Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

PERTAMA, patut kita sampaikan ucapkan selamat datang kepada Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto. Kedua, kita berharap dengan kedatangan Pangdam III Siliwangi yang baru, tak hanya keamanan yang jadi stabil, tapi juga penanganan bencana alam yang lebih cepat.

Kenapa kita berharap seperti itu? Karena latar belakang Nugroho, terutama sebelum menjadi Pangdam. Dia adalah Deputi Bidang Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Memang bukan lembaga penanggulangan bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tapi, seperti BNPB, maka Basarnas adalah juga diisi figur-figur yang sigap, penuh perhitungan, dan orang lapangan.

Kita berharap Nugroho akan ikut mewarnai tugas-tugas ke-SAR-an ataupun kebencanaan di Jawa Barat, berbekal pengalamannya itu. Kecepatan dan kesigapan itu penanganan dan penanggulangan bencana itu yang selama ini menjadi kelemahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhir-akhir ini.

Ini penting kita harapkan karena kita akan segera memasuki musim penghujan. Negeri Pasundan, negeri yang indah permai ini, adalah wilayah yang rentan terhadap bencana, terutama ketika musim hujan sudah datang. Biasanya, banjir maupun tanah longsor menjadi malapetaka yang sering melanda kawasan ini.

Dalam penanganan bencana, pemerintah yang kurang trengginas ini, membutuhkan bantuan dari semua pihak, termasuk anggota militer, yang selain memiliki tugas pokok keamanan, juga mempunyai kewajiban sosial.

Terlebih lagi, Nugroho selaku Pangdam Siliwangi, sekaligus juga sebagai Wakil Komandan Satgas Citarum. Sementara Citarum sendiri, sungai yang dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab, kini menjadi salah satu sumber yang kerap menghadirkan bencana.

Tentu, selain dalam hal penanganan kebencanaan tersebut, harapan masyarakat Jabar terhadap Nugroho adalah percepatan program rehabilitasi Sungai Citarum. Sebab, ada keyakinan, begitu Citarum berhasil dinormalisasi, maka ancaman bencana banjir di Tanah Pasundan akan semakin berkurang.

Kita, sekali lagi, menyampaikan selamat datang kepada Nugroho. Tapi, di saat bersamaan, kita pun menyampaikan selamat menghadapi tugas (sosial) yang tak ringan, tentu dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat lainnya. (*)

November 2019