
Rp 296.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku yang kini berada di tangan pembaca semula merupakan disertasi penulis yang berjudul: Manajemen Pendidikan Karakter Religius pada Lembaga Pendidikan Islam Boarding School (Studi Multisitus di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 12 Lamongan, SMP Ar-Rahmah Malang dan A. Wahid Hasyim Jombang). Dalam rangkan memperoleh gelar Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam (MPI), di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2019.

Agar memudah para pembaca memahami buku ini, penulis melakukan beberapa perubahan yang dimaksudnya menjangkan berbagai kalangan. Harapan penulis buku ini dapat memperkaya khazanah keilmuan manajemen dan kajian tentang pesantren serta pendidikan karakter.

Pendidikan karakter menjadi kunci kesuksesan pendidikan pada umumnya. Keberhasilan pendidikan karakter ditentukan teraktualisasikannya nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang tepat dan efektif. Kehadiran lembaga pendidikan Islam boarding school dalam membentuk karakter berbasis Islam telah dikembangkan pada sekolah-sekolah di pesantren. Buku ini membahas: (1) konsep pendidikan karakter religius di sekolah Islam boarding school, (2) model manajemen boarding school pendidikan karakter religius di sekolah Islam boarding school, (3) implikasi manajemen boarding school pendidikan karakter religius di sekolah boarding school.

Buku ini memberikan gambaran konkrit bagi model manajemen pendidikan karakter religius di sekolah, khususnya pada manajemen pendidikan karakter berbasis religius pada lembaga pendidikan Islam boarding school.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Mukhlis Fahruddin

Penerbit: Pustaka Peradaban
ISBN: 9786239936297
Terbit: Juni 2022 , 172 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku yang kini berada di tangan pembaca semula merupakan disertasi penulis yang berjudul: Manajemen Pendidikan Karakter Religius pada Lembaga Pendidikan Islam Boarding School (Studi Multisitus di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 12 Lamongan, SMP Ar-Rahmah Malang dan A. Wahid Hasyim Jombang). Dalam rangkan memperoleh gelar Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam (MPI), di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2019.

Agar memudah para pembaca memahami buku ini, penulis melakukan beberapa perubahan yang dimaksudnya menjangkan berbagai kalangan. Harapan penulis buku ini dapat memperkaya khazanah keilmuan manajemen dan kajian tentang pesantren serta pendidikan karakter.

Pendidikan karakter menjadi kunci kesuksesan pendidikan pada umumnya. Keberhasilan pendidikan karakter ditentukan teraktualisasikannya nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang tepat dan efektif. Kehadiran lembaga pendidikan Islam boarding school dalam membentuk karakter berbasis Islam telah dikembangkan pada sekolah-sekolah di pesantren. Buku ini membahas: (1) konsep pendidikan karakter religius di sekolah Islam boarding school, (2) model manajemen boarding school pendidikan karakter religius di sekolah Islam boarding school, (3) implikasi manajemen boarding school pendidikan karakter religius di sekolah boarding school.

Buku ini memberikan gambaran konkrit bagi model manajemen pendidikan karakter religius di sekolah, khususnya pada manajemen pendidikan karakter berbasis religius pada lembaga pendidikan Islam boarding school.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Pendidikan karakter religius menjadi salah satu solusi atas problem krisis multidimensi yang melanda bangsa ini. Kunci kesuksesan pendidikan karakter religius manakala dapat teraktualisasi dalam kehidupan seharihari oleh suatu masyarakat. Untuk mencapai kearah itu, maka dibutuhkan manajemen yang tepat dan efektif. Lembaga pendidikan Islam boarding school menjadi salah satu lembaga yang membentuk karakter religius yang terintegrasi pada sekolah-sekolah di pondok pesantren.

Berbagai fenomena yang sering terjadi belakangan ini yang terekam di media sosial antara lain: fenomena korupsi yang masih marak, kekerasan, tawuran, sex bebas, menurunnya semangat belajar, menurunnya etos kerja, menurunnya kedisiplinan, kerusakan alam dimana akibat eksplorasi alam yang berlebihan, dan menurunnya rasa tanggung jawab. Selain itu membudayanya nilai materialisme yang berakibat menurunnya kemandirian bangsa, rasa percaya diri, kehilangan jati diri bangsa, dan masih banyak problem sosial dan problem lingkungan yang dengan dapat mudah kita lihat di media sosial.

