Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi smartphone & tablet Android.

Editorial

Hoaxs itu harusnya persoalan hukum saja. Tidak persoalan politis. Sebab, kalau sudah politis, dia bisa ditarik kemana-mana. Tak percaya? Tengoklah pelaporan terhadap politisi Partai Demokrat, Andi Arief, terkait hoaks tujuh kontainer berisikan surat suara yang sudah dicoblos.

Jika bisa berbahasa Indonesia yang baik, maka sulit untuk menerima cuitannya itu sebagai hoaks. Coba simak struktur kalimatnya dalam cuitan di akun Twitter @AndiArief_ yang kemudian terhapus tersebut. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang telah dicoblos di tanjung priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. karena ini kabar sudah beredar,” cuitannya Rabu (2/1) malam seperti dilansir sejumlah media.

Hoaks itu dilihat dari kontennya, bukan persebarannya. Menjadi hoaks misalnya jika dia menyatakan: “Ada tujuh kontainer surat suara yang telah dicobolos di Tanjung Priok.” Tapi tidak. Dia justru mempertanyakan kabar itu. Bahkan, kalimat kedua dari cuitannya itu menegaskan permintaan pihak berkompeten untuk memeriksa kebenarannya, supaya informasi yang dia –dan sejumlah orang lain—sudah diterima tidak menjadi fitnah, tidak jadi hoaks.

Tak ada yang salah. Yang salah adalah munculnya kabar tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos di Tanjung Priok. Itu kabar yang tak terkonfirmasi, tak tervalidasi. Andi Arief ingin pihak-pihak terkait memastikan kebenaran atau tidaknya. Dalam hal ini, pihak terkait yang kompeten adalah aparat kepolisian dan penyelenggara Pemilu.

Tapi, karena suasana politik kita sedemikian rupa, maka pernyataan sedemikian sederhana untuk dipahami maknanya itu bisa dibelokkan menjadi informasi hoaks. Apakah hoaks juga jika ada yang menulis begini:

“Benarkah jalur Tol Jakarta-Cikampek macet total?”, sementara faktanya jalan tol lancar-lancar saja? Hoaks itu, sekali lagi, pada kontennya, bukan perseberannya, apalagi pada siapa yang mempertanyakan kebenarannya. Jika hanya karena yang mempertanyakannya seorang politisi di tengah suasana politik yang panas, sebuah konten menjadi hoaks, maka benar Andi Arief: “Alangkah lucunya negeri ini”. Kita sepakat, kasus ini harus diusut. Tapi, tanganilah dengan sebenar-benarnya.

Januari 2019