Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

Jika ada badan pemerintah yang tugas kelembagaannya begitu dinamis, maka salah satunya adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), atau apapun sebutannya. Setidaknya, konsentrasi mereka bertolak belakang dalam setahun.

Baru saja pasukan penanggulang bencana itu tuntas menyelesaikan banjir, longsor, dan bencana alam dengan penyebab yang hampir serupa itu. Kini mereka harus konsentrasi kepada tipikal bencana lain. Masuknya musim panas dan kemarau bakal membuat mereka beralih konsentrasi bagaimana memadamkan api.

Tanda-tandanya hari-hari ini sudah mulai terlihat. Masih dalam skala yang terhitung kecil. Kebakaran kerap terjadi di mana-mana. Betapa repotnya mereka bisa dibayangkan seperti peristiwa di Cianjur, Selasa (25/6), di mana terjadi tiga kebakaran dalam waktu yang hampir bersamaan.

Mereka, para petugas BPBD, Dinas Damkar, atau –sekali lagi—apapun namanya, adalah pahlawan-pahlawan penyelamat di saat bencana. Mereka, sebagian besar, bukan ASN yang duduk di belakang meja. Performa mereka bukan diukut dari tampilan yang necis, tapi sebarapa sigap mereka meredam bencana.

Mereka patut mendapat apresiasi dari warga. Merekalah ujung tombak setiap terjadi bencana. Kerja tanpa menghitung jam. Kita sarankan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih untuk mereka.

Tapi, tugas mereka bisa menjadi lebih ringan jika warga ikut membantu. Caranya? Ya dengan meminimalisir penyebab-penyebab bencana. Menghindarkan membuang sampah ke got, selokan, kali, atau sungai, adalah salah satu bentuk bantuan warga untuk mereka. Menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran adalah pertolongan bagi mereka.

Tantangan mereka di peralihan musim ini belumlah mencapai puncaknya. Masa puncaknya adalah ketika satu musim suidah berlangsung cukup lama. Misalnya musim kemarau seperti yang hendak masuk sekarang, tugas penanggulang bencana itu bisa jadi tak hanya memadamkan kebakaran di bangunan, melainkan juga menanggulangi kebakaran hutan. (*)

Juni 2019