Oleh karena itu, sekolah dengan sistem pesantren dengan model pembentukan karakter religious-nya diharapkan dapat menjawab problematika tersebut dan membawa santri dan siswa ke pengenalan nilai secara kognitif, afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Pendidikan karakter religius dapat dipahami sebagai upaya sadar dan sistematis dalam proses penanaman nilai atau karakter pada seseorang, baik pengetahuan, sikap, keimanan, ketaqwaan dan perbuatan baik yang terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekolah peserta didik harus menjadi tempat untuk pertumbuhan nilai dan moral sehingga terjadi proses pembiasaan yang terus-menerus. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan di pesantren sebetulnya tidak harus meniru kehidupan negara lain, karena nilai-nilai, lingkungan dan spiritualitasnya pun berbeda. Dalam konteks ini, sistem boarding school dituntut untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembentukan karakter religious agar memiliki jati diri dan harga diri bangsanya, serta dapat tetap bisa hidup sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, bahkan menjadi pionirnya.

Manajemen Boarding School pendidikan karakter religius diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran untuk menghargai orang lain, adanya sikap menghargai waktu, tidak mudah putus asa, tekun, semangat, giat, kreatif, inovatif, kritis, dan berpikir logis dengan mencintai ilmu. Masing-masing pesantren/ boarding school memiliki konsep nilai yang disesuaikan dengan visi misi sekolahnya.

Model pembentukan karakter religius yang dilakukan harus memanfaatkan teori manajemen pendidikan, mulai dari perencanaan yang sistemis dalam mengadakan program kerja, pengorganisasian dan pembagian tugas serta integratif dengan mengintegrasikan pendidikan karakter pada visi misi sekolah dengan boarding school/pesantren, peningkatan sistem pendidikan antara pelajaran umum yang diintegrasikan dengan nilai-nilai religious kemudian dibiasakan agar tertanam pada diri siswa/santri dan dalam pengawasan yang komunikatif, partisipatif antara setiap elemen dan juga transparan.

Selanjutnya manajemen pendidikan karakter religius, yang dibentuk berupa karakter disiplin, bersahabat, demokratis, mandiri, jujur, patuh, keingintahuan, dan peduli lingkungan terwujud dalam diri siswa/santri serta bagi masyarakat adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut, menguatkan dan mengkokohkan eksistensi lembaga pendidikan dalam pandangan masyarakat.

Pendidikan karakter religius mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga mahasiswa menjadi faham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik dan mau melakukannya (domain psikomotor), karakter itu erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktekkan dan dilakukan. Karakter religius menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku.

Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, dapatlah dikatakan orang tersebut memanisfestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, bertanggung jawab, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Istiah karakter juga erat kaitannya dengan ‘personality‘. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Dengan demikian, pendidikan karakter yang baik, harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau loving the good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action). Penekanan aspek-aspek tersebut diperlukan agar mahasiswa mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilainilai kebajikan, tanpa harus didoktrin apalagi diperintah secara paksa.

Agar implementasi pendidikan karakter di sekolah dengan sistem pesantren dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan pemahaman yang cukup, komitmen bersama dan konsisten oleh seluruh civitas akademik, mulai dari kepala sekolah, Guru, Pengasuh Pesantren, Tenaga kependidikan, dan lainnya. Guru dan pengasuh pesantren menempati posisi utama di dalam implementasi pendidikan karakter religus, yang diharapkan memiliki enam peran: (1) terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu melakukan interaksi dengan siswa/santri; (2) menjadi teladan dalam berperilaku dan bersikap; (3) mampu mendorong santri/siswa dalam pengalaman belajarnya dengan berbagai avariasi metode pembelajaran yang efektif; (4) mampu mendorong dan membuat perubahan, dan pembaharuan; (5) mampu membantu dan mengembangkan, mengontrol emosi, kesadaran, kearifan, dan kepekaan sosial; dan (6) mampu menunjukan kecintaan kepada sesamanya.

Sebenarnya pendidikan dimana pun akan berkenaan dengan tugas olah pikir (pengetahuan), olah rasa (apresiasi), dan olah raga (keterampilan) dalam konteks kehidupan psikologis, sosial dan kultural. Dari konteks inilah nilai-nilai (value), lingkungan, dan spiritual akan menjadi bahan untuk membentuk karakter santri/siswa, dan yang lebih penting lagi adalah pengalaman “menjalani proses”, karena sudah banyak pemahaman, sudah banyak teori yang diserap, tanpa praktek tidak akan mampu membentuk karakter.

Buku ini memberikan gambaran konkret bagi model manajemen pendidikan karakter religius di sekolah, khususnya pada manajemen pendidikan karakter berbasis religius pada lembaga pendidikan Islam boarding school. Buku ini berisi tentang pengalaman-pengalaman tiga lembaga sekolah dengan model boarding school (Pesantren) dengan karakter yang berbeda. Tentunya tidak ingin membanding-bangdingkan mana yang terbaik diantara ketiga lembaga ini dalam proses pembentukan karakter religius, tetapi memberikan penjelasan secara praktik dalam proses penanaman karakter yang unik sebagai ciri khas dari masing-masing lembaga sekolah dengan pesantrenya. Selamat membaca semoga bernilai sama.

