Tampilkan di aplikasi

Buku Taman Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Desain Dan Pengembangan Media Pembelajaran Gamifikasi (Monotan) Dalam Flipped Classroom

1 Pembaca
Rp 81.000 15%
Rp 69.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 207.000 13%
Rp 59.800 /orang
Rp 179.400

5 Pembaca
Rp 345.000 20%
Rp 55.200 /orang
Rp 276.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kewirausahaan memainkan peran yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan memajukan inovasi. Penting bagi suatu masyarakat untuk mendorong budaya kewirausahaan yang kuat guna mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Pembelajaran kewirausahaan dalam pendidikan memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang esensial untuk keberhasilan masa depan, mendorong kemandirian, kreativitas, dan sikap proaktif peserta didik. Pembelajaran ini memperkenalkan konsep bisnis dan ekonomi yang penting, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan etos kerja yang kuat, meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial dan dampak positif dalam masyarakat, memberikan wawasan tentang inovasi, pengembangan ide, dan pengambilan risiko yang terukur. Penting dari itu semua adalah mempersiapkan peserta didik untuk berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, dan memperluas pemahaman tentang ekonomi dan membantu peserta didik menjadi warga negara yang berpikiran global.

Strategi Project Based Learning berbasis proyek menjadi alat yang efektif dalam membentuk pembelajaran kewirausahaan yang praktis, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Dengan melibatkan peserta didik dalam proyek nyata, kolaborasi, dan penerapan keterampilan kewirausahaan, mereka dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan siap untuk meraih kesuksesan dalam dunia kerja. Melalui pembelajaran berbasis proyek, peserta didik memperoleh pengetahuan mendalam tentang konsep dan praktik bisnis. Mereka mempelajari tentang aspek-aspek seperti perencanaan bisnis, pemasaran, manajemen keuangan, dan inovasi.Pembelajaran Kewirausahaan yang Efektif.

Pengetahuan ini memberikan dasar yang kuat dalam memahami berbagai aspek kewirausahaan. Pembelajaran berbasis proyek membentuk sikap kewirausahaan yang positif dan proaktif pada peserta didik. Mereka belajar untuk menjadi mandiri, memiliki rasa ingin tahu, dan berani mengambil risiko. Mereka juga mengembangkan sikap etos kerja yang kuat, ketahanan terhadap kegagalan, dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan. Pembelajaran berbasis proyek membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang penting. Ini termasuk keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan, inovasi, dan manajemen waktu. Keterampilan ini diperlukan untuk me-rencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek bisnis secara efektif.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nada Kasih Ijora, M.Pd. / Dr. Rr. Sri Kartikowati, MA., M.Buss. / Prof. Dr. Suarman, M.Pd.

Penerbit: Taman Karya
ISBN: 9786233254359
Terbit: Mei 2023 , 124 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kewirausahaan memainkan peran yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan memajukan inovasi. Penting bagi suatu masyarakat untuk mendorong budaya kewirausahaan yang kuat guna mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Pembelajaran kewirausahaan dalam pendidikan memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang esensial untuk keberhasilan masa depan, mendorong kemandirian, kreativitas, dan sikap proaktif peserta didik. Pembelajaran ini memperkenalkan konsep bisnis dan ekonomi yang penting, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan etos kerja yang kuat, meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial dan dampak positif dalam masyarakat, memberikan wawasan tentang inovasi, pengembangan ide, dan pengambilan risiko yang terukur. Penting dari itu semua adalah mempersiapkan peserta didik untuk berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, dan memperluas pemahaman tentang ekonomi dan membantu peserta didik menjadi warga negara yang berpikiran global.

Strategi Project Based Learning berbasis proyek menjadi alat yang efektif dalam membentuk pembelajaran kewirausahaan yang praktis, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Dengan melibatkan peserta didik dalam proyek nyata, kolaborasi, dan penerapan keterampilan kewirausahaan, mereka dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan siap untuk meraih kesuksesan dalam dunia kerja. Melalui pembelajaran berbasis proyek, peserta didik memperoleh pengetahuan mendalam tentang konsep dan praktik bisnis. Mereka mempelajari tentang aspek-aspek seperti perencanaan bisnis, pemasaran, manajemen keuangan, dan inovasi.Pembelajaran Kewirausahaan yang Efektif.

