Ikhtisar
Buku ini adalah kumpulan dari "Koleksi Risalah Nur" yang terkait dengan urgensi mengikuti sunnah nabi SAW. Sunnah nabi SAW merupakan lentera sekaligus sebagai kompas dalam menempuh perjalanan hidup di dunia ini. Karena itu, sunnah nabi SAW menjadi kunci kebahagiaan bagi orang yang senantiasa mengikutinya. Jika tidak, seseorang hanya akan menjadi mainan setan, tunggangan ilusi, dan galeri berbagai kecemasan.
Selain itu, sunnah nabi SAW juga ibarat tali temali yang menjulur dari langit. Siapa yang berpegang padanya walau hanya sebagian darinya, ia akan terbawa naik dan meraih kebahagiaan. sebaliknya, siapa yang berpaling darinya dan bersandar pada pikiran manusia, ia sama seperti Fir'aun yang ingin mencapai langit dengan peralatan bumi.
Dengan menyelami halaman demi halaman dalam buku ini, pembaca akan memahami betapa pentingnya menjadikan sunnah nabi SAW sebagai teladan dan pedoman hidup demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Buku yang ada di tangan Anda ini adalah kumpulan dari “Koleksi Risalah Nur” yang terkait dengan urgensi mengikuti Sunnah Nabi.
Sunnah Nabi merupakan lentera sekaligus sebagai kompas dalam menempuh perjalanan hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, sunnah Nabi menjadi kunci kebahagian bagi orang yang senantiasa mengikutinya. Jika tidak, seseorang hanya akan menjadi mainan setan, tunggangan ilusi, dan galeri berbagai kecemasan.
Selain itu, Sunnah Nabi juga ibarat tali-temali yang bergelayut dari langit. Siapa yang berpegang padanya walau hanya sebagian darinya, ia akan terbawa naik dan meraih kebahagiaan. Sebaliknya, siapa yang berpaling darinya dan bersandar pada pikiran manusia, ia sama seperti Fir’aun yang ingin mencapai langit dengan peralatan bumi.
Penulis
Badiuzzaman Said Nursi - Ulama Turki yang hidup di masa akhir Turki Utsmani dan di awal republik Turki, Beliau adalah ulama yang berjuang untuk menguatkan iman dan akidah umat Islam di Turki. lewat karya beliau umat Islam seakan menemukan cahaya dalam kegelapan.
Editor
Irwandi - Penyunting buku karya Badiuzzaman Said Nursi, Beliau adalah lulusan dari Universitas Al-azhar Cairo Mesir yang pernah belajar langsung dengan ulama Turki
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tingkatan Sunnah dan Obat Penyakit Bid'ah
Nuktah Pertama
Nuktah Kedua
Nuktah Ketiga
Nuktah Keempat
Nuktah Kelima
Nuktah Keenam
Nuktah Ketujuh
Nuktah Kedelapan
Nuktah Kesembilan
Nuktah Kesepuluh
Lentera Penerang
Dalil Pertama
Dalil Kedua
Dalil Ketiga
Rahasia di Balik Pengulangan Zikir dan Salawat yang Tak Terhingga
Nasihat Bagi Mereka yang Malas Membaca Zikir Selepas Salat
Sebuah Lintasan Pikiran yang Indah
Doa Adalah Inti Ibadah
Nuktah Pertama
Nuktah Kedua
Nuktah Ketiga
Nuktah Keempat
Nuktah Kelima
Keteladanan Nabi Yunus as
Ya Baqi Anta Al-Baqi
Nuktah Pertama
Nuktah Kedua
Nuktah Ketiga
Ungkapan Duka Nabi Ibrahim as
Konsep Sunnah
Nuktah Pertama
Nuktah Kedua
Nuktah Ketiga
Nuktah Keempat
Prinsip-prinsip Dalam Memahami Hadis Nabi as
Prinsip Pertama
Prinsip Kedua
Prinsip Ketiga
Prinsip Keempat
Prinsip Kelima
Prinsip Keenam
Prinsip Ketujuh
Prinsip Kedelapan
Prinsip Kesembilan
Prinsip Kesepuluh
Prinsip Kesebelas
Prinsip Kedua belas
Sunnah Nabi Sebagai Lentera Petunjuk
Penjaga Pintu Khazanah Rahmat Ilahi
Rahasia Kewalian
Profil Penulis
Kutipan
Doa Adalah Ibadah
Nuktah Pertama Ketahuilah bahwa doa merupakan rahasia ibadah yang agung. Bahkan ia merupakan inti dan ruh ibadah.21 Sebagaimana yang telah kami jelaskan dalam berbagai tempat, doa terdiri dari tiga jenis: Doa Jenis Pertama: Doa lewat “lisan kesiapan dan potensi” yang terdapat pada sesuatu. Seluruh benih dan biji meminta kepada Penciptanya Yang Mahabijak lewat lisan kesiapan dan potensi yang tersimpan padanya dengan berkata, “Ya Allah, wahai Penciptakami, anugerahkan pada kami pertumbuhan yang membuat kami bisa memperlihatkan goresan nama-nama-Mu secara detail. Ya Allah, ubahlah hakikat kami yang kecil menjadi hakikat yang besar. Yaitu hakikat pohon dan bulir.
Selain itu, terdapat doa dari jenis ini pula. Yaitu berkumpulnya sejumlah sebab. Berkumpulnya sejumlah sebab merupakan doa untuk mendatangkan akibat. Artinya, sejumlah sebab mengambil posisi dan kondisi tertentu di mana ia menjadi seperti lisânul hâl yang meminta “akibat” dari Dzat Maha Kuasa yang agung. Benih, misalnya, lewat lisan potensinya meminta dari Penciptanya yang Maha Kuasa agar menjadi pohon sehingga masing-masing, mulai dari air, hawa panas, tanah, dan cahaya, mengambil kondisi tertentu di seputar benih sehingga kondisi tersebut laksana lisan yang menuturkan doa dengan berkata, “Ya Allah, wahai Pencipta kami, jadikan benih ini sebagai pohon.