Haluan dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

Jabatan Kapolda Sumatera Barat diserahterimakan dari Irjen Fakhrizal kepada Irjen Toni Harmanto. Mutasi ini tentunya hal yang rutin dan biasa di jajaran Polri. Utamanya untuk penyegaran dalam pelaksanaan di tugas dan memberikan kesempatan kepada yang lain dalam peningkatan karir.

Pejabat lama tentunya sudah banyak berbuat dalam memimpin tugas dan fungsi kepolisian dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, baik di bidang keamanan, keteraturan berlalulintas, lingkungan, dan sebagainya.

Namun wajar, kepada pejabat yang baru sekelas Kapolda banyak harapan baru dari masyarakat. Itu pun tak sedikit. Apalagi belakangan sejumlah organisasi masyarakat menyuarakan penegakan hukum yang belum tuntas di sejumlah bidang. Salah satunya masalah lingkungan. Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat belakangan ini disebut-sebut akibat kerusakan lingkungan.

Ketidakseimbangan alam itu dikatakan akibat masih maraknya aktivitas pertambangan ilegal di beberapa lokasi, baik tambang batu, galian c, bijih besi dan emas sekalipun. Memang sudah ada beberapa yang ditindak, tetapi disebutkan di sejumlah daerah masih berlangsung, baik yang tanpa izin, atau pun ada izin tapi pengawasannya minim.

Kemudian tentunya kenyamanan dan keamanan masyarakat. Toh, dari data dari Polda sendiri kejahatan jalanan masih urutan teratas di Ranah Minang ini. Tapi ini butuh dukungan semua pihak. Pasalnya tekanan ekonomi yang memicu tingginya kejahatan jalanan tersebut. Minimnya lapangan kerja, dan tingginya kebutuhan persoalan utamanya.

Yang paling meresahkan peredaran narkoba. Dari kasus-kasus yang terungkap daerah ini selain jadi lokasi transit peredaran barang haram itu juga jadi sasaran peredarannya. Tentunya karena pasarnya ada. Faktanya peredaran narkoba sudah menyasar hingga ke pelosok daerah dan semua profesi.

Polisi sudah berupaya mengantisipasi hal ini. Pemetaannya pun dilakukan dengan baik. Narkoba masuk k daerah ini melalui jalur darat.

Pintu-pintu masuk sabu, ganja dan ekstasi sudah dijaga. Tapi mungkin belum maksimal. Hal inilah ke depannya yang terus diperkuat dan dimaksimalkan.

Sisi lainnya pengaturan berlalu lintas. Ini etalase kinerja Polri. Memang tak separah daerah lain, tapi penegakan hukum dan pembinaan kepada pengguna jalan masih perlu ditingkatkan.

Sebab, ujung-ujungnya tidak hanya kesemrawutan di jalan, tetapi menyangkut nyawa manusia.

Kuncinya keberadaan polisi di tengah-tengah masyarakat. Keberadaan aparat berbaju coklat itu di dekat masyarakat akan menyelesaikan banyak persoalan, baik tindak kejahatan jalanan, kerusakan lingkungan, kesemrawutan lalu lintas, peredaran narkoba dan lainnya, meski disebutkan personil Polri masih terbatas.

Desember 2019