Ikhtisar
Kiamat merupakan gerbang awal untuk memasuki alam akhirat. kedatangannya adalah sebuah keniscayaan. Bahkan umat islam patut mempercayainya karena ia menjadi salah satu rukun iman. Sejak lima belas abad yang lalu Rasulullah saw telah memberikan kabar akan kedatangannya. Berbagai tanda kiamat dijelaskan dalam hadis-hadis nabi yang bersifat mutasyabihat. Diantaranya, munculnya Dajjal dan Imam Mahdi, turunnya Isa as, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, serta timbulnya Dabbatul Ardz. Karena hadis-hadis di atas bersifat mutasyabihat, maka lahirlah banyak penakwilan para ulama atasnya. Yang unik dari buku ini adalah penulis, Said Nursi, menakwilkan berbagai hadis terkait tanda kiamat dengan sangat rasional. Bahkan tak jarang ia berikan permisalan dengan sesuatu yang akrab pada manusia zaman modern. Sehingga berbagai riwayat yang oleh akal dianggap tidak rasional atau samar, dapat dimengerti dengan sangat mudah dan jelas sejelas mentari di siang hari. Dapatkan penjelasan menarik tentang tanda-tanda kiamat dalam buku ini. Dengan penjelasan yang rasional, akal kita akan tercerahkan dan hatipun turut bertambah keyakinan.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Sebagaimana diketahui bahwa ayat-ayat mutasyabihat tidak boleh dipahami secara harfiah tanpa memperhatikan maksud dari ungkapannya yang dibungkus dengan tasybih, majas dan kinaya, demikian halnya dengan hadis-hadis yang tergolong “mutasyabihat”. Ia juga tidak boleh dipahami secara harfiah, sebab hal tersebut akan melahirkan pemahaman yang salah dan persepsi imajinatif yang aneh bagi kalangan awam umat Islam sehingga hadis-hadis tersebut tampak seolah-olah tidak benar, padahal yang tidak benar adalah pemahaman nya. Sebagian besar umat Islam masih rancu dalam memahami maksud dari hadis-hadis mutasyabihat, terutama yang terkait dengan tanda-tanda kiamat, khusunya tentang Dajjal.
Dajjal adalah sosok manusia yang istimewa dengan kemampuan menguasai sebagian besar orang. Ia mampu menyembunyikan wajah buruk, niat busuk, dan kekafirannya di balik seruan kebenaran, kebaikan dan keadilan.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, Nursi menyimpulkan bahwa Dajjal tidak hanya satu, tetapi ada banyak Dajjal kecil yang datang pada masanya sebelum kedatangan Dajjal akhir zaman. Menurut Nursi, Dajjal akhir zaman ada dua. Pertama, Dajjal umat Islam yang dikenal dengan as-Sufyani. Kedua, Dajjal umat manusia atau Dajjal besar.
Misi Dajjal besar adalah menghancurkan peradaban umat manusia dengan menyebarkan kerusakan, merusak moral, menghapus keadilan, menciptakan kezaliman dan berbagai tindakan destruktif lainnya. Sedangkan misi Dajjal as-Sufyani adalah melemahkan iman dan menjauhkan kaum Muslim dari ajaran agama Islam. Adapun visi kedua Dajjal tersebut adalah menjauhkan umat manusia dari nilai-nilai ketuhanan.
Dalam buku ini, Nursi menyajikan sejumlah persoalan yang terkait dengan tanda-tanda kiamat, khususnya Dajjal, Imam Mahdi, Ya’juj-Ma’juj, Dabbatul Ardh dan persoalan gaib lainnya. Dengan kemampuan yang dimiliki, Nursi mencoba menakwilkan atau menguraikan makna yang tersirat di balik ungkapan hadis-hadis mutasyabihat tersebut.
Selamat membaca!
Risalah Nur Press
Penulis
Badiuzzaman Said Nursi - Ulama Turki yang hidup di masa akhir Turki Utsmani dan di awal republik Turki, Beliau adalah ulama yang berjuang untuk menguatkan iman dan akidah umat Islam di Turki. lewat karya beliau umat Islam seakan menemukan cahaya dalam kegelapan.