Pengetahuan ini memberikan dasar yang kuat dalam memahami berbagai aspek kewirausahaan. Pembelajaran berbasis proyek membentuk sikap kewirausahaan yang positif dan proaktif pada peserta didik. Mereka belajar untuk menjadi mandiri, memiliki rasa ingin tahu, dan berani mengambil risiko. Mereka juga mengembangkan sikap etos kerja yang kuat, ketahanan terhadap kegagalan, dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan. Pembelajaran berbasis proyek membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang penting. Ini termasuk keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan, inovasi, dan manajemen waktu. Keterampilan ini diperlukan untuk me-rencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek bisnis secara efektif.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Sekolah Menengah Kejuruan seharusnya tidak hanya melatih lulusan yang siap kerja di industri atau melanjutkan studi, tetapi juga mampu melatih lulusan yang siap berwirausaha. Melatih jiwa kewirausahaan di kalangan siswa SMK menjadi sangat penting untuk mempersiapkan generasi masa depan yang produktif dan berkarakter. Dengan mempersiapkan siswa SMK untuk menjadi wirausaha kreatif, mereka tidak hanya bisa membuat lapangan kerja bagi diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak dalam membuat lapangan kerja baru untuk masyarakat. Menjadi seorang wirausaha juga dapat membantu meningkatkan perekonomian suatu daerah dan membuka peluang bagi kemajuan bisnis di suatu wilayah (Kemdikbud, 2019). SMK harus bisa memberikan pelajaran kewirausahaan berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar, serta memberikan pengalaman praktis dalam menciptakan bisnis. Hal ini akan membantu membangun karakter wirausaha yang tangguh dan kreatif pada siswa SMK, sehingga mereka siap untuk menghadapi tantangan dunia bisnis di masa depan.

Semakin banyak siswa yang memiliki ketertarikan pada dunia wirausaha, semakin baik bagi perkembangan ekonomi di suatu daerah. Namun demikian, penting bagi semua siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dapat mempersiapkan mereka untuk berinovasi, memimpin, berkolaborasi, dan mengembangkan sebuah ide, terlepas dari apakah mereka bercitacita menjadi pengusaha atau tidak (Minarsih, 2022). Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin maju, memiliki keterampilan tersebut dapat menjadi keuntungan bagi siswa dalam berbagai bidang pekerjaan dan memperkuat daya saing mereka di pasar kerja. Terlebih lagi, kemampuan untuk berinovasi danPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 2 mengembang-kan ide-ide kreatif juga sangat penting untuk perkembangan bisnis dan industri (Kemenkeu, 2018). Oleh karena itu, pembelajaran kewirausahaan di sekolah harus lebih menekankan pada pengembangan keterampilan tersebut. Dengan cara ini, siswa akan dapat mempersiapkan diri mereka untuk beradaptasi dan bersaing di pasar kerja yang semakin ketat dan dinamis, serta memiliki potensi agar dapat menjadi pengusaha sukses di masa depan. Saat penelitian di sekolah menengah, ditemukan bahwa pembelajaran kewirausahaan meningkatkan jumlah siswa yang serius mempertimbangkan untuk memulai bisnis setelah lulus dan menyarankan pembelajaran kewirausahaan harus dimulai sejak dini dalam sistem pendidikan (Hardy, 2016). Pembelajaran kewirausahaan formal yang diberikan oleh perguruan tinggi dapat menghasilkan wirausahawan (Carolin, 2020). Dan pembelajaran kewirausahaan lebih efektif dalam mempengaruhi lulusan untuk berpartisipasi dalam berwirausaha (Zainal, 2020).