Malang, Juni 2022
Prof. Dr. M. Zainuddin, MA

Penulis

Mukhlis Fahruddin - Dr. M. Mukhlis Fahruddin. M.S.I: lahir di Lamongan, 20 November 1982 dari keluarga petani. Pendidikan dasar (Madrasah Ibtidaiyah) ditempuh di Kampung halaman, di Keduyung, Laren Lamongan. Menyenyam pendidikan MTs N 1 di Babat Lamongan dan belajar juga di pesantren di Babat Lamongan. Dilanjutkan MAN di Kendari Sulawesi Tenggara. Melanjutkan Kuliah pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (2001), dan mengembleng diri di Perantren Luhur Malang, lulus S1 pada tahun 2005. Gelar magister lulus tahun 2008 dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan PAI, dengan konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam (Gelar M.S.I). Gelar Doktor pada tahun 2020 dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, jurusan MPI (Manajemen Pendidikan Islam). Selama Mahasiswa (S1) aktif membentuk diri di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiwa).

Kegiatan mengajar di mulai tahun 2008, pada Fakultas Tarbiyah UIN Malang, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang. Serta mengajar beberapa perguruan tinggi umum di Malang, diantaranya dosen Agama Islam di Universitas Brawijaya Malang, Politeknik Negeri (Poltek) Malang, UNIGA (Universitas Gajayana Malang), ITN Malang, Dosen Pascasarjana UNIRA (Universitas Islam Raden Rahmad) Malang. Pembina TPQ (Taman Pendidikan Al-qur’an) dengan kekhas-an pembentukan karakter.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar Rektor: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Daftar Isi
Bab I: Elan Vital Boarding School Dalam Pembentukan Karakter Religius di Indonesia
     A. Peran Strategis Pendidikan Islam dalam Pembentukaan Karakter Religius
     B. Karakter Religius dan problematika Remaja
     C. Menyemai Harapan pada Boarding School
     D. Memotret Pengalaman tiga boarding school dengan tradisi keislaman dan karakteristik yang berbeda
Bab II: Mengenal dan Memahami Teori-Teori Pendidikan Karakter Religius
     A. Teori Glock & Stark (Religious Commitment)
     B. Teori Thomas Lickona: (Moral Characther)
     C. Teori David Elkind & Freddy Sweet (Spiritual and Emotional Characther)
Bab III: Konsep Pendidikan Karakter Religius
     A. Pengertian Pendidikan Karakter Religius
     B. Landasan Filosofis Pendidikan Karakter Religius
     C. Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Karakter Religius
     D. Tujuan Pendidikan Karakter Religius
     F. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter Religius
     G. Nilai-Nilai Karakter Religius
Bab IV: Model Tata Kelola Boarding School Dalam Pembentukan Karakter Religius
     A. Perencanaan model manajemen boarding school dalam pembentukan karakter religius
     B. Tata kelola pengorganisasian boarding school
     C. Boarding school dalam pembentukan karakter religius
     D. Orientasi model manajemen boarding school dalam pembentukan karakter religius
     F. Pengawasan dan evaluasi model manajemen boarding school dalam pendidikan karakter religius
Bab V: Implikasi Manajemen Boarding School Dalam Pembentukan Karakter Religius
     A. Implikasi manajemen boarding school dalam pendidikan karakter religius bagi institusi
     B. Implikasi manajemen boarding school dalam pendidikan karakter religius dalam sistem dan kultur sekolah
     C. Implikasi manajemen boarding school dalam pendidikan karakter religius bagi lulusan
     D. Implikasi manajemen boarding school pendidikan karakter religius bagi masyarakat
Bab VI: Mengenal Lebih Dekat Boarding School Bergenre NU, Muhammadiyah dan Hidayatuallah
     A. Mengenal lebih dekat profil SMP abdul wahid hasyim sebagai boarding school NU
     B. Mengenal lebih dekat profil Al-Ishlah sebagai boarding school Muhammadiyah
     C. Mengenal lebih dekat profil Ar-Rahmah sebagai islamic boarding school Hidayatuallah
Bab VII: Masa Depan Tata Kelola Islamic Boarding School dalam Pembentukan Karakter Religius di Indonesia: Sebuah Pengalaman dari Pesantren NU, Muhammadiyah dan Hidayatullah
     A. Konsep pendidikan karakter religius pesantren NU, Muhammadiyah dan Hidayatuallah
     B. Model manajemen boarding school pendidikan karakter religius NU, Muhammadiyah dan Hidayatuallah
     C. Implikasi manajemen islamic boarding school pendidikan karakter religius NU, Muhammadiyah dan Hidayatuallah
Bab VIII: Penutup
     A. Simpulan
     B. Rekomendasi studi
Daftar Pustaka
Tentang Penulis