Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

KASIHAN lembaga presiden kita. Namanya dibawa-bawa dalam sebuah turnamen sepak bola yang jauh dari tata aturan dan kebiasaan. Tapi, ya beginilah kalau sepak bola diurus bukan oleh orang bola.

Kita, tentu saja, menyambut baik penyelenggaraan Piala Presiden ini. Dia menambah kejuaraan yang bisa mengasah kemampuan pemain-pemain terbaik di negeri ini.

Tapi, sejak awal, kita mengkritisi pengelolaannya. Terbukti, apa yang kita kritisi nyata adanya. Turnamen ini melibatkan klub-klub profesional, tapi dikelola dengan cara tidak profesional. Pengelola seolah-olah profesional dengan mengumumkan sekian jumlah penonton, sekian pemasukan penjualan tiket, sekian jumlah pedagang yang berjualanj. Sebuah cara yang konyol.

Dari awal, turnamen ini memang terlihat tak profesional. Datang dadakan. Dia, tiba-tiba saja memaksa Piala Indonesia, turnamen yang lebih penting di PSSI, tertunda di tengah jalan.

Dari sistem penyelenggaraannya pun belakangan kian terlihat konyolnya. Tata kelolanya seperti dilakukan suka-suka. Aneh, ada tiga sekaligus sistem yang digunakan: penyisihan grup, babak knock-out satu pertandingan, babak knock-out home and away.

Konyol karena tak mengikuti kebiasaan dalam turnamen sepak bola. Tak ada turnamen bergengsi di dunia ini yang seperti ini: penyisihan grup, perempat final dengan satu laga (bukan pula di tempat netral), dan kemudian semifinal home and away. Sungguh sebuah teori turnamen suka-suka, acakadut.

Bagaimana turnamen tanpa tata kelola yang jelas itu akan melahirkan pemain yang baik? Melahirkan tim terbaik di tengah sistem yang bikin kaget? Ingat filosofi ini: turnamen tarkam tak pernah melahirkan pemain yang baik, yang ada cuma kegembiraan sesaat.

Lalu, dalam konteks PSSI ke depan, inilah contoh betapa sepak bola itu semestinya diurus orang-orang yang paham sepak bola. Orang yang mencintai sepak bola. Bukan figur yang tanpa rekam jejak jelas, tiba-tiba disorongkan untuk memimpin organisasi dengan titik perhatian terbesar di Tanah Air ini.

April 2019