Tampilkan di aplikasi

Buku Risalah Nur Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Risalah Mi'raj

Urgensi, Hakikat, Hikmah dan Manfaatnya

1 Pembaca
Rp 25.000 30%
Rp 17.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 52.500 13%
Rp 15.167 /orang
Rp 45.500

5 Pembaca
Rp 87.500 20%
Rp 14.000 /orang
Rp 70.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Persoalan mi'raj merupakan buah dari prinsip dan pilar-pilar iman. Ia adalah cahaya yang sinarnya berasal dari cahaya rukun iman. Tentu saja, ia tidak bisa dibuktikan kepada kaum ateis yang mengingkari rukun iman. Bahkan, ia tidak perlu dibahas kepada orang yang tidak beriman kepada Allah dan yang tidak mempercayai Rasul yang mulia SAW, atau yang mengingkari malaikat dan keberadaan sejumlah langit, sebelum membuktikan rukun iman kepada mereka terlebih dahulu.

Karena itu, sasaran pembicaraan kami dalam buku ini tertuju kepada mukmin yang sedang dilanda keragu-raguan dan ilusi sehingga menganggap peristiwa mi'raj tidak masuk akal. Kami akan menjelaskan untuknya sesuatu yang berguna dan bisa menyembuhkannya dengan izin Allah. Namun, di sejumlah bagian kami tetap memberikan perhatian kepada ateis yang berposisi sebagai pendengar, serta kami juga berikan penjelasan yang berguna baginya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Badiuzzaman Said Nursi

Penerbit: Risalah Nur Press
ISBN: 9786027381315
Terbit: Februari 2016 , 106 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Persoalan mi'raj merupakan buah dari prinsip dan pilar-pilar iman. Ia adalah cahaya yang sinarnya berasal dari cahaya rukun iman. Tentu saja, ia tidak bisa dibuktikan kepada kaum ateis yang mengingkari rukun iman. Bahkan, ia tidak perlu dibahas kepada orang yang tidak beriman kepada Allah dan yang tidak mempercayai Rasul yang mulia SAW, atau yang mengingkari malaikat dan keberadaan sejumlah langit, sebelum membuktikan rukun iman kepada mereka terlebih dahulu.

Karena itu, sasaran pembicaraan kami dalam buku ini tertuju kepada mukmin yang sedang dilanda keragu-raguan dan ilusi sehingga menganggap peristiwa mi'raj tidak masuk akal. Kami akan menjelaskan untuknya sesuatu yang berguna dan bisa menyembuhkannya dengan izin Allah. Namun, di sejumlah bagian kami tetap memberikan perhatian kepada ateis yang berposisi sebagai pendengar, serta kami juga berikan penjelasan yang berguna baginya.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Buku yang ada di tangan Anda ini merupakan bagian dari “Koleksi Risalah Nur” yang terkait dengan persoalan Mi’raj.

Peristiwa Mi’raj merupakan persoalan luar biasa yang pernah dialami oleh baginda Rasulullah SAW. Ia adalah buah dari prinsip dan pilar iman. Oleh sebab itu, objek pembahasan ini ditujukan kepada orang beriman. Sementara mereka yang tidak beriman atau ateis perlu terlebih dahulu membuktikan keberadaan rukun iman kepada mereka. Meski demikian, ada beberapa pembahasan dalam buku ini disuguhkan untuk mereka yang belum beriman. Dalam buku ini, mereka diposisikan sebagai pendengar.

Mi’raj yang dilakukan oleh nabi Muhammad x merupakan “wisata samawi” yang istimewa. Hal ini menunjukkan bahwa wisata tersebut sangat penting, sebab “oleh-oleh” yangdibawah dari wisata ini berhubungan dengan kebahagiaan seluruh makhluk di alam semesta.

Dengan uraian dan perumpamaan dalam buku ini, pembaca akan lebih mudah memahami seluk-beluk peristiwa mi’raj, khususnya urgensi, hakikat, hikmah, dan buahnya.

Selamat membaca!

Penulis

Badiuzzaman Said Nursi - Ulama Turki yang hidup di masa akhir Turki Utsmani dan di awal republik Turki, Beliau adalah ulama yang berjuang untuk menguatkan iman dan akidah umat Islam di Turki. lewat karya beliau umat Islam seakan menemukan cahaya dalam kegelapan.

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Landasan Pertama: Rahasia Keharusan Mi’raj
     Perumpamaan Pertama
     Perumpamaan Kedua
Landasan Kedua: Apa Hakikat Mi’raj?
     Perumpamaan Pertama
     Perumpamaan Kedua
Landasan Ketiga: Apa Hikmah Mi’raj?
     Perumpamaan Pertama
     Perumpamaan Kedua
          Permasalahan Pertama
          Permasalahan Kedua
          Permasalahan Ketiga
Landasan Keempat: Apa Buah dan Manfaat Mi’raj?
     Perumpamaan pertama
     Perumpamaan Kedua
Lampiran Pertama
Lampiran Kedua
Penutup
Profil Penulis

Kutipan

Apa Hikmah Mi’raj?
Jawaban: Hikmah mi’raj demikian tinggi dan mulia sehingga akal manusia tak mampu menjangkaunya. Ia sangatlah dalam sehingga sulit diraih. Ia juga sangat halus sehingga sulit ditangkap dengan akal semata.

Meskipun hakikat hikmahnya tidak bisa dijangkau, namun keberadaannya dapat diketahui lewat sejumlah isyarat berikut ini: Untuk memperlihatkan cahaya keesaan-Nya dan manifestasi ketunggalan-Nya dalam berbagai tingkatan makhluk, Pencipta alam ini memilih satu sosok istimewa untuk melakukan mi’raj sebagai tali penghubung yang bersinar antara puncak tingkatan pluralitas makhluk menuju dasar kesatuan (keesaan). Allah memilihnya dengan menjadikannya sebagai objek penerima pesan-Nya atas nama seluruh makhluk se raya memberitahukan berbagai maksud ilahi atas nama semua makhluk berkesadaran. Hal itu agar sosok istimewa tersebut bisa menyaksikan dengan penglihatannya keindahan kreasi dan kesempurnaan rububiyah-Nya dalam cermin makhluksekaligus memperlihatkan kepada yang lain jejak keindahan dan kesempurnaan tersebut.

Karena Tuhan semesta alam memiliki keindahan dan kesempurnaan mutlak lewat kesaksian jejak dan ciptaan-Nya, sementara keindahan dan kesempurnaan tersebut menjadi sesuatu yang dicintai, maka Sang Pemilik keindahan dan kesempurnaan tersebut memiliki rasa cinta tak terhingga terhadap keindahan dan kesempurnaanNya. Rasa cinta yang tiada batas tersebut tampak lewat beragam bentuk dan wujud dalam ciptaan. Allah mencintai ciptaan-Nya, karena Dia melihat jejak keindahan dan kesempurnaan-Nya di dalam ciptaan tersebut.