Editor
Irwandi - Penyunting buku karya Badiuzzaman Said Nursi, Beliau adalah lulusan dari Universitas Al-azhar Cairo Mesir yang pernah belajar langsung dengan ulama Turki
Daftar Isi
Sampul
Pedoman Transliterasi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Mukadimah: Hikmah Kerahasiaan Kiamat
Tanda-Tanda Kiamat
Pendahuluan
Poin Pertama: Iman dan Taklif Agama
Poin Kedua: Persoalan Gaib yang Diajarkan kepada Rasul
Poin Ketiga: Tasybih dan Tamsil dalam Hadis-hadis Nabi
Poin Keempat: Hikmah Kegaiban Kiamat
Poin Kelima: Hikmah Kegaiban Kiamat dengan as-Sufyani dan Dajjal
Persoalan-Persoalan "Sinar Kelima"
Persoalan Pertama: as-Sufyani dan Telapak Tangannya
Persoalan Kedua: as-Sufyani dan “Topi Barat”
Persoalan Ketiga: Dajjal Memiliki Surga dan Neraka Palsu
Persoalan Keempat: Kiamat hanya Dialami Orang Kafir
Persoalan Kelima: Dajjal Mengaku sebagai Tuhan
Persoalan Keenam: Permintaan Perlidungan Umat dari Fitnah Akhir Zaman
Persoalan Ketujuh: Banyak Ulama Mengikuti as-Sufyani
Persoalan Kedelapan: Perbedaan antara as-Sufyani dan Dajjal
Persoalan Kesembilan: Persepsi bahwa Peristiwa tentang as-Sufyani akan Terjadi di Syam atau di Jazirah Arab
Persoalan Kesepuluh: Kemampuan Luar Biasa yang dimiliki Sosok Akhir Zaman
Persoalan Kesebelas: Minimnya Nikah Syar’i di Akhir Zaman
Persoalan Kedua Belas: Munculnya Dajjar Besar di Daerah Kutub Utara
Persoalan Ketiga Belas: Terbunuhnya Dajjal Besar oleh Nabi Isa
Persoalan Keempat Belas: Yahudi Pengikut Setia Dajjal
Persoalan Kelima Belas: Peristiwa Ya’juj dan Ma’juj
Persoalan Keenam Belas: Dajjal Memiliki Fisik yang Luar Biasa Besar dan Tinggi
Persoalan Ketujuh Belas: Dunia Mendengar Kemunculan Dajjal
Persoalan Kedelapan Belas: Konsistensi Umat Islam
Persoalan Kesembilan Belas: Kemunculan Imam Mahdi sebagai Tanda Kiamat
Persoalan Kedua Puluh: Terbitnya Matahari dari Barat dan Munculnya Dabbatul Ardh
Tiga Persoalan Pelengkap Dari Dua Puluh Persoalan Sebelumnya
Persoalan Pertama: Hikmah Penyematan “al-Masih” pada nama Nabi Isa dan Kedua Dajjal
Persoalan Kedua: Penyandangan Sifat Ketuhanan kepada Dajjal
Persoalan Ketiga:
Kelahiran Dajjal as-Sufyani dari Kalangan Yahudi
Relasi as-Sufyani dengan Ayat al-Qur’an
Kemunculan as-Sufyani di Khurasan
Turunnya Nabi Isa dan Munculnya Imam Mahdi
Petunjuk Pertama: Keniscayan Seorang Pembaharu
Petunjuk Kedua: Pembenahan Jama’ah Imam Mahdi Tugas-Tugas Imam Mahdi
Tugas-Tugas Imam Mahdi
Tugas Pertama: Menyelamatkan Keimanan
Tugas Kedua: Menghidupkan Syiar-syiar Islam
Tugas Ketiga: Menegakkan Syariat Islam
Meluruskan Baik Sangka yang Berlebihan
Jawaban atas Keberatan yang Keliru
Profil Penulis
Kutipan
Sinar Kelima
Persoalan Keempat
Diriwayatkan bahwa di akhir zaman tidak ada lagi yang mengucap, “Allah… Allah”.
Takwilnya—wallâhu a’lam—adalah sebagai berikut: Zâwiyah, majelis zikir dan sekolah agama, yang menjadi tempat menyebut dan mengajarkan kalimat Allah…Allah… Allah, akan ditutup. Nama Allah akan digantikan dengan nama- nama yang lain dalam syiar Islam, seperti azan dan iqamah.
Jadi, riwayat tersebut tidak berarti bahwa semua orang akan terperosok dalam kekafi ran mutlak. Sebab, mengingkari Allah lebih sulit daripada mengingkari alam. Akal tidak bisa menerima bahwa sebagian besar umat manusia akan mengingkari Tuhan, apalagi semuanya. Lagi pula kaum kafi r sendiri sebenarnya tidak mengingkari wujud Allah, tetapi akal mereka terpeleset dalam membahas sifat-sifat-Nya yang agung dan mulia.
Takwil lain dari riwayat di atas adalah bahwa ruh orang beriman akan dicabut menjelang kiamat agar mereka tidak melihat kedahsyatannya. Dengan demikian, dahsyatnya kiamat hanya akan dirasakan oleh orang-orang kafir.