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi perlunya pembelajaran kewirausahaan diantaranya (Liza, 2018): 1) Pembelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam mencari peluang bisnis dan mengembangkan inovasi untuk memecahkan masalah yang ada, 2) Pembelajaran kewirausahaan dapat melatih siswa untuk lebih kreatif dan dapat berpikir kritis dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis, 3) Pembelajaran kewirausahaan dapat membuka peluang karir sebagai seorang wirausaha atau karyawan yang memiliki kemampuan kewirausahaan, 4) Pembelajaran kewirausahaan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui bisnis yang didirikan oleh siswa, 5) Pembelajaran kewirausahaan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan menciptakan bisnis-bisnis baru dan meningkatkan daya saing suatu negara, 6) Pembelajaran kewirausahaan dapat membantu mengurangi kePembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 3 tergantungan terhadap orang lain dalam mencari pekerjaan atau penghasilan, sehingga siswa bisa menjadi pribadi mandiri.

Pada SMK, pendidikan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kewirausahaan siswa. Selain melalui mata pelajaran kewirausahaan, keterampilan kewirausahaan juga harus dipraktikkan melalui kegiatan usaha nyata. Misalnya, melalui pendirian dan penyelenggaraan unit bisnis dalam lingkungan sekolah seperti teaching factory, techno park, business center, atau koperasi siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar langsung tentang pengelolaan bisnis, pemasaran, manajemen keuangan, dan interaksi dengan pelanggan. Hal ini memberikan pengalaman nyata dalam menjalankan sebuah bisnis dan melatih keterampilan kewirausahaan mereka (Sumarno, 2019).

Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) adalah pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan kewirausahaan bagi siswa SMK. Mata pelajaran kewirausahan memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan kerja sama tim dalam menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas dan memiliki nilai jual. Selain itu, melalui pembelajaran kewirausahaan, siswa juga diajarkan untuk memahami konsep bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, serta mempelajari berbagai aspek lain yang terkait dengan dunia bisnis. Dengan mengikuti mata pelajaran kewirausahaan siswa diharapkan dapat memperoleh pemahaman dan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola sebuah bisnis dengan baik. Ini akan membantu siswa menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan dan persaingan di dunia kerja, serta dapat membuka peluang bagi siswa untuk menjadi pengusaha sukses di masa depan (Minarsih, 2022).

Melalui pembelajaran kewirausahaan, siswa dapat belajar tentang konsep-konsep bisnis, termasuk perencanaan bisnis, strategi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen operaPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 4 sional, dan manajemen sumber daya manusia. Selain itu, siswa juga akan belajar tentang etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kontribusi bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan. Pembelajaran kewirausahaan juga membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis, merancang produk atau jasa, mengembangkan rencana bisnis, dan mempersiapkan presentasi bisnis yang efektif.

Secara umum pembelajaran kewirausahaan adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk memungkinkan seorang siswa menjadi seorang pengusaha yang sukses (Hurriah, 2020). Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa untuk mengenali peluang, membuat rencana bisnis yang efektif, mengelola bisnis mereka dengan baik, dan menjadi inovator dan pemimpin yang sukses di dunia bisnis. Pendapat lain mengatakan bahwa pembelajaran kewirausahaan disebut sebagai program formal untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan untuk memahami wawasan pelanggan, kebutuhan pasar, dan mengenali peluang bisnis yang mencangkup keterampilan, penciptaan ide, mengembangkan dan menerapkan rencana bisnis, menjalankan bisnis dan mengevaluasi lingkungan bisnis internal dan ekternal (Hardy, 2016).

Beberapa saran untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran kewirausahaan antara lain: meningkatkan supervisi akademik guru, mengembangkan pembelajaran kewirausahaan kolaboratif antara guru dan praktisi kewirausahaan, mengintegrasikan pembelajaran kewirausahaan ke dalam mata pelajaran lain, dan mengembangkan profesionalisme guru yang sesuai dengan tuntutan kualitas lulusan (Sumarno, 2022).

Efektivitas pembelajaran kewirausahaan mengacu pada tingkat pencapaian sekolah dan diakui kepentingannya diseluruh duniaPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 5 karena merupakan elemen kunci untuk pengembangan pendidikan. Efektivitas diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara tepat waktu, dengan jumlah sumber daya yang tersedia, dan dengan standar kualitas yang memadai (Humaiedi, 2015). Cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran kewirausahaan adalah dengan mengukur peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewirausahaan siswa.

