Tampilkan di aplikasi

Buku Taman Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Media Pembelajaran

Mempengaruhi Motivasi Belajar & Hasil Belajar

1 Pembaca
Rp 97.500 51%
Rp 47.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 142.500 13%
Rp 41.167 /orang
Rp 123.500

5 Pembaca
Rp 237.500 20%
Rp 38.000 /orang
Rp 190.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Memasuki abad ke-21 sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi perserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik.

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi mengajar. Kehadiran media memiliki makna yang signifikan, karena dalam aktivitas tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat diselesaikan dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kompleksitas materi yang akan dibuat disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Selain itu media juga dapat mewakili kekurangan guru mengucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan keabstrakan materi pun bisa dikonkretkan dengan kehadiran media.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Romadina Permatasari, M. Pd. / Prof. Dr. Suarman, M. Pd. / Dr. Gimin, M. Pd.

Penerbit: Taman Karya
ISBN: 9786233254564
Terbit: Juni 2023 , 105 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Memasuki abad ke-21 sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi perserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik.

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi mengajar. Kehadiran media memiliki makna yang signifikan, karena dalam aktivitas tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat diselesaikan dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kompleksitas materi yang akan dibuat disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Selain itu media juga dapat mewakili kekurangan guru mengucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan keabstrakan materi pun bisa dikonkretkan dengan kehadiran media.

Pendahuluan / Prolog

Media Pembelajaran
Memasuki abad ke-21 sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi perserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik.

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi mengajar. Kehadiran media memiliki makna yang signifikan, karena dalam aktivitas tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat diselesaikan dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kompleksitas materi yang akan dibuat disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Selain itu media juga dapat mewakili kekurangan guru mengucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan keabstrakan materi pun bisa dikonkretkan dengan kehadiran media.

Hamdani (2011) memaparkan bahwa “media pembelajaran merupakan alat atau perantara yang dikemukakan oleh instruktur dalam memberikan materi pembelajaran kepada Peserta untuk memudahkan peserta didik dalam menangkap dan memahami apa yang disampaikan agar dapat menaikan motivasi dan hasil belajar peserta”. Arsyad (2013), juga menyatakan bahwa “media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar”. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media pembelajaran pada aktivitas belajar mengajar bisa memudahkan serta lebih memperjelas materi yang diberikan sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh instruktur yang akan memberikan pengaruh positif pada hasil belajar mereka.

Agar pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa. Menurut Arsyad (2002:20) “pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan minat yang baru, membangkitkan motivasi/rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik”. Dengan menggunakan media guru dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi, dan dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu, serta dapat memberikan keseragaman pengamatan dan persepsi, juga dapat dijadikan sebagai pengontrol arah dan kecepatan belajar. Disinila letak pentingnya media sebagai perantara atau saluran yang membawa informasi atau materi dari sumber belajar pada penerima. Jika media atau saluran itu baik dan tepat sesuai dengan muatan yang dibawa, maka informasi akan diterima baik oleh siswa. Demikian sebaliknya, jika media tidak tepat akan mengalami gangguan, maka informasi yang akan disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. Jadi penggunaan media sangat penting dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Aspek3 penting lainnya penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi.

Disinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memenuhi harapan tersebut diperlukan kreativitas dan keterampilan guru dalam membuat, memilih, menggunakan media yang dapat mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran.

Hasil belajar dalam pendidikan merupakan suatu bukti keberhasilan seseorang dalam menempuh proses belajar mengajar yang jelas secara teoritis memberikan corak dan arti tersendiri bagi siswa untuk menghayati dan mengamalkan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang diperolehnya.

Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan penulis, diperoleh data tentang hasil belajar mahasiswa berupa nilai pada mata kuliah Ekonomi Kerakyatan dan Kreatif di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019.

Tabel 1. 1 Data Pra Survey Hasil Belajar pada Mata Muliah Ekonomi Kerakyatan dan Kreatif Angkatan 2019 Sumber : Tata Usaha FKIP UNRI 2022 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kualitas hasil belajar Mahasiswa pada mata kuliah Ekonomi Kerakyatan dan Kreatif Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 yang diukur dari nilai akhir dapat dikategorikan relative rendah. Hal ini dapat lihat dari jumlah Mahasiswa yang mampu mendapatkan nilai minimal B hanya sebanyak 16 orang atau lebih kurang 45% dari total Mahasiswa sedangkan 55% lainnya mendapat nilai dibawah B. Dengan demikian pemanfaatan media pembelajran tentu turut berperan serta dalam mempengaruhi hasil belajar Mahasiswa, untuk itu media pembalajar seperti hal nya media audio, visual dan audiovisual tentu saja dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya di kalangan Pendidikan baik bagi pendidik maupun bagi5 Mahasiswa itu sendiri. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses kegiatan belajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. (Situmorang, 2021) Hasil belajar yang diraih peserta didik merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan. Prestasi belajar merupakan tingkat pengetahuan anak terhadap materi yang diterima. Peserta didik yang telah melakukan kegiatan pembelajaran selalu menginginkan prestasi belajar yang baik.

Prestasi belajar dapat menunjukkan usaha yang telah dilakukan peserta didik setelah belajar serta mengukur kemampuan mereka dalam memahami pelajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri peserta didik. (Syafi'i a. , 2018) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni faktor yang ada pada diri peserta didik yang terdiri dari kondisi jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), kondisi Psikologis (kesiapan, kematangan, kecerdasan, minat, bakat, motivasi) dan faktor kelelahan). Sedangkan faktor eksternal yakni faktor yang ada di luar peserta diidik yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

(Syafi'i A. , 2018) Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, motivasi merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar peserta didik.

Peserta didik yang memiliki intelegensi tinggi namun tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diraihnya. MC. Donald dalam Sardiman (2014: 73) menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motivasi belajar peserta didik dapat berasal dari motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yakni6 motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya minat, cita-cita, dan kondisi peserta didik. Motivasi ekstrinsik yakni motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, misalnya peran orangtua, peran pengajar, media pembelajaran, kondisi lingkungan, dan lain sebagainya.

Salah satu faktor dari luar yang dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar peserta didik adalah kualitas informasi dari media pembelajaran yang digunakan pendidik.

Kualitas informasi pada dasarnya mengukur kualitas output dari sebuah sistem informasi (Jogiyanto, 2007: 15). Informasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik baik dari segi keakuratan, kerelevanan, kelengkapan, ketepatan waktu dan format yang menarik akan memberikan kepuasan terhadap informasi yang diterimanya. Kualitas informasi dapat membantu mengoptimalkan pemanfaataan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan memotivasi peserta didik dalam belajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.

Faktor lain yang mampu mempengaruhi motivasi belajar dan prestasi belajar peserta didik adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sangat beragam, mulai dari media pembelajaran yang masih bersifat konvensional sampai media pembelajaran yang berbasis teknologi. Contoh media pembelajaran yang dapat digunakan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi ajar nya adalah Media Audio, Media Visual dan Media Audio Visual.

Djamarah (2002: 140-142) membuat klasifikasi jenisjenis media yang dilihat dari jenisnya terdiri dari media audio, media visual dan media audio-visual. Menurut Arief S.7 Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Berbeda hal nya dengan media Visual dimana Menurut Djamarah (2002: 144) media berbasis visual adalah media yang hanya menggunakan fungsi dari indra penglihatan. Media berbasis visual memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media visual dapat meningkatkan pemahaman dan memperkuat ingatan siswa terhadap materi pembelajaran.

Sedangkan media Audio-Visual Menurut Sanjaya (2011), “Media audiovisual, merupakan jenis media yang tidak hanya memuat komponen suara tetapi juga memuat gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kinerja media ini dinyatakan lebih baik danlebih menarik, karena memuatgambar dan suara”.

Dengan adanya media audio-visual yang ditampilkan melaui infokus/LCD Projector, Pendidik bisa memberikan gambaran nyata secara langsung yangkonkrit dariyang sedang diajarkan dengan harapan, peserta didik dapatmelihat, membandingkan, memahami, mengingat dan membuktikan apa yang diajarkan atau disampaikan pendidik padanya. Penekanan dalam segi visual tentunya merupakan salah satu daya tarik yang dapat diperhatikan oleh pendidik kepada peserta didik. Salah satunya dengan media komik digital yang dinilai lebih efektif untuk mengajar secara monolog maupun auditori untuk peserta didik dibanding dengan komik media cetak (Ayu, Arthur and Neolaka, 2019). Inovasi dalam bentuk media visual seperti ini memang sangat dibutuhkan, namun memiliki kekurangan yaitu kurang atraktif dan interaktif karena bersifat monolog dibandingkan dengan penggunaan powerpoint atau wordshare. Powerpoint dan wordshare dinilai dapat meningkatkan kemampuan softskills peserta didik dari segi menulis bahkan mendengar dan berbicara (Diansari, Suratman and Soejoto, 2017).