Untuk memastikan efektivitas dari pembelajaran kewirausahaan, perlu dilakukan evaluasi atau pengukuran. Evaluasi tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya (Andri, 2022): 1) Tes pengetahuan, dilakukan untuk mengukur seberapa banyak pengetahuan siswa tentang kewirausahaan yang mereka pe-roleh dari pembelajaran. Tes ini bisa mencakup konsep ke-wirausahaan, perencanaan bisnis, manajemen risiko, strategi pemasaran, dan sebagainya. 2) Penilaian keterampilan, dilaku-kan untuk mengukur keterampilan kewirausahaan siswa.

Misalnya, bagaimana siswa dapat mempresentasikan ide bisnis mereka, membuat rencana bisnis, melakukan pengambilan keputusan dalam bisnis, dan sebagainya. 3) Survei sikap, dilakukan untuk mengukur sikap siswa terhadap kewirausahaan.

Misalnya, seberapa besar minat siswa untuk menjadi wirausaha, seberapa besar kepercayaan diri mereka dalam memulai bisnis, dan sebagainya. Observasi tersebut dilakukan agar dapat mengukur bagaimana siswa menerapkan keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan yang mereka peroleh dalam situasi nyata.

Melalui evaluasi tersebut, kita dapat mengevaluasi apakah pembelajaran kewirausahaan berhasil mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan keterampilan dan pola pikir kewirausahaan siswa.

Selain itu, kita juga dapat menentukan apakah terdapat kekurangan dalam pembelajaran, baik itu dari segi materi, strategi pengajaran, atau sarana dan prasarana yang digunakan. Dengan mengetahui kekurangan tersebut, sehingga dapat melakukanPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 6 perbaikan atau peningkatan dalam pembelajaran kewirausahaan di masa depan. Hal ini akan membantu meningkatkan efektivitas dari pembelajaran kewirausahaan dan dapat mempersiapkan siswa menjadi wirausaha yang sukses dan berdaya saing di masa depan.

Pengetahuan sangat berguna bagi siswa yang berencana untuk memulai bisnis atau karir di bidang kewirausahaan, serta membantu siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan serta sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses. Pengetahuan kewirausahaan adalah pengetahuan tentang proses dan strategi untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengelola bisnis yang sukses. Pengetahuan kewirausahaan mencakup berbagai aspek, seperti identifikasi peluang bisnis, analisis pasar dan pesaing, manajemen keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, inovasi, dan kreativitas(Muchson, 2017). Berdasarkan hasil survey pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan siswa dengan melihat ulangan harian siswa kelas XI SMKS Korpri dan SMKN 2.

Hasil menunjukan siswa kelas 11 sebanyak 35% siswa mempunyai nilai tinggi, 40% mempunyai nilai sedang, dan 25% mempunyai nilai kurang di mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. Ini menunjukkan salah satu bukti bahwa pengetahuan kewirausahaan siswa SMK masih ada yang mempunyai nilai kurang atau dibawah KKM. Hasil menunjukkan adanya kekurangan dalam pemahaman dan penerapan konsep kewirausahaan pada siswa SMK. Berdasarkan itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kewirausahaan di SMK dan pengembangan program pengajaran yang lebih efektif.

Selain pengetahuan untuk menjadi seorang wirausaha, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang tepat. Sikap kewirausahaan adalah sikap mental dan psikologis yang dibutuhkanPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 7 oleh seorang wirausahawan untuk mengembangkan bisnisnya.

Sikap kewirausahaan meliputi beberapa hal, seperti keberanian untuk mengambil risiko, inovatif, percaya diri, memiliki motivasi yang tinggi, kreatif, berorientasi pada hasil, proaktif, adaptif terhadap perubahan, dan mempunyai keahlian untuk bekerja sama dengan orang lain. pernyataan yang sangat positif dan menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan yang dilaksanakan oleh STIE IPWIJA memberikan manfaat yang nyata bagi mahasiswanya. Perubahan sikap yang terjadi pada mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran kewirausahaan menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh pemahaman dan keterampilan yang penting dalam mempersiapkan diri untuk menjadi wirausaha yang sukses (Jayadi, 2020).