Penggunaan media audio-visual memberikan atau menyajikan suatu materi ajar atau bahan ajar juga dapat digunakan untuk memberikan umpan balik dengan menggunakan teknologi sebagai pengganti dari metode konvensional (Cavaleri et al., 2019). Penggunaan media audiovisual dalam kondisi seperti ini juga dapat menggunakan media massa seperti saluran TV untuk penyampaian materi sehingga media massa juga mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan guna meningkatkan respons peserta didik terhadap program TV (Bahrani and Sim, 2011; Olube, 2015). Selain itu, penggunaan media audio-visual juga dapat diterapkan untuk kegiatan pra pembelajaran. Jadi, peserta didik diminta untuk melihat sebuah video terlebih dahulu sebelum masuk kepada pembelajaran atau materi yang akan dibahas. Sehingga penggunaan media audio-visual ini mampu membangkitkan pengetahuan latar belakang dan menanamkan sikap berpikir kritis terhadap peserta didik (Saeidi and Ahmadi, 2016).

Penggunaan media pembelajaran selain untuk mempermudah pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik tetapi penggunaan media pembelajaran membantu untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih interaktif dan lebih aktif didalam kelas sehingga adanya umpan-balik terhadap pendidik dan peserta didik tersebut. Penggunaan media pembelajaranpun sangat membantu dalam keefektifan proses pembelajaran pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Tetapi masih aja ada yang mengabaikan penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan mengajar. Alasan seperti sulitnya mendapatkan media yang akan digunakan, tidak cukupnya waktu untuk membuat media pembelajaran, tidak adanya biaya, dll. Penggunaan media pembelajaranpun memiliki9 karakteristik tersendiri seperti salah satunya adalah relatif murah. Pembuatan media pembelajaran harus memikirkan juga berapa budget yang kita miliki untuk membuat media pembelajaran tersebut agar media tersebut sesuai seperti yang kita ekspetasikan.

Meskipun seluruh jenis media pembelajaran dapat diterapkan baik pada mata kuliah teori, praktek, maupun metode penugasan, namun masih sedikit tenaga pendidik yang ingin menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan banyaknya kendalakendala yang dihadapi dosen dan mahasiswa dalam menggunakan media pembelajaran yang sesuai dalam penyampaian materinya, baik itu kendala internal maupun kendala eksternal.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara media pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa dengan mengambil judul penelitian yaitu “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau”.

Prakata
Buku ini membahas tentang pentingnya pendidikan yang efektif dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan.

Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran memiliki peran yang penting dalam komunikasi pengajaran dan membantu memperjelas penyampaian pesan dan informasi.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Penggunaan media pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat juga dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa. Melalui penggunaan media, guru dapat meningkatkan perhatian siswa, mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu, serta memberikan keseragaman pengamatan dan persepsi. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran yang baik sangat penting dalam proses pembelajaran.

Dalam rangka memenuhi harapan untuk meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar peserta didik, diperlukan kreativitas dan keterampilan guru dalam membuat, memilih, dan menggunakan media pembelajaran yang dapat mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran. Buku ini membahas pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan memperjelas pesan pembelajaran.

Hasil dalam buku ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar yang tinggi juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Selain itu, buku ini juga menemukan bahwa pemanfaatan media pembelajaran secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan hasil belajar.

Pekanbaru, Juli 2023

Penulis

Daftar Isi

Sampul Depan
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Media Pembelajaran
     2.1 Pengertian Pemanfaatan Media Pembelajaran
     2.2 Karakteristik Pemanfaatan Media Pembelajaran
     2.3 Fungsi Pemanfaatan Media Pembelajaran
     2.4 Jenis Media Pembelajaran
     2.5 Keunggulan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Bab 3. Motivasi Belajar
     3.1 Pengertian Motivasi Belajar
     3.2 Fungsi dan Manfaat Motivasi Belajar
     3.3 Indikator Motivasi Belajar
Bab 4. Hasil Belajar
     4.1 Pengertian Hasil Belajar
     4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
     4.3 Indikator Hasil Belajar
Bab 5. Pemanfaatan Media Pembelajaran Mempengaruhi Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar
     5.1 Analisa Statistik Deskriptif
     5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
     5.3 Pengujian Prasyarat Analisis
     5.4 Hasil Analisis Regresi Bertahap (Analisis Jalur)
     5.5 Pembahasan
Bab 6. Penutup
     6.1 Simpulan
     6.2 Rekomendasi
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Sampul Belakang