Berdasarkan observasi awal untuk mengetahui sikap kewirausahan siswa dengan melihat skor sikap siswa kelas 11 SMKS Korpri dan SMKN 2 yang didapatkan dari guru produk kreatif dan kewirausahaan. Hasil menunjukan siswa kelas XI sebanyak 30% siswa memiliki skor sikap sangat baik, 25% siswa memiliki skor sikap baik, 17% siswa memiliki skor sikap cukup baik dan 28% siswa dengan nilai skor sikap kurang baik.

Hal tersebut menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan pembentukan sikap kewirausahaan pada siswa. Pembelajaran kewirausahaan yang efektif harus melibatkan pembentukan sikap positif terhadap kewirausahaan. Sikap kewirausahaan yang positif ini akan membantu siswa untuk memiliki mindset yang tepat dalam memulai bisnis mereka sendiri di masa depan.

Berdasarkan observasi awal peneliti temukan pengetahuan kewirausahaan siswa di SMK masih ada yang kurang dan dibawah nilai KKM. Selanjutnya pembentukan sikap kewirausahaan siswa masih rendah dan keterampilan kewirausahaan siswa juga masih rendah. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran kewirausahaan masihPembelajaran Kewirausahaan yang Efektif 8 perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik. Selain itu, kolaborasi dengan industri atau pengusaha lokal dapat menjadi solusi untuk memperkaya pengalaman siswa dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan mengasah sikap kewirausahaan mereka.

Daftar Isi

Sampul Depan
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Media Pembelajaran Gamifikasi Digial
     2. 1. Konsep Media Pembelajaran
          1. Pengertian dan Kriteria Media Pembelajaran
          2. Manfaat Media Pembelajaran
          3. Media Pembelajaran Gamifikasi
          4. Karakteristik Media Pembelajaran Gamifikasi
          5. Kelemahan dan Keunggulan Media Gamifikasi
          6. Media Gamifikasi Monopoli
          7. Spesifikasi Media Gamifikasi Monopoli Digital
     2. 2. Pengembangan Media Pembelajaran
          1. Media Gamifikasi Dalam Pembelajaran
          2. Media Gamifikasi Dalam Flipped Classroom
     2. 3. Proses Pembuatan Media Pembelajaran Gamifikasi
Bab 3. Media Pembelajaran Flipped Classroom
     3. 1. Pengertian Flipped Classroom
     3. 2. Karakteristik Flipped Classroom
     3. 3. Langkah-Langkah Penerapan Flipped Classroom
     3. 4. Keunggulan dan Kelemahan Flipped Classroom
Bab 4. Motivasi Belajar
     4. 1. Pengertian Motivasi Belajar
     4. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
     4. 3. Indikator Motivasi Belajar
     4. 4. Strategi dalam Peningkatan Motivasi Belajar
     4. 5. Media Pembelajaran Gamifikasi Dalam Flipped
Bab 5. Model Pengembangan Media Pembelajaran Gamifikasi Digital
     5. 1. Pengembangan Media Menggunakan 4-D
     5. 2. Langkah Pengembangan Media Menggunakan 4-D
     5. 3. Aplikasi yang Digunakan Dalam Pengembangan
          1. Photoshop 2020
          2. Canva
          3. Slide Share
          4. Liveworksheet
          5. Construct 2
          6. Netlify
          7. AppsGeyser
Bab 6. Proses Pembuatan Media Pembelajaran Gamifikasi Digital
     6. 1. Membuat Media Pembelajaran Gamifikasi Digital
          1. Membuat Kerangka Halaman Utama
          2. Membuat Halaman Menu
          3. Membuat Halaman Materi
          4. Membuat Kuis Gamifikasi Digital
          5. Membuat Soal Evaluasi Online
     6. 2. Tampilan Media Pembelajaran Gamifikasi Digital
          A. Bagian Awal
          B. Bagian Isi
          C. Bagian Penutup
Daftar Pustaka
Glosarium
Index
Sampul Belakang